Butuh 9 Juta SDM di Bidang TIK, Kemenaker Kerjasama Dengan AWS


Amazon Web Services Logo

Ilustrasi Logo Amazon Web Services

Sehubungan dengan terpilihnya Presiden Joko Widodo, beliau menyampaikan bahwa mempunyai visi lima program yang akan dilaksanakan selama masa jabatannya. Pembangunan infrastruktur menjadi visi pertamanya dan memperkuat pembangunan SDM untuk bersaing di masa depan. Indonesia mengalami kekurangan sumber daya manusia yang memiliki keterampilan pada informasi dan komunikasi (TIK), salah satunya cloud computing (komputasi awan).

Seperti yang dikatakan oleh Dimitri Mahayana, Chief Lembaga Riset Telematika Sharing Vision di Bandung, Rabu (12/02/2020), bahwa komputasi awan sekarang diminati oleh bidang usaha di Indonesia dan pasar komputasi awan akan terus meningkat. Pada tahun ini sendiri, pasar cloud computing publik global mengalami peningkatan sebesar 17% dengan nilai menyentuh 266,4 miliar dolar Amerika Serikat.

Menurut, studi Bank Dunia dengan judul "Preparing Information and Communications Technology (ICT) Skills for Digital Economy (March 2018)" bahwa pada rentang tahun dari 2015 sampai 2030, Indonesia membutuhkan 9 juta SDM dengan keterampilan tinggi dan sedang dibidang TIK.

"Kurangnya SDM yang memiliki keterampilan komputasi awan menjadi masalah," ujar Dimitri.

Sedangkan menurut data Sharing Vision, perusahaan dan UMKM telah menggunakan cloud computing untuk menyimpan data-data. 19,4% perusahaan menggunakan cloud computing publik dan dalam 12 bulan kedepan perusahaan akan menggunakan cloud computing sebesar 32,1%. dan untuk sekarang cloud computing ini sudah banyak diterapkan oleh startup besar di Indonesia. 

Dengan munculnya revolusi industry 4.0. diharapkan dapat mempercepat keinginan Indonesia untuk masuk dalam 10 besar negara dengan ekonomi terbesar didunia pada tahun 2030. Menyadari hal itu, Kementerian Ketenagakerjaan (Kemnaker) bekerja sama dengan Amazon Web Service Republik Indonesia untuk meningkatkan keterampilan SDM dalam bidang TIK, khususnya cloud computing dengan target ratusan ribu SDM mempunyai keterampilan sampai tahun 2025. Sebab AWS mempunyai komitmen untuk meningkatkan kualitas SDM dalam cloud computing dengan keahlian dan teknologi yang ada.

"Untuk itu, tentu saja pemerintah sangat terbuka dan membuka diri serta memberikan insentif bagi dunia usaha untuk bisa bersama-sama dengan pemerintah dalam upaya mengakselerasi pengembangan SDM itu," kata Hanif Dhakiri, Menteri Ketenagakerjaan (Kemnaker) di Jakarta, Kamis (18/7/2019).

Melalui kerja sama ini, Kemnaker dan AWS menargetkan dapat melatih 100 ribu SDM Indonesia dalam berbagai keahlian layanan cloud computing hingga 2025. Gunawan Susanto Country Leader Amazon Web Service, mengatakan banyak inisiatif dalam membantu mendukung program pemerintah untuk meningkatkan kualitas SDM, khususnya layanan cloud computing.

"Komitmen ini dilaksanakan sampai tahun 2025 dengan target melatih 100 instruktur IT," kata dia di Jakarta, Selasa, 16 Juli 2019.

Gunawan berharap dengan membantu Indonesia menciptakan talenta yang handal secara digital, bisa mempercepat ambisi Indonesia untuk menjadi salah satu dari 10 negara dengan ekonomi terbesar di dunia pada 2030.

Pemerintah mulai memprioritaskan cloud computing sejak tahun 2019 dan pada tahun ini, peningkatan keterampilan SDM menjadi prioritas agar SDM semakin kreatif, inovatif, kompeten, produktif serta kompetitif sebab perkembangan teknologi sangatlah cepat. Pemerintah menyadari pentingnya membangunan SDM di zaman digital ini sehingga pemerintah melatih 400 instruktur Balai Latihan Kerja (BLK) dengan 100 instruktur tahun ini dan 300 instruktur pada tahun 2020 yang akan memiliki keahlian cloud computing.


Bagikan artikel ini