Perkuat Keamanan Siber, Maybank Indonesia Gandeng ManageEngine


Ilustrasi Bank

Ilustrasi Bank

Dalam upayanya untuk terus menggulirkan transformasi perbankan sekaligus memperkuat keamanan siber, Maybank Indonesia mengumumkan bekerjasama dengan ManageEngine, penyedia solusi manajemen TI terkemuka dunia.

Head of IT Operations Maybank Indonesia Tony Muis, mengatakan, dalam perkembangan transformasi digital yang semakin canggih, pelaku sektor ini harus mengimbangi dengan keamanan sistem teknologinya dari ancaman-ancaman siber yang semakin masif.

“Dari kebutuhan dan tantangan yang kami temukan, dan setelah kami melakukan uji coba, kami memilih ManageEngine sebagai solusi yang tepat. Teknologinya cukup membantu kami di mana kami bisa memonitor setiap availability, dan juga memberikan peringatan yang timbul dari sistem atau aplikasi sehingga kami bisa mengantisipasi sebelum berdampak kepada nasabah,” ujar Tony dikuti dari Antara, Jumat.

Tony melanjutkan, pihaknya menempatkan keamanan data nasabah sebagai prioritas utama. “Sebelum kejadian berbagai kasus di dalam atau di luar negeri, kami sudah memprioritaskan cyber security terkait anggaran perusahaan. Di samping terkait keamanan, teknologi yang juga penting adalah yang sejalan dengan business plan," tuturnya. 

Dalam IT at Work: 2022 and Beyond, survei terbaru ManageEngine tentang para profesional TI di Indonesia, terungkap bahwa pentingnya teknologi AI dan ML dalam memperkuat kerangka keamanan TI organisasi diakui secara luas. Sebagian besar (79%) responden sangat percaya bahwa teknologi AI dan ML akan memainkan peran penting dalam meningkatkan keamanan TI organisasi mereka di masa depan. Selain itu, 81% responden sangat merasa bahwa lanskap keamanan mereka saat ini perlu berubah untuk memastikan perlindungan yang kuat terhadap serangan siber.

Untuk memenuhi kebutuhan keamanan yang berkembang dari perusahaan-perusahaan di Indonesia, ManageEngine menggabungkan berbagai solusi keamanan siber yang komprehensif dengan teknologi AI dan ML.

Teknologi canggih ini memungkinkan perusahaaan untuk mengotomatiskan tugas-tugas tertentu, mencegah serangan siber, membangun kemampuan karyawan melakukan layanan mandiri dan meningkatkan dukungan melalui agen-agen yang cerdas.

Survei ini mengungkapkan bahwa perusahaan Indonesia secara aktif berinvestasi di AI, dengan 69% untuk mengotomatiskan tugas-tugas spesifik, 66% yang berfokus pada pencegahan serangan siber, 64% mengembangkan kemampuan layanan mandiri karyawan dan 48% menggunakan AI untuk menggantikan staf layanan pelanggan.

Berdasarkan temuan tersebut, ManageEngine berusaha untuk menyelaraskan penawarannya dengan prioritas investasi AI perusahaan di Indonesia.

Menurut Arun Kumar, Direktur Regional Wilayah Asia-Pasifik ManageEngine, saat ini Indonesia mengalami adopsi dan tren yang cukup baik, khususnya di industri perbankan, keuangan, kesehatan, manufaktur, pemerintah serta pertambangan.

“Kami melihat sektor ini akan terus tumbuh, dan kami mencoba untuk menghadirkan pendekatan solusi untuk setiap industri karena masing-masing harus mengikut peraturan dan pedoman kepatuhan. Kami akan terus berinvestasi pada solusi produk yang sesuai standar industri masing-masing.”

ManageEngine adalah perusahaan manajemen TI bagian dari Zoho Corporation. Secara statistic, 9 dari 10 perusahaan yang masuk Fortune 100 telah mengandalkan tools manajemen TI real-time dari ManageEngine untuk memastikan kinerja optimal infrastruktur TI mereka, termasuk jaringan, server, aplikasi, endpoints, dan banyak lagi.


Bagikan artikel ini