BSSN : SDM Keamanan Siber Harus Meningkat di Era Industri 4.0.


Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN

Direktur Proteksi Ekonomi Digital BSSN, Anton Setiawan S.Si., M.M.

Indonesia kini sudah memasuki era Industri 4.0, di mana berbagai sektor industri mengalami perkembangan yang cukup pesat. Berbagai hal mengalami digitalisasi dan modernisasi sehingga waktu untuk melakukan pekerjaan bisa semakin singkat dan mudah dilakukan. Namun, digitalisasi yang melibatkan jaringan ini juga bisa mengalami berbagai tantangan keamanan siber.

Ancaman keamanan siber tersebut datang dalam jumlah yang besar, bahkan di tahun 2020 ini datang dalam jumlah yang luar biasa. Direktur Proteksi Ekonomi Digital Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN), Anton Setiawan mengatakan pada Senin (21/9/2020) dalam webinar Pekan Industri 4.0 : Keamanan Siber di era Industri 4.0 bahwa serangan luar biasa ini menimbulkan kerugian USD 2,1 miliar dalam penanganannya.

Serangan tersebut, menurut Anton tidak hanya menyerang keamanan siber perusahaan-perusahaan yang berskala besar. Namun juga menyerang usaha menengah atau UMKM, yang semangkit meningkat di tahun 2020 ini di mana berbagai hal menjadi serba digital. 

“Serangan datang dengan besar dan cepat, ada keterkaitan antara waktu dengan sumber daya manusia keamanan siber yang menanganinya. Serangan siber di tahun 2020 bisa meningkat hingga 42 persen,” jelas Anton.

BSSN kemudian berusaha mendorong sumber daya manusia (SDM) siber untuk mengisi okupasi-okupasi yang berkaitan dengan keamanan siber. Anton mengatakan, BSSN berupaya melakukan bimbingan dan binaan untuk SDM keamanan siber serta meningkatkan pertumbuhan ekonomi digital.

SDM keamanan siber tersebut, Anton menyebut, juga diharapkan bisa mewujudkan keamanan dan kenyamanan siber bagi seluruh masyarakat Indonesia. Selain itu, juga mengisi posisi profesional keamanan siber dengan SDM yang memang dibina dan dibimbing oleh Indonesia sendiri.

“Tanpa SDM yang ahli dan berkompeten, Indonesia tidak bisa aman dari serangan siber. Posisi yang ada harusnya bisa diisi oleh orang Indonesia, dan BSSN mendorong SDM untuk kuat mendorong ekonomi digital dan juga menimbulkan keamanan,” tegas Anton.

BSSN sendiri dalam mendorong perkembangan SDM keamanan siber telah membuat peta okupasi keamanan siber yang bisa diakses di sirus resmi BSSN. Peta okupasi tersebut bisa menunjukkan okupasi terpopuler terkait keamanan siber, serta menunjukkan peta rencana karir ke depannya.  


Bagikan artikel ini