Adopsi AI dan Hybrid Cloud Bisa Dukung Perkembangan Perusahaan


Artificial Intelligence New

Artificial Intelligence

Pandemi COVID-19 telah mendorong banyak perusahaan di Indonesia untuk melakukan modernisasi terhadap proses bisnis mereka, sehingga dapat beradaptasi dengan era new normal. Banyak perusahaan di Indonesia yang memiliki peluang besar untuk dapat mentransformasi bisnis mereka secara digital dengan menggunakan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan hybrid cloud.

Hal ini dilakukan untuk dapat meningkatkan keunggulan kompetitif dari masing-masing perusahaan secara global. Adopsi teknologi ini sendiri dapat dilakukan melalui kolaborasi dengan mitra bisnis dan teknologi yang menghadirkan teknologi terbaru dari vendor-vendor mereka.

General Manager IBM APAC Paul Burton mengungkapkan bahwa AI kini telah beralih dari hype-to-hope, atau dengan kata lain merupakan sebuah hype ke sebuah harapan yang relevan di Indonesia, di mana beragam perusahaan saat ini memanfaatkan AI untuk meningkatkan produktivitas, memangkas biaya, serta mempercepat laju transformasi digital.

“Namun, operasional perusahaan dapat menjadi ‘mandek’ ketika membutuhkan keterampilan dan bakat yang tepat, tetapi kekurangan talenta dengan keterampilan global,” kata Paul dalam keterangan resminya, melansir dari detikINET, Jumat (24/6/2022).

Indonesia sendiri sudah memiliki strategi nasional kecerdasan artifisial yang menjadi tolak ukur penerapan teknologi AI. Strategi ini hadir untuk mendukung pemerintah Indonesia dalam meningkatkan penggunaan teknologi terkini, terutama AI yang bertujuan untuk meningkatkan efisiensi serta efektivitas untuk mendukung sektor-sektor strategis.

“Inilah saatnya Ekosistem Mitra IBM dapat menyediakan sumber daya dan keahlian untuk membantu mitra bisnis serta teknologi dalam mencapai pasar lebih cepat, dan mengembangkan bisnis mereka dengan menciptakan nilai kebermanfaatan bersama bagi klien,” tutur Paul.

Sebagai contoh adalah Bank BPD Bali yang telah menerapkan IBM VisionAnalytics, yaitu solusi Model Data Perbankan yang menyediakan template analisis, dashboard, serta laporan khusus perbankan. Solusi ini sendiri dibangun dengan menggunakan IBM Cognos Analytics sehingga membuatnya lebih mudah dalam mengimplementasikan Data Warehouse serta Business Intelligence.

VisionAnalytics for Banking dikembangkan secara khusus oleh IBM untuk membantu manajer bank melakukan analisis kinerja secara efisien dan efektif, yang didukung dengan bantuan template dan dashboard yang siap dipakai. Hal ini terutama untuk membantu laporan yang banyak digunakan oleh sebagian besar bank d Indonesia.

Menerapkan VisionAnalytics dan memanfaatkan fitur AI dari IBM Cognos, Bank BPD Bali kemudian dapat mengatur datanya dan mendapatkan wawasan mengenai proses operasionalnya. Hal ini diperoleh dengan dashboard standar yang menampilkan laporan perbankan secara akurat, sehingga pengguna bisnis dan manajemen dapat mengakses informasi penting dengan cepat dan kapan saja.

Ekosistem Mitra IBM yang disebutkan Paul juga dapat membantu klien dengan dua cara. Pertama, dengan menyediakan platform hybrid cloud terbuka yang memanfaatkan Red Hat OpenShift dan IBM Cloud Paks. Red Hat memberikan IBM dasar untuk membangun platform hybrid cloud berdasarkan pada sistem open source untuk modernisasi bisnis klien.

Kedua, adalah dengan membangun arsitektur hybrid cloud dan jejak AI untuk klien. Pendekatan hybrid cloud sendiri dilakukan untuk memberdayakan perusahaan agar dapat secara drastis mengurangi biaya dan mengintegrasikan solusi baru, seperti chatbot cerdas dan agen virtual. Paul menyebutkan, bahwa perusahaan kemudian dapat dengan mudah menggunakan kembali sumber daya dan menghasilkan pengalaman terbaik bagi pelanggan, menambah aliran pendapatan baru.

“Klien menyadari bahwa dengan memiliki pendekatan hybrid cloud, dapat memberikan keuntungan 2,5 kali lebih efektif daripada hanya mengandalkan public cloud saja dengan manfaat yang mencakup akselerasi nilai bisnis, produktivitas pengembang, efisiensi biaya infrastruktur, dan pengurangan biaya regulasi, kepatuhan, dan keamanan,” jelas Paul.

Ketika perusahaan mengambil langkah untuk semakin memodernisasi aplikasi mereka, kemudian mengotomatisasi proses, serta memasukkan AI dalam operasi bisnis, memilih mitra yang tepat akan menjadi kunci kesuksesan masa depan perusahaan.

Selain itu, mitra layanan TI juga diharapkan untuk menjadi semakin penting. Hal ini untuk mendukung upaya transformasi digital bisnis meskipun tidak ada dorongan situasi pandemi seperti saat ini, sehingga perusahaan dapat semakin maju.


Bagikan artikel ini