Tingkatkan Produktivitas, Mentan Dukung Kembangkan Smart Farming


IOT

Ilustrasi IOT

Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong generasi muda milenial untuk mengembangkan dunia agribisnis yang menjanjikan baik di pasar domestik atau internasional.

Syahrul bahkan berulang kali memberikan motivasi kepada generasi milenial bahwa penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.

“Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19," katanya.

Sinergi Program Petani Milenial Jokowi Lahirkan SDM Muda Unggulan Mentan SYL menjelaskan untuk bersaing di era 4.0 ini ada lima hal yang harus di pegang oleh pemuda tani milenial, yaitu rencana, antusias, ilmu, pengetahuan, keterampilan dan aksi nyata. “Jika itu semua ada di genggaman kalian impianmu pasti akan terwujud,” ujarnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan.

Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas. Di antaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.

“Penerapan smart farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak,” tegas Dedi saat membuka pelatihan agribisnis smart farming yang diselenggarakan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Bogor, Sabtu (19/2).

Di hadapan peserta pelatihan agribisnis smart farming yang merupakan perwakilan dari 15 kabupaten lokasi Program Youth Enterpreneur and Employment Support Services (YESS) serta peserta Milienial Agricultural Forum (MAF) baik yang tergabung secara offline maupun online, Dedi menegaskan bahwa generasi muda merupakan modal utama dalam pembangunan pertanian.

Dedi menyampaikan kegiatan pelatihan Agribisnis Smart Farming merupakan upaya Kementan dalam membangun ekosistem pemberdayaan milenial melalui pembinaan dan pengembangan ekosistem pertanian digital (IoT) dari hulu ke hilir, serta meningkatkan inklusi keuangan terutama melalui Kredit Usaha Rakyat (KUR).

“Kementan melalui program YESS berupaya mengajak generasi milenial untuk melakukan penerapan teknologi pertanian dan berorientasi agribisnis serta mencetak pengusaha pertanian milenial di bidang smart farming yang mampu akses pembiayaan melalui Kredit Usaha Rakyat/ KUR, serta membentuk kemitraan usaha agribisnis,” tegas Dedi.

Melansir dari JPNN.com, pelaksanaan pelatihan agribisnis smart farming melalui dilakukan dengan memperhatikan aspek-aspek pencapaian hasil kegiatan, prosedur pengadaan barang dan jasa, pengelolaan keuangan, sistem monitoring dan evaluasi, serta pelaporan.


Bagikan artikel ini