Ekosistem 5G sebagai Pendorong Kemajuan Teknologi di Indonesia


Ilustrasi Industri 4.0

Ilustrasi Industri 4.0

Di tengah upaya percepatan implementasi teknologi industri 4.0 di Indonesia, ekosistem 5G muncul sebagai pendorong utama untuk meningkatkan efektivitas dan daya saing sektor industri. Sejak diluncurkannya peta jalan Making Indonesia 4.0 pada tahun 2018 oleh Presiden Joko Widodo, pemerintah terus mengarahkan fokusnya pada pemanfaatan teknologi canggih untuk memajukan sektor industri dalam negeri.

Dalam era industri 4.0, teknologi kunci seperti kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), wearables, robotika canggih, dan 3D Printing telah menjadi landasan transformasi industri. Namun, kesuksesan penerapannya sangat bergantung pada kemajuan teknologi telekomunikasi, dan disinilah peran penting ekosistem 5G. “Di sinilah ekosistem 5G masuk sebagai jawaban untuk meningkatkan efektivitas penerapan teknologi industri 4.0,” ujar Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam sambutannya di pembukaan Industry Summit Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) di Surakarta, Jawa Tengah, 31 Oktober 2023.

Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan bahwa jaringan 5G memiliki kecepatan 20 kali lebih cepat dibandingkan dengan jaringan 4G, serta menyediakan latensi rendah dan bandwidth tinggi. Kelebihan ini bukan hanya menjadi dorongan untuk mempercepat proses produksi, tetapi juga memberikan daya saing tinggi bahkan di pasar global.

"Berkembangnya infrastruktur teknologi 5G akan menjadi menjadi katalis penerapan industri 4.0. Teknologi tersebut akan sangat berperan di connectivity layer sehingga perputaran data dan komunikasi antar mesin dapat berjalan di level yang jauh lebih kompleks," kata Menteri Perindustrian.

Di tengah komitmen untuk mendorong ekosistem 5G, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) berencana membangun 5G Innovation Center di Pusat Industri Digital Indonesia 4.0 (PIDI 4.0) bekerja sama dengan Ericsson Indonesia. Menperin menekankan bahwa kolaborasi antara pemerintah dan pemangku kepentingan merupakan kunci utama dalam mempercepat perkembangan ekosistem 5G di Indonesia.

Sejauh ini, Indonesia memiliki 13 perusahaan kategori National Light House yang telah mengadopsi proses digitalisasi dalam produksi mereka. Salah satu perusahaan yang menjadi sorotan dalam perkembangan teknologi informasi di Indonesia adalah Infineon, perusahaan chip yang aktif mendukung transformasi industri 4.0.

“Untuk mendukung industri semakin siap menerapkan industri 4.0, setiap tahunnya, Kemenperin menerbitkan Indonesia Industry 4.0 Readiness Index (INDI 4.0) sebagai standar acuan untuk mengukur tingkat kesiapan perusahaan untuk bertransformasi ke era industri 4.0,” jelasnya

“Terbukti bahwa Solo menjadi kota pertama yang telah mengimplementasikan jaringan 5G. Kami harap, apa yang telah dilakukan oleh kota ini agar dapat diduplikasi oleh kota-kota lain,” tambahnya.

Menteri Perindustrian juga mencatat apresiasi terhadap komitmen Kota Surakarta, yang telah menjadi kota pertama di Indonesia yang berhasil mengimplementasikan jaringan 5G. Ia berharap langkah positif ini dapat menjadi inspirasi bagi kota-kota lain untuk mengadopsi teknologi yang serupa, menciptakan ekosistem yang mendukung pertumbuhan industri yang berkelanjutan di seluruh negeri.

Dengan semakin berkembangnya infrastruktur teknologi 5G, Indonesia melangkah menuju era industri yang lebih maju dan berdaya saing, membuka peluang baru untuk inovasi dan pertumbuhan ekonomi.


Bagikan artikel ini