Quipster Hadirkan Solusi IoT untuk Digitalisasi Supply Chain


Digitalisasi

Ilustrasi Digitalisasi

Salah satu gabungan startup di Indonesia, Quipster memperluas layanan solusi teknologi berbasis internet of things (IoT) mereka untuk mendukung digitalisasi rantai pasok industri konstruksi.

Solusi IoT dari Quipster sendiri bertujuan untuk dapat meningkatkan efisiensi dalam pasokan alat berat dan materi bangunan bagi industri konstruksi, logistik, dan pertambangan. Quipster juga melakukan perluasan layanan ke lima pulau besar di Indonesia untuk dapat memenuhi kebutuhan konsumen di pasar Indonesia yang sangat terlokalisasi.

CEO & Co-Founder Quipster Erwin Subroto mengatakan, bahwa solusi IoT dari Quipster menghubungkan rantai pasokan industri konstruksi seperti peralatan konstruksi, bahan bangunan, dan kontraktor dengan jaringan toko konstruksi dan layanan dukungan pembiayaan serta logistik untuk membantu menciptakan efisiensi dalam industri.

“Kami memiliki visi untuk menjadi one stop procurement platform yang mendigitalisasi rantai pasok di industri konstruksi,” kata Erwin dalam keterangan resminya, melansir dari Kontan.co.id, Rabu (16/11/2022).

Quipster pun berupaya untuk memenuhi kebutuhan konsumen melalui solusi berbasis IoT yang diterapkan untuk setiap peminjaman alat berat yang berlangsung di dalam platform Quipster. Selain itu, Quipster juga mengamati bahwa konsumen di pasar Indonesia sangat terlokalisasi.

“Penggunaan IoT dari Quipster membantu penyedia alat berat dengan menggunakan IoT untuk menjamin jam penggunaan alat berat, sebagai bentuk transparansi bagi kedua belah pihak, penyedia dan peminjam untuk dapat membantu dan memudahkan kontraktor dalam menyederhanakan perjalanan kebutuhan alat dan material mereka,” terang CTO & Co-Founder Quipster, Jovian Anderson.

Quipster kemudian menyediakan kebutuhan material bangunan yang terintegrasi dengan pembayaran fleksibel dan dukungan pengiriman untuk kebutuhan yang sangat terlokalisasi dalam waktu 2x24 jam. Quipster kemudian membantu kontraktor kecil maupun menengah untuk menyederhanakan proses, membuat mereka lebih fokus pada bisnis mereka.

Erwin mengungkapkan bahwa kehadiran Quipster dapat memberikan bantuan bagi kontraktor dalam menunjang bisnis mereka, yang dilakukan melalui harga yang transparan, mengurangi pengeluaran berlebih, hingga menurunkan harga konstruksi di Indonesia.

“Rencana ke depan Quipster adalah untuk menggandeng lebih banyak partner bisnis, baik dalam bentuk prinsipal ataupun toko bangunan. Mengedukasi prinsipal akan kebutuhan para kontraktor, serta melakukan ekspansi ke industri lain seperti tambang,” pungkas Erwin.

Quipster sendiri merupakan gabungan dari dua startup B2B yang bergerak di bidang konstruksi, yaitu WebTrace dan TraktorHub. Quipster menjadi entitas baru dengan solusi berbasis IoT dan berperan sebagai perusahaan induk untuk WebTrace dan TraktorHub, yang akan tetap beroperasi selama proses integrasi berlangsung.


Bagikan artikel ini