Dorong Percepatan Transformasi Smart City, TigerGraph Gandeng ITB


Ilustrasi Smart City

Ilustrasi Smart City

Platform penyedia analisis grafik asal Amerika Serikat (AS), TigerGraph jalin kolaborasi strategis dengan Institut Teknologi Bandung (ITB) untuk memberikan kontribusi dalam mempercepat pengembangan serta transformasi smart city di Indonesia. Kolaborasi ini pun ditandai dengan penandatangan nota kesepahaman pada 23 Juni 2022.

Pada keterangan tertulis, kolaborasi keduanya akan dilakukan melalui proyek penelitian bersama dengan sistem pintar, serta aktivitas pengaktifan industri kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang dilakukan melalui sejumlah program Smart City and Community Innovation Center (SCCIC), seperti Integrated Smart System Platform (ISSP), Video Analytics with AI (VIANA) dan Smart City Living Lab (SCLL).

Selain itu, TigerGraph dan ITB juga berkomitmen untuk berpartisipasi dalam kegiatan berbagi pengetahuan, seperti workshop dan seminar yang saling menguntungkan. Hal ini untuk semakin mendorong pengembangan smart city di Indonesia.

Penerapan teknologi AI dan machine learning (ML) pada TigerGraph sendiri memiliki peran penting untuk mengotomatisasi dan memajukan program utama perencanaan kota, serta kegiatan operasional.

Upaya ini pun sejalan dengan rencana berkelanjutan Indonesia untuk mengatasi masalah urbanisasi, dan menciptakan 100 kota cerdas pada tahun 2045 mendatang. Hal ini dilakukan di bawah Gerakan Menuju Kota Cerdas yang diluncurkan pertama kali pada 2017.

Managing Director PT TigerGraph Software Indonesia, Herfini Haryono mengatakan bahwa pihaknya melihat akademisi serta penelitian sebagai landasan untuk menciptakan inovasi dan perubahan berkelanjutan. Terutama dengan graph analytics sebagai bidang baru yang mendukung berbagai aplikasi AI dan ML.

Herfini menjelaskan, bahwa dalam konteks perencanaan kota, kemampuan analitik grafis, serta AI dan ML, memungkinkan pengenalan pola otomatis dan deteksi anomali pada faktor perkotaan utama seperti pertumbuhan populasi dan kelangkaan lahan, membantu mengoptimalkan alokasi aset dan sumber daya untuk dapat mendukung pembangunan kota yang berkelanjutan.

“Kami ingin memberdayakan para insinyur dan mahasiswa ITB untuk membuka potensi mereka dengan memanfaatkan teknologi dan menciptakan solusi lokal, yang akan meningkatkan efisiensi dan efektivitas pengelolaan perkotaan di kota-kota di Indonesia, termasuk di tingkat provinsi,” jelas Herfini dalam keterangan resminya, melansir dari Beritasatu.com, Senin (27/6/2022).

Sementara Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof. Ir. I Gede Wenten, M.Sc., Ph.D, menyampaikan, pemilihan ITB sebagai mitra utama TigerGraph di sektor akademik Indonesia merupakan tonggak utama untuk mendukung pekerjaan yang dilakukan di SCCIC.

Prof. Wenten juga menuturkan bahwa Bandung sebagai salah satu kota pertama yang memulai pembangunan kota cerdas, disertai dengan pengalaman ITB yang menunjukkan bahwa kolaborasi merupakan kunci untuk mempercepat proses konsep smart city dan implementasinya.

“Saya yakin bahwa upaya ini akan menghasilkan dampak baik yang dirancang untuk membantu transformasi kota-kota di Indonesia menjadi komunitas yang lebih cerdas, lebih aman, dan lebih sehat bagi masyarakat kita,” kata Prof. Wenten.

Melalui kolaborasi ini, TigerGraph akan menawarkan pelatihan serta sertifikasi database grafik alami yang terdistribusi bagi pada insinyur dan tim akademik ITB. Selain itu, juga bersama-sama mengenbangkan praktik industri yang terbaik, terkait use case di Indonesia dalam hal pembangunan smart city dan pengembangan ekosistem.

Kolaborasi dengan TigerGraph juga akan membekali mahasiswa dan peneliti ITB dengan pengetahuan serta pelatihan terkini yang relevan dengan industri dalam teknologi grafik. Upaya ini pun akan membantu untuk menumbuhkan bakat serta keahlian yang dibutuhkan dalam mengkatalisasi tujuan transformasi smart city bagi bangsa.


Bagikan artikel ini