BPPT Tetapkan 5 Bidang Prioritas Pengembangan AI di Indonesia


Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Dr. Hammam Riza, M.Sc.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) Agustus 2020 lalu telah meluncurkan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial RI (Stranas KA) untuk tahun 2020-2045. Pada penerapannnya dalam pengembangan artificial intelligence (AI) di Indonesia, BPPT menetap 5 bidang prioritas.

“Stranas KA menjadi arah kebijakan nasional dalam pengembangan AI. Pemanfaatan teknologi kecerdasan buatan diyakni akan meningkatkan produktivitas bisnis, efisiensi pemanfaatan sumber daya manusia, dan mendorong inovasi di berbagai sektor,” kata Kepala BPPT, Hammam Riza dalam konferensi pers daring persiapan Indonesia Artificial Intelligence Summit, Kamis (8/11/2020)

Hammam menjelaskan, Stranas KA akan diperkuat dengan peraturan presiden mengenai strategi Indonesia dalam menggunakan kecerdasan artifisial di berbagai aspek. Aspek tersebut meliputi bidang pengembangan talenta AI, industri AI, serta program Prioritas dan Quickwin implementasi AI. Rencananya, peraturan presiden itu akan keluar tahun ini.

BPPT menetapkan lima bidang untuk prioritas pengembangan AI yang didukung Stranas KA. Kelima bidang tersebut antara lain adalah kesehatan, reformasi birokrasi, pendidikan dan riset, ketahanan pangan, serta mobilitas atau smart city.

“Lima bidang prioritas ini telah melalui analisis, berbagai FGD, yang semuanta dipertimbangkan meliputi berbagai aspek yakni etika, talenta, data, dan infrastruktur, baru kemudian dilakukan penentuan lima bidang prioritas ini,” tutur Hammam.

Namun penetapa lima bidang prioritas ini kemudian tidak menutup kemungkinan untuk pengembangan AI di berbagai bidang lainnya. Hammam memberikan contoh pengembangan di bidang pertahanan serta keamanan.

“Seperti drone Elang Hitam yang jadi flagship BPPT saat ini, dibuat PT DI. Bidang ini tetap bisa dikembangkan oleh individu atau lembaga lain dan menjadi pendukung bidang-bidang yang ada dalam prioritas nasional. Jadi sifatnya open innovation, siapa pun bisa masuk dan ikut melahirkan karya inovasi Indonesia,” jelas Hammam.

Kelima bidang prioritas yang ditetapkan BPPT ini akan menjadi salah satu topik bahasan dalam Indonesia Artificial Intelligence Summit yang akan berlangsung pada 10-13 November 2020 mendatang. Konferensi ini pun akan dibuka oleh Presiden RI Joko Widodo dan dihadiri pula oleh Menristek Bambang Brodjonegoro.


Bagikan artikel ini