Telkomsel Bidik Pendidikan dan Industri Implementasi Jaringan 5G


Logo Telkomsel

Logo Telkomsel

Telkomsel membidik implementasi jaringan 5G mereka pada dua klaster wilayah, yaitu industri dan pendidikan. Layanan ini pun disesuaikan dengan kebutuhan dari ekosistem yang tersedia. Selain itu, juga disesuaikan dengan kebutuhan layanan di kawasan tersebut.

Layanan 5G Telkomsel sendiri telah menyebar di beberapa kota di Indonesia, diantaranya adalah Jakarta, Medan, Batam, Makassar, Denpasar, Balikpapan, Surabaya, Solo, dan Bandung. Jaringan 5G pun kedepannya akan diperluas ke seluruh Indonesia.

General Manager Network Service Assurance Regional Telkomsel Jawa Barat, Danang Prakoso pun menjelaskan bahwa pihaknya akan memperluas jangkauan 5G secara bertahap, serta mengembangkan pula solusi digital melalui layanan 5G dengan kualitas terbaik, berkecepatan tinggi, dan latensi rendah.

Tidak hanya itu, Telkomsel juga mendorong kolaborasi yang semakin kuat antar pemangku kepentingan yang memiliki tujuan kuat yang sama, yakni untuk melakukan transformasi digital yang mendukung aktivitas keseharian.

“Komitmen kami selanjutnya adalah memastikan 5G tersedia untuk seluruh masyarakat di Indonesia, baik untuk segmen konsumen, pemerintah, akademisi, maupun industri,” kata Danang pada wartawan di Bandung, Kamis (17/2/2022).

Jaringan 5G dari Telkomsel yang diperluas secara bertahap dan terukur ini kemudian juga mendorong penguatan ekosistem digital lintas sektor dengan menghadirkan solusi gaya hidup digital. Hal ini disertai dengan komitmen pengalaman 5G terbaik yang akan menunjang kemajuan masyarakat.

Danang pun menyebutkan bahwa berdasarkan perencanaan infrastruktur digital di Indonesia, layanan utama dari infrastruktur ini adalah 4G yang kemudian dilengkapi dengan kehadiran jaringan 5G.

“Artinya, ke depan teknologi jaringan 5G ini nantinya akan tersebar dan melayani wilayah-wilayah yang memiliki demand dan potensi tinggi,” tutur Danang.

Kehadiran jaringan 5G dari Telkomsel ini pun diharapkan dapat meningkatkan kapabilitas digital nasional dengan memajukan sektor-sektor unggulan. Salah satunya adalah pendidikan, di mana 5G dapat mendukung pengembangan riset yang terukur dan tepat untuk pemberdayaan teknologi 5G yang tepat guna di masa mendatang.

Salah satunya, adalah pemberdayaan 5G di area kampus Telkom University dan Institut Teknologi Bandung (ITB). Danang menuturkan, bahwa keunggulan dari teknologi 5G kemudian dapat membuka lebih banyak peluang terciptanya solusi dan inovasi digital yang lahir dari para talenta digital di Indonesia.

Danang pun menilai bahwa jaringan 5G tidak hanya membuat masyarakat sebagai pengguna, tetapi juga sebagai pemain utama yang memanfaatkan teknologi internet. Menurutnya, hal ini kemudian bisa memajukan beberapa sektor seperti pariwisata dan pendidikan.

“Jaringan 5G juga dapat mendorong implementasi industri 4.0 melalui peningkatan produktivitas dan efisiensi operasional untuk berbagai sektor industri,” tambah Danang.

Danang kemudian mencontohkan implementasi teknologi 5G di kawasan Jababeka yang merupakan kawasan industri yang berhasil melakukan transformasi menjadi kota modern yang mandiri, melalui kawasan hunian asri dan komersial serta berbagai fasilitas terdepan.

Telkomsel juga membangun jaringan 5G di kawasan pilot Jababeka sebagai langkah awal untuk melangsungkan trial use case 5G. Pengembangan 5G ini pun merupakan upaya bersama dalam mewujudkan transformasi digital bagi kawasan Jababeka sebagai road map menuju Jababeka Digitalized Township Ecosystem.

Sementara General Manager Consumer Sales Regional Telkomsel Jawa Barat, Abdi J. Putra menambahkan bahwa pengembangan 5G di kawasan industri saat ini sangat penting dilakukan, mengingat tingginya kebutuhan sektor industri terhadap implementasi teknologi internet of things (IoT).

Keberadaan 5G di Jababeka yang merupakan kawasan industri terbesar dengan lebih dari 2.000 perusahaan nasional maupun multinasional akan mendorong lebih banyak perusahaan untuk dapat bertransformasi melalui penerapan teknologi IoT yang menawarkan kemampuan real-time.

“Langkah ini pun sejalan dengan dukungan kami terhadap fokus pemerintah dalam mendorong implementasi industri 4.0 secara nasional untuk tercapainya industri manufaktur yang mandiri, berdaulat, maju, berkeadilan, dan inklusif,” pungkas Abdi.


Bagikan artikel ini