Indosat Bersiap Mendominasi Pasar Data Center AI di Indonesia


Data Center

Ilustrasi Data Center

PT Indosat Tbk. (ISAT) sebagai pionir pusat data kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) di Indonesia. Tantangan besar menghadang untuk meyakinkan perusahaan-perusahaan bahwa layanan data center di Tanah Air setara, atau bahkan lebih unggul, dibandingkan dengan pesaing internasional.

Ketua Umum Asosiasi Cloud Computing Indonesia (ACCI), Alex Budiyanto, menyoroti peran kunci Indosat dalam membawa Indonesia menjadi pusat inovasi AI. Menurutnya, jika pekerjaan rumah ini dapat diselesaikan oleh Indosat, perusahaan akan memiliki peluang yang besar untuk menjadi pemimpin pasar data center di Indonesia. 

Standar Layanan dan Peluang Pemimpin Pasar

Alex menegaskan pentingnya Indosat memastikan pusat data AI memiliki standar layanan yang tinggi dan perjanjian tingkat layanan (SLA) yang kuat. Jika langkah-langkah ini berhasil diimplementasikan, peluang besar terbuka lebar bagi Indosat untuk menjadi market leader di Indonesia.

“Sebagai pionir pusat data AI di Indonesia, Lintasarta dan Indosat perlu memanfaatkan momentum ini untuk menjadi market leader di Indonesia,” ujar Alex yang dikutip dari BisnisTekno, Kamis (29/2/2024). Hal ini menunjukkan bahwa kesuksesan Indosat dapat membentuk arah pasar teknologi di Tanah Air.

Manfaat AI dan Latensi Internet Rendah

Alex menyoroti bahwa peluang yang didapat oleh Indosat tidak hanya berasal dari kemampuan teknologi kecerdasan buatan (AI) untuk menurunkan latensi internet. Alhasil, menjadikan pusat data AI sebagai pilihan utama untuk sektor-sektor yang mengharuskan pusat datanya ada di Indonesia. Selain itu, data center AI dapat menjadi pilihan utama bagi sektor-sektor tersebut karena kemampuannya untuk menyediakan layanan yang cepat dan handal. 

Selain aspek teknis, keberadaan pusat data AI di dalam negeri juga memiliki implikasi positif terhadap keamanan data masyarakat Indonesia. Dengan penyimpanan data di dalam negeri, aspek keamanan dan privasi menjadi lebih terjamin.

Sektor Wajib Menyimpan Data di Indonesia

Perlu untuk diketahui bahwa terdapat delapan sektor yang diwajibkan untuk menyimpan data di Indonesia, termasuk sistem pembayaran elektronik, pemerintahan, kesehatan, energi dan sumber daya mineral (ESDM), transportasi, teknologi dan informasi (TIK), serta ketahanan pangan. Indosat diharapkan dapat memenuhi tuntutan ketat ini sebagai bagian dari upaya untuk meningkatkan keamanan dan kedaulatan data negara.

Kerja Sama Strategis dengan Nvidia

Baru-baru ini, Indosat telah menjalin kemitraan dengan Nvidia untuk mengembangkan pusat data generasi baru yang berkelanjutan, hyper-connected, dan dilengkapi kecerdasan buatan yang bertujuan untuk memperkuat infrastruktur teknologi informasi di Indonesia. Langkah strategis ini menandai komitmen Indosat dalam menghadirkan solusi terkini dalam penyimpanan dan pengelolaan data. Menurut Alex, keputusan Nvidia untuk berkolaborasi dengan Indosat merupakan bukti dari pandangan positif terhadap potensi pasar teknologi Indonesia yang berkembang pesat. Hal ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai destinasi investasi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan global di bidang teknologi.

“Investasi ini bukan investasi yang kecil, saya rasa mereka sudah melakukan perhitungan yang matang untuk kemudian menghadirkan pusat data AI di Indonesia,” ungkap Alex.

Indosat, melalui Lintasarta, berencana untuk menyajikan platform AI full-stack Nvidia kepada pelaku bisnis di Indonesia, menawarkan akses ke teknologi GPU terkini dengan kecepatan hingga 400 Gbps.

Implementasi Teknologi di BDx Indonesia

CEO Indosat, Vikram Sinha, menegaskan bahwa teknologi ini akan diimplementasikan pada pusat data yang dioperasikan oleh BDx Indonesia. BDx Indonesia adalah perusahaan patungan antara Indosat Ooredoo Hutchison, Lintasarta, dan BDx Data Center. Langkah kerja sama ini telah menciptakan dampak positif pada saham Indosat, yang mengalami lonjakan 4,93% pada perdagangan Rabu (28/2/2024).

Sepanjang tahun 2024, saham ISAT mencatatkan peningkatan sebesar 19,20%. Peningkatan ini mencerminkan kepercayaan investor terhadap langkah-langkah strategis yang diambil oleh Indosat dalam mengembangkan infrastruktur data center AI. Kapitalisasi pasar Indosat mencapai Rp90,10 triliun dengan valuasi PER 19,99 kali dan PBV 2,93 kali.

Melalui kerja sama dengan Nvidia dan fokus pada standar layanan yang tinggi, Indosat tampaknya berada di jalur yang tepat untuk mengukir prestasi sebagai pemimpin pasar data center AI di Indonesia. Tantangan besar masih menunggu, tetapi dengan dukungan industri dan potensi pasar yang tinggi, Indosat mungkin menjadi katalisator perubahan dalam transformasi digital Indonesia.


Bagikan artikel ini