NetApp dan Cisco Dukung Modernisasi Infrastruktur Hybrid Cloud


Cloud Computing

Cloud Computing

Pemanfaatan teknologi komputasi awan atau cloud computing yang terintegrasi saat ini telah menjadi sebuah keniscayaan untuk perusahaan di berbagai bidang, terutama dalam menggunakan layanan teknologi informasi (IT) guna mengikuti tuntutan era digital.

Cloud computing sendiri menawarkan optimalisasi operasional untuk perangkat IT. selain itu, pengaplikasian hybrid cloud serta software-as-a-service (SaaS) pada infrastruktur yang terkonvergensi juga mendukung modernisasi operasional IT pada perusahaan.

Banyak perusahaan di Indonesia yang telah memulai perjalanan transformasi digital dengan mengadopsi cloud. Studi dari Boston Consulting Group (BCG) dan Cisco pun mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu pasar IT dengan pertumbuhan tercepat di Asia Pasifik.

Studi tersebut juga menyebutkan pada akhir 2021, bahwa lebih dari 90 persen perusahaan di APAC akan mengandalkan gabungan dari layanan on premise, public cloud, hingga platform lama untuk dapat memenuhi kebutuhan infrastruktur mereka. Salah satunya, adalah pemanfaatan multi-cloud hybrid.

Kebutuhan ini kemudian mendorong meningkatnya kompleksitas sehingga perusahaan memerlukan cara efektif untuk memfasilitasi mode kerja baru dan solusi baru. Hal ini pun diperlukan untuk dapat mendukung efisiensi operasi bisnis dengan platform infrastruktur yang terkonvergensi.

Maka untuk menjawab kebutuhan platform terkonvergensi ini, NetApp bersama Cisco kemudian mengembangkan FlexPod. FlexPod sendiri merupakan platform infrastruktur terkonvergensi yang terdiri atas server, jaringan, serta teknologi penyimpanan yang telah divalidasi.

Country Manager NetApp Indonesia Adir Ginting menyampaikan bahwa FlexPod dirancang untuk dapat mendukung aplikasi multiguna, integrasi berbagai layanan cloud tingkat lanjut, hingga penyederhanaan manajemen data perusahaan.

“FlexPod memberikan lebih banyak keuntungan bisnis untuk perusahaan, seperti meningkatkan kinerja aplikasi hingga 61 persen, penghematan 24 persen pada biaya perangkat atau capital expenditure, serta menurunkan 60 persen kemungkinan insiden waktu henti mendadak,” kata Adir dalam keterangan tertulisnya, melansir dari Kompas.com, Rabu (10/8/2022).

Adir kemudian menuturkan, kesuksesan FlexPod dalam mendukung modernisasi infrastruktur cloud perusahaan di Indonesia kemudian mendorong pihaknya dan Cisco untuk merilis generasi berikutnya yaitu FlexPod XCS.

FlexPod XCS adalah platform automasi untuk aplikasi, data, serta operasi hybrid cloud, memperkenalkan tingkat visibilitas serta otomatisasi baru yang dapat membantu perusahaan mempercepat perjalanan mereka menuju hybrid cloud.

FlexPod XCS kemudian didukung dengan platform operasi cloud Cisco Intersight, dengan data fabric yang didukung NetApp ONTAP sehingga dapat membantu beban kerja dalam menjangkau penyebaran di lokasi dan cloud.

Pengguna kemudian dapat memperoleh model operasional dan pengalaman data tanpa batas untuk dapat memenuhi skala dan kelincahan yang dibutuhkan oleh aplikasi-aplikasi saat ini. Otomatisasi dan perjalan menuju hybrid cloud pun dapat didukung penuh.

“Kami bangga dengan inovasi berkelanjutan NetApp bersama Cisco seiring pengembangan kemampuan FlexPod. Layanan ini dihadirkan untuk memecahkan tantangan IT para pelanggan kami dan menjawab perubahan kebutuhan bisnis yang cepat di era digital,” tutur Adir.

Sementara Managing Director PT Cisco System Indonesia Marina Kacaribu menambahkan bahwa hubungan strategis antara Cisco dan NetApp terus dilakukan untuk menciptakan nilai bisnis di era perusahaan modern.

Hal ini terutama dengan aplikasi modern yang saat ini merupakan inti dari setiap bisnis seiring dengan peningkatan kebutuhan di lingkungan hybrid cloud. NetApp dan Cisco pun berupaya memberi pelanggan kemampuan baru untuk mengelola IT melalui FlexPod.

“Kebutuhan tersebut berupa otomasi, visibilitas, dan operasi hybrid cloud dalam satu platform terpadu untuk aplikasi modern, data, serta layanan hybrid cloud,” ujar Marina.


Bagikan artikel ini