Serangan Siber Meningkat: Tips Perlindungan dari Ahli


Ilustrasi Cyber Security 2

Ilustrasi Cyber Security

Serangan siber semakin sering terjadi dan dampaknya semakin merugikan. Pada tahun 2023, lebih dari 343 juta orang di seluruh dunia mengalami berbagai jenis serangan siber, menurut laporan terbaru dari Identity Theft Resource Center. Kenaikan frekuensi dan dampak serangan ini melibatkan berbagai lokasi, termasuk di negara bagian Florida.

Contoh terbaru dari ancaman ini adalah insiden yang menimpa Departemen Kesehatan Florida, yang mengonfirmasi pelanggaran data pada awal Juli lalu. Insiden ini menyoroti betapa pentingnya upaya perlindungan data yang efektif bagi organisasi serta individu yang bergantung pada layanan mereka.

Pelanggaran data adalah bentuk kejahatan siber yang dapat menyebabkan kerugian besar bagi individu dan bisnis. Connar McCasland, instruktur di Pusat Keamanan Siber Universitas West Florida (UWF), menjelaskan, "Identitas mereka dicuri dan rekening bank dibobol, padahal mereka tidak berniat demikian sejak awal. Hal ini dapat menghancurkan hidup mereka." McCasland menggambarkan betapa parahnya dampak dari pelanggaran data yang dapat merusak kehidupan dan keamanan finansial korban.

Erich Kron, seorang ahli keamanan dari KnowBe4, menekankan bahwa meskipun serangan siber bukanlah hal baru, frekuensinya semakin meningkat. "Ini bukan hal baru," kata Kron. "Namun, kami semakin sering melihatnya." Kron juga mencatat bahwa biaya yang terkait dengan pelanggaran data terus meningkat secara signifikan. Menurut laporan dari IBM, biaya global rata-rata akibat pelanggaran data pada tahun 2024 hampir mencapai $5 juta, jumlah tertinggi yang pernah tercatat.

Serangan siber dapat muncul dalam berbagai bentuk, seperti phishing, pelanggaran data pribadi, dan malware. Di Pensacola, serangan siber terjadi pada awal Maret, sementara Departemen Kesehatan Florida mengalami pelanggaran data pada awal Juli. Dalam kasus-kasus seperti ini, organisasi tidak hanya harus melindungi diri mereka sendiri tetapi juga harus melindungi data dan privasi klien mereka yang menggunakan layanan mereka.

Sebagai respons terhadap insiden tersebut, baik Pensacola maupun Departemen Kesehatan Florida menawarkan layanan pemantauan untuk pelanggan mereka. McCasland mendorong individu untuk menanggapi tawaran tersebut dengan serius. "Jika Anda mengetahui bahwa organisasi tempat Anda berbisnis terkena serangan siber, periksa kredit Anda sendiri dan gunakan sistem pemantauan kredit. Anda bahkan bisa mempertimbangkan untuk membekukan kredit Anda jika Anda tidak berencana melakukan pembelian besar dalam beberapa bulan ke depan," kata McCasland. Pembekuan kredit dapat menjadi langkah pencegahan yang efektif untuk melindungi diri dari potensi dampak serangan siber.

Selain itu, McCasland juga menekankan pentingnya tindakan proaktif dalam melindungi informasi pribadi sebelum pelanggaran terjadi. "Gunakan kata sandi yang baik," katanya. "Dan ketika kami mengatakan 'kata sandi yang baik,' kami tidak hanya berbicara tentang menggunakan kata sandi yang sama untuk semua hal." Ia menyarankan agar orang menggunakan kata sandi yang berbeda untuk berbagai akun dan secara rutin memeriksa email mereka untuk aktivitas mencurigakan. "Jika sesuatu terasa terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, mungkin memang begitu. Percayalah pada insting Anda ketika melihat sesuatu yang aneh," tambahnya.

Dengan meningkatnya jumlah serangan siber dan biaya yang terus meningkat, penting bagi individu dan organisasi untuk tetap waspada dan menerapkan langkah-langkah perlindungan yang efektif. Keamanan siber adalah tanggung jawab bersama yang memerlukan perhatian dan tindakan proaktif dari semua pihak yang terlibat. Mengingat ancaman yang terus berkembang, upaya perlindungan yang kuat dan berkelanjutan sangat penting untuk menjaga informasi pribadi dan organisasi dari risiko serangan siber yang terus meningkat.


Bagikan artikel ini

Video Terkait