Intel Berhasil Ciptakan Satelit dengan Tenaga AI


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Intel mengumumkan keberhasilannya menenagai satelit buatan manusia pertama dengan Artificial Intelligence (AI). Satelit bernama PhiSat-1 ini diluncurkan pada 2 September 2020 lalu.

Satelit PhiSat-1 diklaim telah mengorbit bumi dengan ketinggian sebesar 530 km dan kecepatan sebesar 27.500 km/jam. Teknologi AI pada PhiSat-1 dapat menyeleksi data-data yang tepat untuk dikirimkan ke bumi sehingga dapat mengurangi penggunaan bandwidth serta menghemat waktu peneliti untuk memeriksa data.

PhiSat-1 mengambil data berupa foto permukaan atau bagian luar bumi. Namun, terkadang dua pertiga permukaan bumi diselubungi awan pada waktu yang tidak teratur. PhiSat-1 dengan teknologi AI di dalamnya dapat menyeleksi foto berisi banyak awan yang tidak layak untuk digunakan. Hal ini karena foto tersebut tidak memuat data yang diinginkan.

Teknologi AI pada PhiSat-1 untuk menyeleksi foto awan yang tidak layak ini memiliki peran penting dalam penghematan bandwidth untuk downlink sekitar 30%.

"Kapabilitas dari sensor-sensor [kamera] tersebut untuk memproduksi data meningkat dengan faktor 100 setiap generasi, meski kapabilitas kami untuk mengunduh data terus meningkat, tetapi hanya dengan faktor tiga, empat, lima per generasi," kata Gianluca Furano, Data Systems and Onboard Computing Lead di European Space Agency.

Satelit PhiSat-1 menggunakan kamera hyperspectral-thermal dan Intel Movidus Myriad 2 Vision Processing Unit (VPU). Kamera hyperspectral-thermal berfungsi untuk mengambil foto, sedangkan Intel Movidus Myriad 2 VPU untuk sistem AI. Intel Movidus Myriad 2 VPU inilah yang membuat satelit seukuran kotak cereal tersebut dapat menyeleksi foto yang layak untuk dikirimkan ke bumi.

Movidus Myriad 2 VPU pada satelit ini disebut Intel sama dengan Movidus Myriad 2 VPU pada berbagai smart camera di bumi. 

Pembuatan satelit PhiSat-1 sendiri merupakan kerja sama antara Ubotica, European Space Agency, Cosine, University of Pisa, dan Sinergise. European Space Agency memimpin kolaborasi ini, Ubotica membangun srta menguji teknologi AI PhiSat-1. Cosine merupakan produsen kamera, sedangkan University of Pisa dan Sinergise adalah pengembang solusi yang utuh. 

Pada pembangunan serta pengujian satelit PhiSat-1 ini, Ubotica berkolaborasi dengan erat bersama Cosine untuk teknologi AI yang mumpuni.

Keberhasilan membuat satelit ini telah membuka peluang bisnis model baru, yaitu satelite as a service. Pasalnya, satelit dengan teknologi AI dapat memberikan informasi terkait lokasi tempatnya melintas. Misalnya, jika satelit melintasi lautan, satelit dapat mendeteksi kapal ilegal dan melaporkan ke pihak terkait dengan cepat.

"Daripada memiliki sebuah peranti keras khusus pada suatu satelit yang hanya melakukan satu hal, adalah mungkin untuk mengganti-ganti jaringan masuk dan keluar," ujar Jonathan Byrne, Head of Intel Movidius Technology Office.


Bagikan artikel ini