Bluebird & Darktrace Implementasi AI Perkuat Cybersecurity


Ilustrasi Cyber Security

Ilustrasi Cyber Security

Perusahaan transportasi ternama Indonesia, Bluebird Group baru-baru ini menjalin kerja sama dengan Darktrace untuk meningkatkan pertahanan perusahaan dalam menghadapi ancaman keamanan siber yang terus meningkat. 

Peningkatan pertahanan cybersecurity ini pun dilakukan secara mandiri untuk mencegah serangan siber, tanpa mengganggu proses operasional perusahaan untuk berjalan secara normal guna mendukung perusahaan.

Darktrace akan mengimplementasikan solusi mereka, yaitu Darktrace Antigena sebagai bagian dari kemitraan terhadap properti digital Bluebird Group. Solusi berbasis kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) ini akan mempelajari ‘operasional normal’ perusahaan, kemudian mendeteksi aktivitas anomali serta membuat keputusan mikro berdasarkan anomali tersebut.

“Kami bangga bisa melindungi Bluebird Group, yang menyediakan layanan transportasi vital bagi masyarakat di seluruh Indonesia,” kata Director of Enterprise Security Asia Pasifik dan Jepang (APJ) Darktrace, Tony Jarvis dalam keterangan resminya, melansir dari Channel Asia, Rabu (18/5/2022).

Tony kemudian menyampaikan bahwa sektor transportasi adalah salah satu bagian utama dari infrastruktur kritis nasional, dan disrupsi terhadap kemampuan masyarakat untuk bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya tidak hanya berpengaruh pada ekonomi, namun juga bisa mengancam keselamatan individu.

Menurut Tony, Bluebird adalah contoh terbaik untuk sektor transportasi global, di mana perusahaan terus mengutamakan teknologi pertahanan yang didesain untuk meminimalisir disrupsi siber namun tetap beroperasi untuk melayani masyarakat.

Layanan dari Bluebird Group yang terus mengalami transformasi digital melalui pengadaan aplikasi dan layanan pembayaran online kemudian membuat perusahaan terus berupaya pula untuk melindungi properti digital dari serangan siber yang terus meningkat.

Implementasi perlindungan siber dari Darktrace ini pun bertujuan untuk mendukung tim keamanan Bluebird dalam menghadapi pencurian properti intelektual serta penyerangan disruptif, seperti ransomware dan penyerangan supply chain, dengan tetap mendukung tim untuk fokus terhadap pengambilan keputusan strategis bagi bisnis.

“Bluebird berkomitmen untuk menempatkan kenyamanan dan keamanan pada bisnis kami, dari pengalaman pelanggan melalui ekosistem IT kami. Mengadopsi AI dari Darktrace, kami telah mendukung kemampuan tim keamanan kami untuk mengikuti perkembangan lanskap ancaman serangan siber, serta melindungi pelanggan dan karyawan kami dari ancaman keamanan siber menggunakan teknologi canggih,” pungkas CEO Blue Bird, Sigit Djokosoetono.


Bagikan artikel ini