Prosa.ai Kenalkan API AI untuk Tingkatkan Kapabilitas Aplikasi


Prosa.ai Kenalkan API dalam Cloud Computing Developer Conference 2022

Prosa.ai Kenalkan API dalam Cloud Computing Developer Conference 2022

Transformasi digital yang berlangsung dengan pesat saat ini telah mendorong banyak perusahaan untuk melakukan digitalisasi pada proses bisnis mereka. Salah satunya, adalah dengan mengembangkan aplikasi dengan kapabilitas yang baik.

Maka untuk mendukung peningkatan kapabilitas dan efisiensi aplikasi untuk perusahaan di industri, Prosa.ai kemudian memperkenalkan solusi API berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) untuk membantu pemrosesan data berbasis teks maupun suara.

Salah satu API dari Prosa.ai adalah NLP Toolkit API, yang merupakan solusi berbasis AI untuk mendukung pemrosesan data berbasis teks, khususnya untuk teks bahasa Indonesia yang mudah diintegrasikan dengan aplikasi.

“NLP Toolkit API ini terdiri dari sembilan API, dengan tujuan untuk dapat mendorong kapabilitas dari aplikasi yang sudah ada. Jadi misalkan perusahaan sudah punya aplikasi tertentu, misalnya social media monitoring, fungsinya bisa diperkaya dengan fungsi dari NLP Toolkit API melalui integrasi yang mudah,” jelas Product Manager Prosa.ai Yusrina Sabila dalam paparannya di Workshop Cloud Computing Developer Conference 2022: How to Enhance Your Apps using Prosa API, Rabu (27/7/2022).

Yusrina kemudian menuturkan bahwa NLP Toolkit API selain mudah untuk diintegrasikan dengan aplikasi yang sudah ada, juga menghemat waktu untuk aspek perdata. Selain itu, API yang dikembangkan untuk bahasa Indonesia ini pun memiliki akurasi hingga 98 persen.

NLP Toolkit API sendiri terdiri atas beberapa fitur API lain, mulai dari Document-based Sentiment Analyzer, Emotion Detector, World Normalizer, News Topic Classifier, Rude Word Detector, Syntactic Analyzer, Named Entity Recognizer, Quotation Extractor, serta Dependency Parser.

“Pada Document-base Sentiment Analyzer, API bisa mengklasifikasikan sentimen netral, positif, ataupun negatif dalam satu teks, baik dari sosial media, artikel berita, maupun teks lainnya,” jelas Yusrina.

NLP Toolkit API juga dapat mendeteksi emosi dalam satu teks, sehingga solusi API ini kemudian dapat dimanfaatkan oleh perusahaan dalam mengelola hasil survei dari pelanggan secara lebih terotomatisasi. API juga kemudian dapat dimanfaatkan untuk editorial dan pengelolaan berita yang lebih efisien melalui fungsi News Topic Classifier.

Pada kesempatan yang sama, Prosa.ai juga memperkenalkan API untuk pengolahan data berbasis suara atau speech processing, mulai dari suara ke teks dan sebaliknya dengan dukungan teknologi AI. Prosa.ai memperkenalkan Prosa Speech API untuk mendukung proses pengenalan suara secara otomatis.

“Prosa Speech API adalah teknologi AI yang dapat membantu kita untuk melakukan proses pengenalan suara secara otomatis. Prosa Speech API ini sendiri memiliki tiga core utama, yaitu untuk mengkonversi audio bahasa menjadi teks, mengkonversi teks bahasa menjadi audio, dan melakukan pengenalan pembicara,” jelas Senior Product Manager Prosa.ai Miswanto.

Miswanto menjelaskan bahwa Prosa Speech API dapat melakukan konversi dari suara bahasa Indonesia ke dalam teks dengan lebih akurat. Sementara untuk teks ke suara, Miswanto menuturkan bahwa AI yang digunakan akan menghasilkan audio yang lebih natural, dengan kemampuan yang terus dikembangkan secara berkala.

Prosa Speech API seperti halnya NLP Toolkit API juga disebut mudah untuk diintegrasikan dengan sistem yang sudah ada, seperti aplikasi perusahaan karena sudah berbasis Software-as-a-Service (SaaS). Selain itu, Prosa Speech API juga memiliki tingkat akurasi yang tinggi.

“Keuntungan lain dari Prosa Speech AI adalah hemat waktu, karena perusahaan tidak perlu melatih model AI sendiri. Hal ini dikarenakan membangun model AI sendiri membutuhkan data yang sangat banyak. Prosa Speech AI dari kami hadir untuk membantu kebutuhan perusahaan akan model AI,” kata Miswanto.

Fitur pada fungsi API untuk konversi suara ke teks sendiri antara lain berupa speech recognition untuk bahasa Indonesia yang merupakan hasil riset dari Prosa.AI, kemudian transkripsi dapat dibuat dengan audio real-time maupun rekaman dengan berbagai format.

Sementara untuk fitur dari teks ke suara, Miswanto menjelaskan bahwa Prosa.ai memiliki suara yang akurat dan natural dengan model suara untuk laki-laki dan perempuan. Selain itu, perusahaan bisa memilih jenis suara yang ramah maupun formal sesuai dengan kebutuhan.

“Prosa Speech API sendiri dapat digunakan untuk berbagai use case, mulai dari notulen, asisten virtual, IoT, serta Voice Biometric. Lalu untuk penggunaan secara langsung sendiri kami memiliki Salyns, yang ramah digunakan oleh pekerja kantoran, wartawan, maupun mahasiswa yang membutuhkan jasa untuk transkripsi dari suara ke teks,” kata Miswanto.

Fitur-fitur API berbasis AI untuk pengolahan data teks dan suara ini kemudian dapat mendukung pengelolaan proses bisnis oleh perusahaan. Informasi lebih lanjut mengenai kedua jenis API ini dapat diakses melalui situs resmi Prosa.ai di sini.


Bagikan artikel ini