Rekomendasi Tools AI untuk Keamanan Siber di Tahun 2025
- Rita Puspita Sari
- •
- 16 jam yang lalu

Ilustrasi AI Security
Di tengah ancaman siber yang semakin canggih dan meluas, keamanan siber kini telah menjadi salah satu prioritas utama dalam dunia digital. Tahun 2024 mencatat rekor mengkhawatirkan biaya rata-rata pelanggaran data di Amerika Serikat mencapai $9,36 juta, menjadikannya yang tertinggi di dunia. Situasi ini menggambarkan betapa pentingnya penggunaan teknologi mutakhir, khususnya kecerdasan buatan (AI), dalam menghadapi dan merespons serangan digital yang kian kompleks.
Artikel ini akan membahas enam jenis alat keamanan berbasis AI terbaik untuk tahun 2025. Masing-masing alat ini memiliki keunggulan dalam mendeteksi ancaman, melindungi sistem, serta merespons insiden siber secara otomatis dan efisien.
1. Deteksi dan Respons Ancaman Berbasis AI
Deteksi dan respons terhadap ancaman merupakan tulang punggung dari sistem keamanan siber. Alat keamanan berbasis AI mampu memproses data dalam jumlah besar dan mengenali pola-pola mencurigakan secara otomatis. Berikut beberapa contoh alat terkemuka di kategori ini:
- CrowdStrike Falcon
CrowdStrike Falcon adalah alat keamanan endpoint yang sangat canggih. Ia belajar mengenali pola perilaku pengguna dan sistem, sehingga dapat mendeteksi penyimpangan atau aktivitas mencurigakan secara real-time. Keunggulannya terletak pada skalabilitasnya, yang memungkinkan perlindungan hingga jutaan endpoint secara simultan. - IBM QRadar Advisor dengan Watson
IBM menggabungkan platform keamanan QRadar dengan Watson, kecerdasan buatan terkenal mereka. QRadar Advisor membantu dalam menyelidiki insiden keamanan secara otomatis dan memberikan wawasan yang mendalam tentang ancaman, termasuk konteks dan rekomendasi tindak lanjut. - Darktrace Enterprise Immune System
Darktrace menggunakan AI yang belajar secara mandiri (self-learning AI). Sistem ini membangun baseline atau pola perilaku normal dari pengguna dan perangkat jaringan, lalu mengenali aktivitas yang menyimpang. Pendekatan ini mirip dengan sistem kekebalan tubuh manusia dalam mendeteksi "penyakit" digital. - Vectra Cognito
Vectra Cognito menganalisis lalu lintas jaringan menggunakan AI. Ia sangat efektif dalam mendeteksi serangan yang lolos dari sistem konvensional dan secara otomatis melakukan threat hunting, serta menetapkan prioritas ancaman.
2. Perlindungan Endpoint Canggih
Endpoint seperti laptop, smartphone, dan perangkat IoT merupakan titik masuk utama bagi peretas dalam melancarkan serangan. Mengingat pentingnya perlindungan terhadap perangkat-perangkat ini, solusi berbasis AI dapat memberikan lapisan keamanan tambahan dengan kemampuan mendeteksi dan mencegah ancaman secara langsung. Berikut adalah beberapa solusi perlindungan endpoint yang canggih dan dapat meningkatkan keamanan perangkat Anda.
- CrowdStrike Falcon
CrowdStrike Falcon adalah platform yang tidak hanya fokus pada deteksi ancaman, tetapi juga menawarkan berbagai fitur perlindungan yang sangat canggih:- Next-Generation Antivirus (NGAV): Berbeda dari antivirus tradisional, NGAV tidak bergantung pada tanda tangan virus untuk mendeteksi ancaman, melainkan menggunakan teknologi yang lebih proaktif.
- Endpoint Detection and Response (EDR): Menyediakan pemantauan real-time untuk mendeteksi ancaman yang sedang berlangsung dan memberikan respons cepat terhadap potensi serangan.
- User and Entity Behavior Analytics (UEBA): Memanfaatkan analisis perilaku untuk mendeteksi perilaku abnormal yang mungkin menunjukkan adanya ancaman yang tersembunyi.
- Managed Threat Hunting: Sebuah tim ahli siap membantu melakukan analisis mendalam terhadap ancaman yang belum terdeteksi, memungkinkan respons yang lebih cepat dan lebih tepat.
- Cylance PROTECT
Cylance PROTECT menggunakan kecerdasan buatan untuk mencegah malware bahkan sebelum program tersebut dieksekusi, sehingga memberikan perlindungan yang lebih cepat dan efisien. Fitur-fitur unggulannya antara lain:- Offline Protection: Kemampuan untuk melindungi perangkat meskipun tidak terhubung ke internet, memberikan lapisan perlindungan ekstra saat perangkat tidak terhubung ke jaringan.
