Cloud Computing Dorong Transformasi Digital untuk Industri 4.0


Webinar Solusi Hybrid Cloud untuk Implementasi Industri 4.0 di Indonesia

Webinar Solusi Hybrid Cloud untuk Implementasi Industri 4.0 di Indonesia

Transformasi digital saat ini gencar dilakukan oleh berbagai sektor industri untuk dapat mengikuti perkembangan zaman digital yang terus berkembang. Hal ini terutama dalam mendukung implementasi industri 4.0 di berbagai sektor industri di Indonesia.

“Pemerintah Indonesia telah meluncurkan Making Indonesia 4.0 sebagai inisiatif untuk mempercepat pembangunan industri, memasuki industri 4.0 dengan sasaran utama menjadikan Indonesia sebagai 10 negara dengan ekonomi terbesar dunia di tahun 2030,” kata Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah dan Aneka (IKMA) Kementerian Perindustrian (Kemenperin), Reni Yanita dalam webinar ‘Solusi Hybrid Cloud untuk Implementasi Industri 4.0’ di Indonesia, Selasa (23/8/2022).

Reni kemudian menuturkan, dengan sasaran tersebut Kemenperin kemudian telah mengimplementasikan industri 4.0 pada industri manufaktur sejak peluncuran Making Indonesia 4.0. Program tersebut mulai dari INDI 4.0, hingga program Startup 4 Industry untuk mendorong perkembangan startup berbasis teknologi industri 4.0 di Indonesia.

Lebih lanjut, Kepala Pusat Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi dan Kebijakan Jasa Industri (OPTIKJI) Kemenperin Heru Kustanto menyampaikan, salah satu kriteria penilaian pada INDI 4.0 berkaitan dengan penyimpanan data. Hal ini kemudian berkaitan dengan pemanfaatan cloud computing, terutama sistem hybrid cloud di industri.

“Salah satu dari 10 prioritas strategi pada Making Indonesia 4.0 adalah pembentukan ekosistem inovasi, yang salah satunya sedang kita diskusikan adalah teknologi cloud computing. Cloud computing menjadi salah satu teknologi yang diimplementasikan dalam industri 4.0,” tutur Heru.

Sementara dari sisi penyedia layanan, Solution Architect Alibaba Cloud Indonesia memaparkan solusi yang dihadirkan oleh Alibaba Cloud untuk mendukung industri mengimplementasikan berbagai teknologi seperti cloud computing hingga big data guna memasuki era industri 4.0.

Eggy mengungkapkan, bahwa selama enam tahun perjalanan di Indonesia, Alibaba Cloud telah memberikan pelatihan untuk lebih dari 100 ribu sumber daya manusia, dengan ratusan partner dan pelanggan yang mempercayakan solusi teknologi pada Alibaba Cloud.

“Layanan cloud sendiri secara singkat terbagi atas tiga bagian, yaitu Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS). Industri manufaktur sendiri paling banyak ditanyakan adalah internet of things (IoT) dan big data. Alibaba Cloud sendiri sudah memiliki IoT dan big data, serta machine learning untuk melakukan analisis atau predictive analysis,” jelas Eggy.

Pada kesempatan yang sama, Country Manager Indonesia ZStack International David Sugandi juga memaparkan layanan cloud computing yang dapat mendukung berbagai kebutuhan sektor industri di era industri 4.0.

David menjelaskan, bahwa hybrid cloud dapat dengan mudah diimplementasikan bersama dengan ZStack, untuk selanjutnya mengintegrasikan antara private dan public cloud sesuai dengan kebutuhan industri.

“Apabila kita membutuhkan untuk membangun hybrid cloud, itu bisa dilakukan sangat cepat, terutama mengintegrasikannya dengan Alibaba Cloud. Hal ini karena hubungan unik yang dimiliki ZStack dengan Alibaba Cloud sebagai partner,” ungkap David.

Teknologi cloud computing terutama hybrid cloud kemudian menjadi salah satu kebutuhan yang terus meningkat pesat di Indonesia, terutama dalam mendukung kebutuhan memasuki era industri 4.0.


Bagikan artikel ini