Ditjen Kemendikbud Ciptakan Program Konsorium Riset AI


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Peluang kerja bagi talenta bidang Artificial Intelligence semakin meluas dan dibutuhkan dimasa depan. Hal itu diyakini oleh Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Kemendikbud, Nizam. Menurut Ditjen Kemendibud, Artificial Intelligence bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru dan lahirnya kompetensi baru.

Dilansir dari Tribunnews.com, Nizam memberikan salah satu contoh pemanfaatan teknologi Artificial Intelligence dalam dunia kesehatan adalah mendiagnosis suatu penyakit. Teknologi AI ini mampu mendiagnosis penyakit dengan cepat apabila dibandingkan dengan dokter spesialis yang memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun.

Nizam mengungkapkan bahwa rekan-rekan dari dunia perindustrian bakal membutuhkan sekitar 250 ribu talenta di bidang Artificial Intelligence ini dalam lima tahun kedepan. “Hal tersebut dapat dipenuhi dengan cara saling berkontribusi dan bekerja sama antara dunia penelitian, dunia perindustrian, dan dunia pendidikan,” ujar Nizam melalui keterangan tertulis pada kamis (15/10).

Kemendikbud menciptakan program Konsorium Riset Artificial Intelligence untuk menyiapkan ribuan talenta Artificial Intelligence yang dibutuhkan oleh negara. Program Konsorium Riset AI ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing bangsa  berbasis teknologi Artificial Intelligence, seperti dalam bidang kesehatan, pangan, manufaktur, transportasi, dan keamanan.

Pengembangan program konsorium tersebut direncanakan bakal dilakukan dengan melakukan pendekatan pada pihak Kemendikbud dan pihak talenta yang dibutuhkan di masa depan. “Program ini akan dikolaborasikan dengan mitra strategis yang berjalan dengan baik dengan Nvidia, Google, Amazon Web Services, dan Huawei,” tutup Nizam.


Bagikan artikel ini