Arab Saudi Bangun Pusat Riset AI dan Robot Canggih Sara


Ilustrasi Robot

Ilustrasi Robot

Pemerintah Arab Saudi baru-baru ini mengambil langkah besar dengan meluncurkan Pusat Artificial Intelligence (AI) atau Kecerdasan Buatan untuk Media. Langkah ini menjadi bagian dari strategi untuk mengintegrasikan teknologi AI ke dalam sektor media, mengantisipasi perkembangan pesat AI di masa depan yang diharapkan memberikan dampak luas dalam industri media.

Menteri Media Arab Saudi Salman bin Yousef Al-Dosari bersama Presiden Otoritas Data dan AI Arab Saudi Abdullah bin Sharaf Alghamdi meluncurkan pusat AI dalam pembukaan Forum Media Arab Saudi (Saudi Media Forum). "Industri media Arab Saudi menyumbang 3,87 miliar dolar Amerika untuk PDB negara kerajaan itu pada 2023," kata Salman bin Yousef Al-Dosari dalam forum tersebut. Hal ini menjadi dasar penting dalam memandang potensi perkembangan AI dan upaya Arab Saudi untuk memperkuat posisinya sebagai pemimpin regional dalam bidang data dan AI, sesuai dengan Visi 2030 Kerajaan.

Salah satu inisiatif yang diambil adalah peluncuran aplikasi obrolan AI bernama Allam. Allam memanfaatkan ratusan juta dokumen dalam bahasa Arab dan Inggris untuk memberikan jawaban dalam bentuk teks atau audio. Selain itu, aplikasi ini juga membantu memulihkan foto-foto lama dan merangkum dokumen, menunjukkan komitmen Arab Saudi dalam mendorong inovasi dan pemanfaatan AI dalam berbagai aspek kehidupan.

Langkah pembangunan Pusat Riset AI juga diharapkan akan meningkatkan investasi dalam sektor AI, dengan proyeksi pembukaan lapangan kerja baru mencapai 67 ribu pada tahun 2024. Ini menunjukkan kepercayaan dan komitmen Arab Saudi terhadap potensi besar yang dimiliki oleh AI dalam menggerakkan pertumbuhan ekonomi dan menciptakan peluang kerja bagi masyarakat.

"Investasi sektor industri AI ini akan membuka 67 ribu lapangan kerja pada 2024," ujarnya seperti dikutip Arab News.

Pada tahun 2023, sektor kecerdasan buatan (AI) telah menciptakan lapangan kerja sebanyak 56 ribu di Arab Saudi. Momentum penting terjadi pada tanggal 16 Mei 2023, ketika Otoritas Data dan Kecerdasan Buatan Arab Saudi, berkolaborasi dengan perusahaan teknologi global Nvidia, secara resmi meresmikan Pusat Keunggulan untuk Kecerdasan Buatan Generatif. Langkah ini menandai komitmen serius Arab Saudi untuk menjadi pemimpin dalam pengembangan teknologi AI dan memperkuat infrastruktur yang mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan.

Arab Saudi Menghadirkan Robot AI Canggih Bernama Sara

Sementara itu, Arab Saudi tidak hanya fokus pada pengembangan infrastruktur AI, tetapi juga turut serta dalam lomba pengembangan robot AI canggih. Salah satu hasilnya adalah robot bernama Sara, yang dikembangkan oleh Saudi Digital dan QSS (Quality Support Solutions) Company.

Robot Sara hadir dengan tujuan meningkatkan produktivitas dan efisiensi dalam berbagai sektor, serta mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja manusia. Dengan kemampuan untuk menerima perintah, menjawab pertanyaan, dan berinteraksi, Sara menawarkan potensi besar dalam mendukung berbagai aktivitas manusia.

Proses pengembangan Sara melibatkan langkah-langkah yang cermat, termasuk pembuatan struktur tubuh 3D, pemodelan kepala, dan proses pengeditan atau rendering. Setelah melalui tahap tersebut, Sara menjadi sebuah robot canggih yang tidak hanya mampu bergerak, merespons emosi, tetapi juga memiliki kemampuan untuk belajar dan memperbaiki dirinya sendiri seiring waktu.

Proses pembuatan robot Sara melibatkan serangkaian langkah yang cermat dan detail. Dilansir dari laman QSS, tahap awal dimulai dengan representasi visual robot, yang melibatkan simulasi cahaya dan bayangan pada model 3 dimensinya. Setelah itu, patung kepala dan bagian tubuh dibuat dengan menggunakan teknik pemodelan yang canggih. Tahap terakhir melibatkan penyatuan seluruh komponen fisik robot, sehingga terbentuklah tubuh robot secara utuh. 

"Kami benar-benar memperhatikan segala detailnya, termasuk pada bagian wajah seperti alis, hidung, dan bentuk bibir," ujar QSS.

QSS juga menegaskan bahwa setiap detail pada wajah, termasuk alis, hidung, dan bentuk bibir, diperhatikan dengan seksama. Sara, yang tampil dengan hijab dan gamis berwarna hitam, siap untuk berinteraksi. Percakapan dengan Sara akan dimulai dengan menyapanya menggunakan kalimat, "Halo, Sara." Dengan kemampuan analisis bahasa yang tinggi, robot canggih ini akan segera memberikan jawaban sesuai dengan pertanyaan yang diajukan.

Dengan kemampuan AI yang tinggi, Sara dapat memahami bahasa manusia dengan akurasi tinggi dan berkomunikasi dalam berbagai bahasa. Hal ini membuatnya menjadi solusi potensial dalam berbagai aplikasi, mulai dari pengiriman barang, manufaktur, hingga pelayanan kesehatan.

Tidak hanya itu, kemampuan Sara untuk membaca berbagai dialek bahasa yang berbeda menunjukkan fleksibilitasnya dalam berinteraksi dengan berbagai komunitas. Melalui wawancara yang dilakukan oleh jurnalis Al Watan, Saud Hafiz, Sara menunjukkan kemampuannya untuk berkomunikasi dengan lancar, lengkap dengan gestur tangan dan ekspresi wajah yang mirip dengan manusia pada umumnya.

Dengan adanya robot-robot seperti Sara, masa depan teknologi semakin menjanjikan untuk meningkatkan kualitas hidup manusia dan mempercepat kemajuan teknologi. Ini adalah langkah signifikan dalam perjalanan Arab Saudi menuju kemandirian industri dan posisinya sebagai pemimpin dalam pengembangan teknologi AI dan robotika.

Dengan demikian, melalui langkah-langkah ini, Arab Saudi tidak hanya mengukuhkan dirinya sebagai pemain utama dalam industri AI dan robotika, tetapi juga membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Diharapkan langkah ini dapat memberikan dampak positif yang luas bagi masyarakat Saudi Arabia dan dunia secara keseluruhan.


Bagikan artikel ini