Waspada Modus Penipuan Surat PHK Melalui File APK


Ilustrasi Cyber Security 6

Ilustrasi Cyber Security

Maraknya modus penipuan melalui pengiriman file dengan ekstensi APK (Android Package Kit) telah menimbulkan kekhawatiran di kalangan masyarakat. Modus ini menggunakan berbagai kisah palsu, mulai dari undangan pernikahan hingga surat Pengakhiran Hubungan Kerja (PHK), sebagai sarana untuk memperdaya korban.

Salah satu kisah yang menjadi sorotan adalah unggahan seorang pengguna media sosial, X, yang menceritakan pengalamannya ketika dihubungi oleh nomor tidak dikenal yang mengaku sebagai Direktur Kp. Nomor tersebut secara tiba-tiba mengirimkan file berbentuk surat PHK dari kantor pusat. Kejadian ini menjadi perhatian banyak orang dengan unggahan tersebut telah dilihat oleh 2,5 juta orang dan disukai oleh 48 ribu pengguna.

File APK sendiri adalah format file yang digunakan untuk memasang aplikasi pada perangkat Android. Namun, dalam konteks penipuan, file APK ini digunakan sebagai sarana untuk meminta akses ke berbagai fungsi penting pada perangkat, seperti membaca dan menerima SMS. Hal ini memberi peluang bagi penipu untuk mengakses kode PIN, meminta SMS token secara ilegal, dan bahkan melakukan pengiriman uang dari rekening korban.

Pakar keamanan siber, Bruce Hanadi, memberikan peringatan akan tingkat keamanan digital masyarakat Indonesia yang masih rendah. Salah satu faktor yang menjadi penyebabnya adalah kebiasaan malas mengganti kata sandi secara rutin. "Banyak dari kita yang malas mengganti kata sandi apapun, bahkan ada yang seumur hidup tidak diganti," ungkap Bruce, dilansir dari ANTARA.

Selain itu, kecenderungan untuk menggunakan satu kata sandi untuk semua perangkat juga menjadi celah yang dimanfaatkan oleh penipu. Hal ini diperkuat dengan fakta bahwa banyak orang membuat kata sandi yang mudah ditebak, seperti menggunakan nama pasangan, nama anak, nomor mobil, dan sebagainya.

Chief Information Security Officer snc.id juga mengingatkan pentingnya menghindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak dan rutin mengganti kata sandi untuk meningkatkan tingkat keamanan digital. “Begitu ketahuan satu, ketahuan semua, peretas menebak aja satu-satu itu dan kata sandinya itu, menggunakan kata sandi yang mudah ditebak contohnya nama pasangan, nama anak, nomor mobil, itu yang harus dihindari,”jelasnya.

Untuk menghindari jebakan penipuan melalui file APK, masyarakat perlu waspada dan mengikuti langkah-langkah berikut:

  1. Jangan Mengunduh File dari Sumber Tidak Dikenal: Pastikan untuk hanya mengunduh file aplikasi dari sumber resmi seperti Google Play Store atau situs resmi pengembang.
  1. Periksa Izin Akses Aplikasi: Saat menginstal aplikasi, perhatikan izin akses yang diminta. Pastikan izin yang diminta sesuai dengan fungsi aplikasi tersebut.
  1. Rutin Ganti Kata Sandi: Selalu rutin mengganti kata sandi dengan kombinasi yang kuat dan sulit ditebak. Hindari penggunaan kata sandi yang mudah ditebak seperti data pribadi atau informasi yang mudah diakses orang lain.
  1. Lakukan Update Keamanan Perangkat: Selalu pastikan perangkat Anda memiliki update keamanan terbaru untuk mengurangi risiko serangan dari malware dan penipuan digital.

Dengan langkah-langkah tersebut, diharapkan masyarakat dapat lebih waspada dan terhindar dari modus penipuan yang menggunakan file APK sebagai sarana untuk melakukan tindakan cybercrime. Semoga dengan kesadaran yang tinggi, masyarakat Indonesia dapat mengurangi risiko menjadi korban dari modus penipuan yang semakin canggih dan berbahaya.


Bagikan artikel ini