- Script Execution Control: Memungkinkan untuk memblokir eksekusi skrip yang mencurigakan, mencegah potensi ancaman yang berasal dari skrip jahat.
- SentinelOne Singularity
SentinelOne Singularity merupakan platform perlindungan endpoint yang sangat komprehensif, mencakup perlindungan untuk endpoint, cloud, dan perangkat IoT. Beberapa fitur unggulannya adalah:- Automated Response: Memberikan respons otomatis terhadap ancaman, mengurangi waktu tanggap dan mencegah serangan lebih lanjut.
- Cloud Workload Protection: Perlindungan khusus untuk beban kerja yang berjalan di cloud, mengamankan data dan aplikasi yang terhubung dengan cloud.
- Sophos Intercept X
Sophos Intercept X menggabungkan deep learning dengan teknologi anti-eksploitasi untuk mendeteksi dan mencegah serangan tingkat lanjut seperti malware dan ransomware. Fitur lainnya termasuk:- Root Cause Analysis: Membantu dalam analisis mendalam untuk menemukan sumber atau akar penyebab serangan, memungkinkan penanggulangan yang lebih tepat.
- Cybereason Defense Platform
Cybereason berfokus pada penyelidikan otomatis dan analisis perilaku untuk mendeteksi ancaman yang lebih canggih sebelum dapat menyebabkan kerusakan besar. Fitur yang ditawarkan termasuk:- Advanced Threat Detection: Memanfaatkan teknologi analisis untuk mendeteksi ancaman dengan lebih efisien dan mengidentifikasi potensi serangan jauh sebelum berdampak pada sistem.
- Vectra Cognito
Vectra Cognito dirancang khusus untuk perlindungan terhadap data center dan environment cloud. Menggunakan kecerdasan buatan, platform ini dapat mengenali pola serangan yang lebih canggih. Beberapa fitur kunci termasuk:- AI-Powered Threat Detection: Memanfaatkan machine learning untuk mengenali pola serangan yang tidak terlihat dengan mudah oleh solusi perlindungan tradisional.
3. Penyelidikan dan Pemulihan Insiden Otomatis
Saat terjadi insiden, waktu sangat berharga. Semakin cepat respon dilakukan, semakin kecil dampak yang ditimbulkan. Alat yang dapat mengotomatiskan penyelidikan dan pemulihan insiden menjadi sangat penting untuk mempercepat tanggapan dan meminimalkan kerugian yang terjadi. Berikut adalah beberapa alat yang dapat membantu dalam penyelidikan dan pemulihan insiden otomatis.
- IBM QRadar Advisor dengan Watson
QRadar Advisor mengintegrasikan kecerdasan Watson untuk melakukan penyelidikan yang lebih dalam terhadap insiden keamanan. Dengan menggunakan Watson, alat ini dapat:- Menganalisis Serangan: Melakukan penyelidikan terperinci mengenai cakupan dan dampak serangan terhadap sistem dan aplikasi.
- Mendeteksi Pola Anomali: Membantu dalam mengidentifikasi pola serangan yang mungkin tersembunyi dan belum terdeteksi sebelumnya.
- Exabeam Advanced Analytics
Exabeam memanfaatkan machine learning untuk menganalisis data log dan perilaku pengguna, serta mengotomatiskan respons terhadap anomali yang terdeteksi. Beberapa fitur kunci termasuk:- Automated Threat Response: Menyediakan respons otomatis terhadap ancaman berdasarkan analisis data yang lebih canggih, mengurangi ketergantungan pada intervensi manual.
- Rapid7 InsightIDR
Rapid7 InsightIDR dikenal dengan kemampuannya dalam mendeteksi pengguna yang sudah terkompromi dan melacak pergerakan lateral di jaringan. Fitur utamanya adalah:- Pengawasan Pergerakan Lateral: Memungkinkan pemantauan untuk mendeteksi gerakan lateral yang mencurigakan di dalam jaringan, yang sering digunakan oleh peretas untuk mengeksploitasi lebih banyak sistem.
- Cynet 360
Cynet 360 menawarkan solusi lengkap untuk deteksi otomatis, investigasi insiden, dan pemulihan cepat tanpa memerlukan intervensi manusia. Fitur utama dari Cynet 360 meliputi:- Automated Incident Response: Menyediakan kemampuan untuk merespons insiden secara otomatis, memastikan bahwa ancaman dapat ditangani segera tanpa perlu menunggu tim untuk menganalisis secara manual.
- Fortinet FortiAI
FortiAI menggabungkan machine learning canggih untuk meningkatkan sistem keamanan yang sudah ada. Keunggulan utama FortiAI adalah:- Accelerated Threat Response: Dengan kemampuan analisis cepat, FortiAI dapat mempercepat waktu respons terhadap ancaman, mengurangi potensi kerusakan dan gangguan yang disebabkan oleh serangan.
