Keamanan Informasi Sektor Publik di Indonesia: Fakta & Tantangan


Ilustrasi Cyber Security 16

Ilustrasi Cyber Security

Perkembangan teknologi informasi dalam beberapa dekade terakhir telah membawa banyak perubahan besar di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Salah satu sektor yang sangat terdampak adalah sektor publik. Berbagai instansi pemerintah kini semakin mengandalkan teknologi digital untuk memberikan layanan kepada masyarakat. Transformasi ini tidak hanya mempercepat layanan, meningkatkan transparansi, dan membuka lebih banyak ruang partisipasi masyarakat, tetapi juga membawa tantangan baru, terutama dalam hal keamanan informasi.

 

Ancaman Siber di Sektor Publik

Meskipun digitalisasi menawarkan banyak keuntungan, risiko di balik penggunaan teknologi juga tidak bisa diabaikan. Sektor publik menjadi target utama kejahatan siber. Alasannya sederhana: instansi pemerintah menyimpan banyak data sensitif penduduk, seperti data pribadi, kesehatan, keuangan, hingga data strategis nasional.

Menurut laporan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) tahun 2019, Indonesia mencatat 290 juta serangan siber yang menyerang berbagai instansi dan organisasi di dalam negeri. Selain itu, Bareskrim POLRI juga melaporkan adanya 4.586 kasus kejahatan siber di tahun yang sama, angka ini naik sekitar 5% dibandingkan tahun sebelumnya.

Dampak dari kejahatan siber tidak hanya dirasakan dalam bentuk kerugian langsung seperti kerusakan sistem, kehilangan data, atau biaya perbaikan. Ada pula kerugian tidak langsung yang lebih sulit dipulihkan, yaitu hilangnya kepercayaan masyarakat. Menurut kajian yang dilakukan Microsoft bersama Frost & Sullivan, total kerugian ekonomi akibat serangan siber di Indonesia diperkirakan mencapai US$ 34 miliar.

 

Pandemi COVID-19 Memperparah Risiko

Situasi ini semakin memburuk sejak pandemi COVID-19. Pembatasan aktivitas fisik mendorong lonjakan penggunaan layanan daring, termasuk layanan publik digital. Laporan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menunjukkan bahwa penggunaan internet di Indonesia meningkat hingga 40% selama pandemi.

Semakin banyak layanan publik yang bergeser ke platform online, semakin besar pula peluang serangan siber. Bahkan, beberapa kasus kebocoran data publik di sejumlah instansi pemerintahan menjadi bukti nyata bahwa keamanan informasi perlu mendapatkan perhatian yang jauh lebih serius.

 

Penelitian tentang Lanskap Keamanan Informasi

Melihat urgensi ini, Cloud Computing Indonesia, bekerja sama dengan Trend Micro Indonesia, BSSN, dan tim peneliti, melakukan sebuah riset komprehensif. Penelitian ini bertujuan untuk memetakan kondisi terkini keamanan informasi di sektor publik Indonesia.

Penelitian ini berlangsung pada April hingga Juni 2022, dan fokus utamanya meliputi:

  • Pengukuran kesiapan keamanan informasi di instansi sektor publik.
  • Kesiapan infrastruktur keamanan berdasarkan pendekatan 7-Layers.
  • Kesiapan manajemen insiden jika terjadi serangan siber.
  • Manajemen kelanjutan bisnis agar layanan publik tetap berjalan meskipun terjadi insiden keamanan.
  • Kepatuhan terhadap regulasi keamanan informasi yang berlaku.
  • Tantangan-tantangan yang dihadapi sektor publik dalam mengimplementasikan keamanan informasi.

Hasil penelitian ini diharapkan bisa menjadi acuan penting bagi berbagai instansi pemerintahan dalam merancang strategi perlindungan yang lebih kuat, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pentingnya keamanan data di era digital ini.

Bagi Anda yang ingin mengetahui lebih rinci tentang hasil penelitian ini, termasuk data-data, analisis, dan rekomendasi strategis yang diberikan, laporan lengkap bisa diunduh melalui tautan berikut:

Bagikan artikel ini

Komentar ()

Video Terkait