Google Terapkan AI untuk Menggantikan Sebagian Karyawannya
- Rita Puspita Sari
- •
- 02 Jan 2024 13.00 WIB

Perkembangan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin menggiring kita ke arah otomatisasi pekerjaan, bahkan di perusahaan-perusahaan teknologi papan atas seperti Google. Langkah ini menimbulkan kekhawatiran di kalangan banyak orang bahwa masa depan yang dipenuhi oleh robot dan AI semakin mendekat.
Menurut laporan terbaru dari The Information, Google telah memulai langkah-langkah untuk secara bertahap mengurangi jumlah pekerja di divisi penjualan yang tugasnya telah diotomatisasi oleh AI. Meskipun belum jelas seberapa banyak pekerja yang akan terkena dampak, perkembangan ini memberikan petanda bahwa peran manusia dalam beberapa pekerjaan tertentu mungkin tinggal menunggu waktu.
Pada awal tahun ini, Google memasuki era baru dalam dunia iklan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan. Sebagai bagian dari inisiatifnya, perusahaan ini mencoba mengintegrasikan teknologi AI dalam menciptakan pengalaman iklan yang inovatif, termasuk menciptakan aset iklan secara otomatis dengan mengambil konten dari iklan dan halaman situs yang ada.
Menurut informasi dari Futurism pada Jumat (29/12/2023), sejak saat itu, semakin banyak divisi di Google yang mengadopsi teknologi PMax. Perangkat ini berhasil mengurangi kebutuhan beberapa karyawan yang sebelumnya bertanggung jawab menjual iklan untuk layanan tertentu di Google.
Sebelumnya, hampir setengah dari 30 ribu karyawan di divisi iklan Google fokus pada pekerjaan semacam ini. Transisi ini menjadi langkah penting bagi bisnis Google, terutama mengingat iklan memberikan kontribusi besar terhadap pendapatan perusahaan. Dengan menggantikan sebagian karyawan manusia dengan AI, Google diharapkan dapat meningkatkan margin laba dengan efisiensi biaya.
Namun, pertanyaan mendasar muncul: untuk apa semua ini dilakukan? Para ahli, termasuk CEO IBM Arvind Krishna, telah menyampaikan pandangan mereka terkait otomatisasi pekerjaan oleh AI. Krishna bahkan menyatakan bahwa perusahaannya saat ini mengurungkan niat merekrut untuk posisi yang dapat digantikan oleh AI.
"Aku bisa dengan mudah melihat 30 persennya (7.800 pekerjaan) digantikan oleh AI dan otomatisasi selama periode 5 tahun," ujar Krishna kepada Bloomberg.
Secara keseluruhan, tren penggantian pekerjaan oleh AI tampaknya semakin menguat, dan berdasarkan riset McKinsey Global Institute, perkembangan ini diprediksi akan berlangsung lebih cepat daripada yang diperkirakan sebelumnya. Perubahan dalam lanskap pekerjaan tidak hanya memengaruhi Google tetapi juga membuka diskusi lebih luas tentang dampak teknologi terhadap tenaga kerja manusia.