Modus Baru! Penipuan Berkedok Diskon Besar-Besaran
- Rita Puspita Sari
- •
- 11 jam yang lalu

Ilustrasi Barang Diskon
Di tengah situasi ekonomi global yang tidak pasti, banyak penjahat dunia maya mencari kesempatan untuk menipu orang-orang yang lengah. Salah satu modus baru yang perlu diwaspadai adalah penawaran barang diskon yang ternyata penipuan.
Menurut Roman Dedenok, Pakar Keamanan dari Kaspersky Threat Research, ketidakpastian ekonomi, seperti kenaikan tarif impor di Amerika Serikat, bisa menyebabkan penipuan online meningkat. Di saat orang berlomba mencari harga murah, para penipu justru memanfaatkan situasi itu untuk melancarkan aksinya.
Bagaimana caranya agar kita tidak jadi korban? Yuk, simak penjelasan lengkap serta tips dan trik mudah berikut ini!
Apa Itu Modus Penipuan Diskon Pra-Tarif?
Ketika harga barang diprediksi naik akibat kebijakan baru, banyak orang ingin membeli lebih cepat sebelum harga melonjak. Di sinilah penipu beraksi.
Trik yang digunakan penipu:
- Membuat website palsu yang terlihat profesional.
- Mengirimkan email penawaran diskon besar seolah-olah dari toko resmi.
- Menawarkan harga spesial untuk "pembelian sebelum tarif baru berlaku".
Konsumen yang tergesa-gesa tergoda untuk mengisi data pribadi seperti nomor kartu kredit, alamat, dan bahkan PIN, tanpa menyadari bahwa mereka sedang ditipu.
Risikonya:
- Uang hilang.
- Data pribadi dicuri.
- Identitas digunakan untuk tindakan kejahatan.
Ancaman Lain: Produk Palsu dari Pemasok Tak Terpercaya
Tidak hanya konsumen, banyak bisnis juga mencari pemasok baru saat supply chain terganggu. Sayangnya, karena ingin cepat dan murah, mereka sering melewatkan proses pemeriksaan.
Akibatnya:
- Produk palsu membanjiri pasar.
- Barang bisa saja berbahaya, misalnya smartphone Android yang sudah dipasangi malware berbahaya di firmware-nya.
Risiko dari produk palsu:
- Smartphone bisa dikendalikan jarak jauh oleh hacker.
- Akun media sosial dibajak.
- Aset kripto dicuri.
Penipuan Investasi: Janji Manis yang Menjerat
Di tengah pasar yang tidak stabil, penipuan investasi juga marak. Penipu mengaku dari lembaga keuangan resmi dan menawarkan keuntungan besar dalam waktu singkat.
Biasanya, mereka menghubungi korban lewat:
- Telepon.
- Email.
- Media sosial.
- Mereka menjanjikan untung besar tanpa risiko, padahal itu jebakan.
Risikonya:
- Uang investasi lenyap.
- Tidak bisa menghubungi "perusahaan" tersebut lagi.
- Data pribadi disalahgunakan.
Tips & Trik Mudah Agar Tidak Jadi Korban Penipuan Online
Supaya kamu tetap aman, lakukan tips berikut ini!
-
Cek Keaslian Penjual atau Situs Web
Sebelum membeli barang:- Pastikan website menggunakan HTTPS (lihat ikon gembok di alamat website).
- Baca ulasan pembeli di Google atau media sosial.
- Gunakan marketplace terpercaya seperti Shopee, Tokopedia, Lazada, dsb.
- Jangan tergoda beli lewat link di email yang tidak jelas.
Kalau ragu, lebih baik batal beli daripada tertipu. -
Pilih Metode Pembayaran yang Aman
Gunakan metode pembayaran yang bisa melindungi kamu jika terjadi masalah, seperti:- Kartu kredit.
- E-wallet resmi (GoPay, OVO, DANA).
- Pembayaran lewat marketplace dengan sistem escrow (pihak ketiga menahan dana sementara).
Jangan pernah transfer langsung ke rekening pribadi! -
Waspada Kalau Diskon Terlalu Gila-Gilaan
Kalau melihat promo seperti:- Diskon 90% untuk iPhone terbaru.
- Motor Honda seharga Rp2 juta.
- Emas murah di bawah harga pasar.
Ingat:
Jika terlalu murah untuk menjadi kenyataan, hampir pasti itu penipuan.
Bandingkan harga di beberapa tempat. Kalau selisihnya tidak masuk akal, lebih baik abaikan. -
Untuk Investor: Lakukan Penelitian (Uji Tuntas)
Sebelum menginvestasikan uang:- Cek apakah perusahaan itu terdaftar di Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
- Cari informasi di situs resmi, jangan hanya percaya pada chat atau email.
- Waspadai janji "untung cepat, tanpa risiko" itu tanda bahaya.
Ingat:
Investasi yang sah pasti memiliki risiko.Jangan Mudah Percaya Email atau Telepon Tak Dikenal
Kalau tiba-tiba ada yang menghubungi dan menawarkan:- Promo spesial.
- Penawaran investasi.
- Menyuruh mengklik link tertentu.
- Jangan langsung percaya!
- Jangan klik link sembarangan.
- Jangan kasih OTP atau PIN ke siapa pun.
Kalau mengaku dari bank, hubungi langsung ke nomor resmi bank, bukan nomor yang diberikan lewat telepon atau email.
Di masa ekonomi tidak menentu seperti sekarang, penipuan online makin marak. Modus "diskon besar" hanyalah salah satu contoh dari banyak cara penipu mencari mangsa.
Intinya:
- Jangan terburu-buru saat berbelanja atau berinvestasi.
- Periksa semua informasi dengan teliti.
- Prioritaskan keamanan data dan uang kamu.
Lebih baik teliti dan aman, daripada menyesal kemudian. Semoga tips ini membantu kamu lebih cerdas menghadapi penawaran online!
Tetap waspada, tetap cerdas, dan jangan mudah tergoda!