OJK: Adopsi Teknologi Cloud Computing Seperti Pedang Bermata Dua


Ilustrasi Cloud Computing

Ilustrasi Cloud Computing

Kepala Departemen Riset Sektor Jasa Keuangan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Inka Yusgiantoro menyampaikan bahwa adopsi teknologi komputasi awan atau cloud computing bisa diibaratkan pedang bermata dua, karena bisa membawa peluang sekaligus risiko.

Maka untuk mengurangi risiko yang berlebih, adopsi cloud kemudian perlu dibarengi dengan adanya kolaborasi di setiap lini, seperti lembaga pemerintah, keuangan, serta tentunya dari sisi penyedia layanan teknologi cloud seperti Huawei Cloud.

“Ketika dunia digital menjadi semakin salin terhubung, aturan dan kebijakan bersama perlu ditetapkan untuk mengatasi masalah yang muncul dan mendukung interoperabilitas dalam ekosistem keuangan di Indonesia,” kata Inka dalam sambutannya di Huawei Cloud Indonesia Summit 2022, Kamis (29/9/2022).

Pada kesempatan yang sama, Ketua Masyarakat Telematika Indonesia (Mastel) Sarwoto Atmosutarno menjelaskan, kehadiran Huawei Cloud di Indonesia kemudian menjadi penyedia sumber daya dan infrastruktur yang kuat untuk menerapkan itu semua.

“Hal ini akan mengindikasikan bahwa pusat data Huawei Cloud di Indonesia akan menyediakan sumber daya infrastruktur cloud yang kuat untuk menerapkan teknologi mutakhir seperti big data analytics dan artificial intelligence (AI), yang mengintegrasikan industri telekomunikasi dengan ekonomi digital,” jelas Sarwoto.

Huawei Cloud sendiri telah membangun sejumlah simpul jaringan atau node lokal di kawasan Asia Pasifik, antara lain di Singapura, Hong Kong, Thailand, dan Malaysia. Node lokal ini hadir di masing-masing wilayah untuk membantu proses migrasi ke cloud bagi pelanggan Huawei Cloud.

Vice President Huawei Cloud Marketing Jonathan Zhou dalam acara ini pun menegaskan kembali komitmen Huawei untuk memperkenalkan delapan layanan inovatif bagi pelanggan, yakni Huawei Cloud CCE Turbo, Ubiquitous Cloud Native Service (UCS), GaussDB, DataArts LakeFormation, gudang real-time, Low Latency Live (LLL), dan model gelombang Pangu.

“Ini merupakan kali pertama layanan-layanan tersebut diperkenalkan untuk implementasi di Indonesia,” tutur Jonathan Zhou.

Huawei Cloud juga mengumumkan rencana peluncuran Region baru di Indonesia pada tahun 2022 ini, di mana nantinya region baru ini akan menghadirkan arsitektur 3AZ DR dengan sertifikasi level-6 dari Disaster Recovery Institute International (DRI).

Pada waktu yang bersamaan, Huawei Cloud juga akan meluncurkan lebih dari 60 layanan cloud baru yang menawarkan pengalaman pengguna terbaik di bidang e-commerce, platform video pendek, game online, serta asuransi dan keuangan.


Bagikan artikel ini