Indonesia Dukung Berkembangnya Data Center di Asia Pasifik


Data Center Ilustrasi

Ilustrasi Data Center

Properti JLL mengungkapkan bahwa Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang menjadi proses meningkatnya pertumbuhan pasar data center di kawasan Asia Pasifik.
 
“Data center di Asia Pasifik akan memasuki siklus pertumbuhan baru.Hal ini didorong oleh pertumbuhan pasar pusat data di kawasan Asia Pasifik, yang menyediakan lokasi yang menarik dan menciptakan siklus baru bagi para operator serta peluang baru bagi investor”, ujar Senior Director Alternatives Capital Markets JLL Bob Tan yang dikutiip dari Berita Satu, Kamis (11/2).
 
Menurut Bob, lonjakan penggunaan internet dan ponsel pintar, ditambah dengan media sosial, e-gaming, streaming video, dan aplikasi big data, menjadi alasan pentingnya kapasitas data center yang lebih besar di Indonesia.
 
Bob juga menjelaskan bahwa permintaan akan data center terus tumbuh secara cepat di Asia Pasifik, diorong oleh Cloud Computing dan penggunaan mobile internet. Adapun nilai pasar hosting, penyimpanan data, dan layanan cloud computing diperkirakan mencapai US$ 163 miliar pada 2021. Lalu lintas cloud di Asia Pasifik diprediksi akan tumbuh lebih dari 150 persen pada periode yang sama.
 
“Pertumbuhan konsumsi data menjadikan infrastruktur data center sebuah peluang yang menarik bagi investor dan operator baik dalam skala regional maupun global. Hal ini terjadi seiring berkembangnya kerangka kerja demografi dan peraturan,” ujar Bob Tan.
 
Head of Research JLL Indonesia Yunus Karim menjelaskan potensi yang dimilki oleh Indonesia, khususnya proporsi jumlah penduduk muda yang tinggi dan jumlah pengguna internet yang terus meningkat, merupakan salah satu faktor utama yang membuat para investor dan pelaku bisnis menjadikan Indonesia sebagai pilihan mererka dalam berinvestasi.
 
“Terlepas dari peluang nyata di data center yang sedang berkembang di Asia Pasifik, ada komponen lokal yang kuat dalam kriteria evaluasi investasi yang perlu dipertimbangkan. Undang-undang lokasi data serta peraturan dan faktor lainnya seperti kedekatan pasar yang dilayani dan akses ke pasokan listrik perlu diperhatikan, tutupnya.

Bagikan artikel ini