4. Pemantauan Real-Time dan Threat Hunting
Deteksi dini sangat penting untuk mencegah kehilangan data berharga akibat serangan siber. Pemantauan aktivitas mencurigakan secara real-time dan Threat Hunting berbasis AI membantu dalam mendeteksi potensi serangan sejak dini. Berikut adalah beberapa alat yang dapat digunakan untuk mempermudah proses ini.
- Darktrace
Darktrace menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis aktivitas pengguna dan perangkat, serta mendeteksi pola yang menyimpang yang bisa menandakan ancaman. Keunggulannya adalah:- Real-Time Threat Detection: Kemampuan untuk mendeteksi ancaman yang tidak dapat dilihat dengan mudah oleh sistem tradisional, meningkatkan perlindungan terhadap serangan yang lebih tersembunyi.
- CrowdStrike Falcon
Falcon mampu memproses lebih dari 5 triliun aktivitas per minggu, memungkinkan analisis data dalam jumlah besar dengan kecepatan tinggi. Keunggulan CrowdStrike Falcon termasuk:- Big Data Analytics: Kemampuan untuk menganalisis aktivitas dalam skala besar secara cepat, memberikan keunggulan dalam mendeteksi ancaman dengan lebih efisien.
- Vectra Cognito
Vectra Cognito memanfaatkan machine learning dan threat intelligence untuk mendeteksi aktivitas mencurigakan di seluruh jaringan. Beberapa fitur utama termasuk:- AI-Driven Threat Detection: Menggunakan kecerdasan buatan untuk menganalisis dan mengidentifikasi pola aktivitas mencurigakan yang dapat menunjukkan adanya ancaman di seluruh jaringan.
- SentinelOne Singularity
Platform ini menawarkan perlindungan berbasis AI untuk endpoint, cloud, dan perangkat IoT. Dengan kemampuan deteksi dan respons otomatis, SentinelOne menyediakan solusi lengkap tanpa keterlibatan manusia. Fitur utama termasuk:- Automated Threat Response: Memberikan respons otomatis untuk ancaman yang terdeteksi, mengurangi potensi kerusakan dan mempercepat pemulihan.
- Exabeam
Exabeam menggunakan baseline perilaku untuk semua pengguna dan perangkat, mengidentifikasi setiap penyimpangan dan menganalisis apakah itu merupakan ancaman. Fitur-fitur utamanya meliputi:- Behavioral Analytics: Memanfaatkan analisis perilaku untuk mendeteksi penyimpangan yang menunjukkan adanya ancaman potensial yang tersembunyi.
5. Keamanan Cloud (Cloud Security)
Seiring semakin banyaknya organisasi dan perusahaan yang bermigrasi ke layanan cloud, aspek keamanan dalam lingkungan ini menjadi sangat krusial. Cloud menawarkan fleksibilitas dan skalabilitas tinggi, namun juga membuka peluang bagi berbagai bentuk serangan siber. Untuk mengatasi hal ini, berbagai alat keamanan berbasis kecerdasan buatan (AI) kini digunakan secara luas untuk memantau, mendeteksi, dan merespons ancaman secara efisien serta real-time.
Berikut adalah beberapa solusi keamanan cloud berbasis AI yang populer dan efektif:
- Darktrace Enterprise Immune System
Platform ini menggunakan teknologi AI yang belajar secara mandiri dari aktivitas normal di environment cloud. Dengan cara ini, sistem dapat secara otomatis mengenali pola anomali yang tidak biasa misalnya, akses tidak sah atau transfer data mencurigakan sehingga dapat memberikan peringatan dini atas potensi serangan. - Vectra Cognito
Dirancang khusus untuk melindungi infrastruktur cloud dan pusat data, Vectra Cognito menganalisis lalu lintas jaringan dan perilaku pengguna. Dengan pendekatan berbasis AI, alat ini mampu mendeteksi serangan siber seperti pencurian kredensial dan komunikasi lateral antara perangkat yang disusupi. - CrowdStrike Falcon
Merupakan solusi endpoint protection yang terintegrasi dengan cloud. Dengan kemampuan AI-nya, CrowdStrike Falcon dapat mendeteksi ancaman siber secara instan tanpa perlu infrastruktur fisik tambahan. Solusi ini sangat cocok untuk organisasi yang memiliki banyak endpoint tersebar di berbagai lokasi. - Palo Alto Networks Cortex XDR
Alat ini menyatukan berbagai sumber data keamanan, termasuk log aktivitas, endpoint, jaringan, dan cloud. Dengan memanfaatkan machine learning, Cortex XDR mampu mengidentifikasi ancaman yang kompleks dan mengkoordinasikan respons keamanan secara otomatis. - SentinelOne Singularity
Platform keamanan yang berfokus pada perlindungan beban kerja cloud. SentinelOne memberikan visibilitas menyeluruh terhadap aktivitas sistem, serta dilengkapi dengan fitur mitigasi otomatis untuk menghentikan serangan sebelum berdampak lebih luas.
