Robot Naga Pemadam Kebakaran, Inovasi Jepang untuk Memadamkan Api


Ilustrasi Robot Humanoid

Ilustrasi Robot Humanoid

Sebuah inovasi menarik muncul dari Jepang, yang bisa membawa revolusi dalam upaya pemadaman kebakaran. Tim peneliti di sana berhasil mengembangkan "Dragon Firefighter" (DFF), atau yang bisa  disebut sebagai naga pemadam kebakaran. Meskipun identik dengan gambaran mitos tentang naga yang menyemburkan api, naga ini dirancang khusus untuk memadamkan api.

Konsep robot naga ini lahir dari kebutuhan mendesak akan respons cepat dalam situasi kebakaran. Tujuannya jelas, mengurangi kerugian dan mencegah terjadinya bencana lanjutan. Tim peneliti, dipimpin oleh Yu Yamauchi, mempresentasikan konsep ini dalam jurnal Frontiers in Robotics and AI pada Desember 2023.

Awalnya, robot naga ini memiliki panjang 3,6 meter dengan 2 nosel, namun pengembangannya masih bersifat manual dan kurang konsisten. Dalam perkembangan terbaru, robot diperpanjang menjadi 4 meter dengan sistem remote control. Keberhasilan implementasinya pertama kali ditunjukkan di acara pembukaan World Robot Summit (WRS) 2020.

Robot naga berhasil memukau dunia dengan aksinya di WRS. Terbang dari mobil pemadam kebakaran, melakukan gerakan lepas landas dalam 19 detik, menuju titik pemadaman api dalam 31 detik, dan menyelesaikan pemadaman dalam 63 detik. Kemudian, robot ini kembali ke mode normal dan mendarat dalam total 98 detik.

Berbagai faktor mempengaruhi keberhasilan robot naga ini. Kelompok pangkalan bergerak yang bisa dikendalikan dari jarak jauh, perubahan ukuran saluran air nosel, dan pengembangan unit nosel menjadi beberapa aspek kunci. Mekanisme redaman pasif juga direvisi untuk meningkatkan stabilitas robot di udara.

Selain itu, robot ini dilengkapi kamera pencitraan normal dan termal di ujungnya, memungkinkan operator dari jarak jauh untuk mendeteksi titik api sasaran. Proses pemadaman melibatkan pergerakan kepala robot untuk mengarahkan jet air ke arah yang diinginkan.

Meskipun inovatif, peneliti menghadapi tantangan. Robot naga mengalami perubahan bentuk saat terpapar panas, menyebabkan perbedaan dalam terbang saat latihan. Terutama, badan tabung robot menjadi plastis karena panas, mempengaruhi kinerjanya. Meskipun demikian, tim peneliti bertekad untuk melakukan perbaikan dalam penelitian mendatang, termasuk pada bahan tahan panas dan kontrol mekanis.

Inovasi robot naga pemadam kebakaran ini menjadi langkah maju dalam teknologi pemadam kebakaran, menjanjikan respons yang lebih efisien dan cepat dalam menghadapi situasi darurat kebakaran.


Bagikan artikel ini