BSSN Siapkan Peta Okupasi Keamanan Siber untuk Kembangkan SDM


Badan Siber dan Sandi Negara

Ilustrasi Logo Badan Siber dan Sandi Negara

Perkembangan teknologi digital mendorong risiko serangan siber yang juga tinggi terhadap sistem digital yang ada di berbagai organisasi. Namun, guna meningkatkan keamanan siber dan menghadapi ancaman serangan, maka diperlukan sumber daya manusia yang mumpuni selain dukungan teknologi yang tepat.

Maka guna mendukung perkembangan sumber daya manusia (SDM) yang mumpuni untuk memenuhi profesi di bidang keamanan siber, Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) lakukan sosialisasi mengenai peta okupasi keamanan siber yang telah dirancang dan diresmikan pada 2019 lalu.

Peta okupasi keamanan siber menunjukkan profesi di bidang keamanan siber yang berjumlah lebih dari 30 jenis okupasi dengan keahlian yang berbeda. Peta okupasi ini merupakan strategi dari BSSN untuk mendorong berkembangnya SDM keamanan siber terbaik dan bisa meningkatkan keamanan siber nasional.

“Peta okupasi siber yang diluncurkan pada 2019 lalu merupakan strategi dari BSSN untuk SDM keamanan siber yang terpercaya, profesional, dan berdaya saing, dan dengan 30 okupasi yang sudah ditentukan, maka akan mempermudah menyusun SKKNI,” tutur Asri Setyowati, Koordinator Fasilitas dan Standarisasi Pengembangan SDM BSSN dalam webinar, Rabu (20/1/2021).

Peta okupasi keamanan siber yang merupakan strategi BSSN juga hadir guna menjawab kebutuhan atas SDM di bidang keamanan siber. Selain itu, juga menjadi upaya untuk menjawab prioritas pemerintah dalam menuju SDM unggul Indonesia maju. Peta okupasi keamanan siber menjadi bagian dari strategi BSSN untuk mempercepat sertifikasi keamanan siber.

Pada webinar bertajuk ‘Membangun Sumber Daya Manusia Keamanan Siber’ yang merupakan bagian dari rangkaian kegiatan CyberHub Fest 2021 ini, Asri juga menyampaikan bahwa peta okupasi keamanan siber telah menggunakan framework The Unified Kill Chain, dan pembagian okupasi pun didasarkan pada fase terjadinya serangan siber.

“Pada peta okupasi nasional keamanan siber, seluruh okupasi telah dilengkapi dengan atribut dan juga rancangan career path bagi SDM. Informasi ini bisa dilihat melalui situs resmi BSSN, selain itu juga telah terdaftar di Bappenas,” kata Asri.

Strategi BSSN untuk meningkatkan SDM berkualitas di bidang keamanan siber tidak hanya mengenai pembagian okupasi, tetapi juga melalui pelatihan dan sertifikasi untuk SDM bisa berkembang dan menjadi unggul. BSSN juga menyusun skema pengembangan SDM dari tahun 2020 hingga 2024 mendatang.


Bagikan artikel ini