Peran IoT dalam Mengamankan Jaringan ATM dari Serangan Siber
- Rita Puspita Sari
- •
- 9 jam yang lalu

Ilustrasi Mesin ATM
Di tengah pesatnya perkembangan dunia digital, Anjungan Tunai Mandiri (ATM) tetap menjadi pilar penting dalam layanan keuangan global. Walaupun metode pembayaran digital semakin berkembang, banyak orang masih mengandalkan ATM sebagai sarana utama untuk menarik uang tunai, melakukan transfer, hingga membayar tagihan. Namun, kemudahan ini ternyata menyimpan celah keamanan yang terus dimanfaatkan oleh pelaku kejahatan.
Pada tahun 2024, tercatat bahwa 84,1% dari kejahatan yang berkaitan dengan ATM di seluruh dunia berasal dari penipuan, seperti pencurian kartu, skimming, hingga cash trapping. Data ini menunjukkan bahwa kejahatan terhadap ATM bukan hanya persoalan masa lalu, tetapi masih menjadi tantangan nyata yang harus dihadapi oleh industri keuangan saat ini.
Dalam menghadapi ancaman yang semakin kompleks dan canggih, para operator ATM kini mulai beralih ke solusi berbasis Internet of Things (IoT) untuk memperkuat sistem keamanan mereka. Teknologi ini tidak hanya memberikan lapisan perlindungan tambahan, tetapi juga mampu mendeteksi dan merespons potensi ancaman secara real-time.
Evolusi Ancaman Terhadap ATM
Serangan terhadap ATM telah berevolusi dari sekadar pencurian fisik menjadi serangan siber berteknologi tinggi. Skimming, di mana pelaku mencuri informasi kartu melalui alat tersembunyi, dan jackpotting, di mana ATM diperintahkan mengeluarkan uang secara paksa menggunakan malware, hanyalah dua contoh dari berbagai modus kejahatan yang ada.
Menurut Chris Baird, CEO OptConnect yang juga mantan teknisi perbaikan ATM, banyak operator ATM yang tidak memiliki kendali penuh atas lokasi mesin mereka. Hal ini menjadikan ATM sebagai target empuk bagi pelaku kejahatan, terlebih jika jaringan yang digunakan tidak aman.
"Penyedia ATM harus memprioritaskan pendekatan keamanan berlapis, dimulai dari koneksi jaringan yang kuat dan aman," tegas Baird.
Tanpa jaringan yang andal, ATM tidak hanya rentan terhadap serangan digital, tetapi juga membuka peluang bagi kerugian besar baik bagi perusahaan operator maupun konsumen.
IoT: Garda Terdepan Keamanan ATM
Di sinilah peran teknologi IoT menjadi sangat krusial. Dengan menggunakan konektivitas yang khusus dan aman, ATM dapat terus terhubung dalam jaringan terenkripsi yang tidak mudah ditembus.
Solusi IoT memungkinkan:
- Enkripsi data transaksi secara otomatis
- Pemantauan sistem secara real-time
- Deteksi dini terhadap aktivitas mencurigakan
- Pemblokiran akses tidak sah ke jaringan ATM
Baird menekankan bahwa koneksi khusus dan aman merupakan garis pertahanan pertama yang harus dimiliki oleh setiap operator ATM.
“Ketika ATM terhubung melalui solusi IoT yang aman, operator dapat lebih cepat mengenali masalah dan menanggapi ancaman secara efektif.”
Dengan pendekatan ini, sistem akan memiliki kemampuan untuk secara proaktif mendeteksi kejanggalan dalam lalu lintas data, memperingatkan administrator, dan bahkan menghentikan koneksi sebelum terjadi kerusakan lebih besar.
Waktu Aktif (Uptime) dan Kewaspadaan: Kunci Keamanan Lainnya
Seringkali, fokus utama keamanan ATM hanya tertuju pada ancaman eksternal. Padahal, waktu aktif mesin (uptime) juga memegang peranan besar dalam menjaga keamanan. ATM yang offline karena gangguan jaringan menjadi target empuk bagi penjahat.
"Penjahat sering memanfaatkan mesin yang offline untuk memasang alat skimming atau merusak sistem tanpa terdeteksi," jelas Baird.
Solusi IoT memberikan koneksi yang andal, sehingga waktu aktif ATM bisa tetap terjaga secara maksimal. Dengan konektivitas yang stabil, ATM bisa terus beroperasi dan meminimalkan potensi eksploitasi dari celah downtime.
Tak kalah penting adalah pemantauan real-time. Teknologi IoT memungkinkan sistem untuk terus mengawasi aktivitas setiap mesin ATM. Jika terdapat perilaku mencurigakan, seperti percobaan akses ilegal atau anomali dalam transaksi, sistem dapat langsung memberikan sinyal peringatan.
"Pemantauan real-time memungkinkan deteksi dini terhadap perilaku mencurigakan, sehingga sistem bisa langsung merespons ancaman baru," ujar Baird.
Namun, teknologi saja tidak cukup.
Kombinasi Teknologi dan Peran Manusia
Meski sistem otomatis memiliki keunggulan dalam hal deteksi cepat dan presisi, peran manusia tetap tidak tergantikan. Banyak kasus menunjukkan bahwa pelatihan staf yang baik dapat mengidentifikasi kejanggalan yang tidak terdeteksi oleh sistem.
Baird menggarisbawahi pentingnya pelatihan yang jelas dan prosedur yang ketat. Kombinasi antara sistem pintar dan kewaspadaan manusia menciptakan pertahanan yang jauh lebih kuat dan menyeluruh.
“Gabungan antara sistem cerdas dan pengawasan manusia akan menciptakan pertahanan yang lebih kuat,” tegasnya.
Keamanan Menyeluruh: Dari Digital hingga Fisik
Penting untuk diingat bahwa keamanan ATM tidak hanya berkutat pada jaringan dan software. Perlindungan fisik mesin juga sama pentingnya. Penjahat selalu mencari target mudah, seperti mesin yang diletakkan di tempat sepi atau minim pengawasan.
Langkah-langkah perlindungan fisik yang direkomendasikan meliputi:
- Penempatan ATM di lokasi yang terang dan ramai
- Pemasangan kotak pelindung dan perangkat anti-skimming
- CCTV atau kamera pengawas yang terintegrasi
- Penggunaan sensor getaran untuk mendeteksi upaya pembongkaran fisik
Selain itu, pemantauan jarak jauh memungkinkan operator ATM untuk mengakses kondisi mesin kapan saja tanpa harus hadir secara fisik di lokasi. Ini mempercepat penanganan jika terjadi gangguan atau serangan.
“Pemantauan jarak jauh membuat operator bisa mendeteksi masalah sejak awal tanpa harus datang ke lokasi,” jelas Baird.
Ketika semua elemen ini digabungkan, mulai dari koneksi IoT yang aman, pemantauan real-time, pelatihan staf, hingga perlindungan fisik, maka kita akan mendapatkan sistem ATM yang lebih kuat, andal, dan sulit untuk diretas.
Keamanan ATM saat ini memerlukan pendekatan yang holistik. Ancaman tidak lagi datang hanya dari pencurian konvensional, tetapi juga dari dunia maya yang semakin kompleks. Mengandalkan satu jenis sistem saja tidak akan cukup.
Dengan menerapkan strategi keamanan berlapis, operator tidak hanya merespons ancaman, tetapi juga secara proaktif mencegahnya sebelum terjadi. Teknologi IoT tidak hanya memberikan perlindungan, tetapi juga menjadikan seluruh ekosistem ATM lebih cerdas, efisien, dan aman bagi semua pengguna.