6. User and Entity Behavior Analytics (UEBA)
UEBA (User and Entity Behavior Analytics) adalah pendekatan keamanan siber yang memanfaatkan AI untuk menganalisis dan mempelajari perilaku normal pengguna serta entitas (seperti perangkat, server, atau akun sistem). Dengan membentuk baseline atau pola perilaku harian, sistem dapat mendeteksi aktivitas yang menyimpang yang berpotensi mengindikasikan ancaman internal, seperti pencurian data oleh karyawan (insider threat), penyalahgunaan akun, atau infiltrasi dari aktor jahat.
Berikut adalah beberapa platform UEBA berbasis AI yang banyak digunakan:
- CrowdStrike Falcon
Selain untuk perlindungan endpoint, Falcon juga dilengkapi dengan fitur analitik perilaku yang canggih. Sistem ini dapat melacak perilaku perangkat dan pengguna, lalu mengidentifikasi penyimpangan yang memiliki risiko tinggi, misalnya aktivitas login yang tidak biasa atau eksekusi perintah mencurigakan. - Exabeam Advanced Analytics
Platform ini menggunakan machine learning untuk mempelajari kebiasaan pengguna dan membuat baseline perilaku. Ketika terjadi penyimpangan misalnya, karyawan yang tiba-tiba mengakses data dalam jumlah besar di luar jam kerja, Exabeam dapat langsung memberikan peringatan dan rekomendasi tindakan. - Cynet 360
Cynet 360 menggabungkan teknologi UEBA dengan berbagai modul keamanan lainnya, termasuk deteksi ancaman, respons insiden, dan perlindungan endpoint. Dengan pendekatan berbasis AI, Cynet mampu secara otomatis mendeteksi serangan tersembunyi yang lolos dari sistem keamanan tradisional.
Integrasi Tools AI dengan Sistem Keamanan yang Ada
Sebagian besar organisasi sudah memiliki infrastruktur keamanan yang mapan. Maka dari itu, penting untuk memilih alat AI yang bisa terintegrasi dengan baik, sehingga memperkuat sistem yang sudah ada tanpa mengganggu operasional.
- Palo Alto Networks Cortex XDR
Menggabungkan data dari endpoint, jaringan, cloud, dan sumber log lainnya ke dalam satu sistem deteksi terpadu. - Vectra AI
Fokus pada deteksi jaringan, namun dapat bekerja berdampingan dengan sistem keamanan lain. - Cybereason XDR
Menghubungkan berbagai sumber data dan alat untuk memberikan visibilitas menyeluruh serta mempercepat respons insiden. - Fortinet FortiAI
Dirancang agar bisa masuk ke dalam ekosistem keamanan Fortinet dan memberikan proteksi tambahan.
Alat Keamanan AI Terbaik: Mana yang Cocok untuk Anda?
Tidak ada satu alat pun yang sempurna untuk semua organisasi. Pemilihan alat keamanan AI terbaik sangat bergantung pada kebutuhan spesifik, skala operasi, dan infrastruktur yang dimiliki. Berikut beberapa pertimbangan dalam memilih:
-
Butuh deteksi cepat dan respons real-time?
Pilih Darktrace atau SentinelOne. -
Ingin perlindungan maksimal pada endpoint?
Gunakan CrowdStrike atau Cylance. -
Fokus pada analisis perilaku?
Vectra AI dan Cybereason adalah pilihan unggulan. -
Ingin otomatisasi penyelidikan dan remediasi?
Cynet 360 dan IBM QRadar adalah jawabannya. -
Memerlukan integrasi kuat dengan sistem yang ada?
Pilih Palo Alto Networks Cortex XDR atau Fortinet FortiAI. -
Membangun sistem keamanan berbasis cloud?
Zscaler, SentinelOne, dan Vectra sangat cocok untuk kebutuhan cloud security.
Dengan ancaman siber yang semakin kompleks dan sulit dikenali secara manual, kehadiran alat keamanan berbasis AI menjadi sangat krusial. Dari deteksi hingga respons otomatis, alat-alat seperti CrowdStrike Falcon, Darktrace, hingga Cynet 360 hadir sebagai solusi mutakhir yang siap menghadapi tantangan keamanan di tahun 2025.
Organisasi yang ingin tetap aman dan gesit dalam dunia digital perlu mempertimbangkan integrasi teknologi AI dalam sistem keamanan mereka.