Adopsi Industri 4.0, Kawasan Jababeka Siap Terima Investor IoT


Infrastruktur Digital

Ilustrasi Infrastruktur Digital

Kawasan Industri Jababeka klaim siap menerima perusahaan-perusahaan berbasis internet of things (IoT) dari berbagai sektor industri dan skala. Hal ini terutama untuk mereka yang ingin menerapkan teknologi industri 4.0.

General Manager Kawasan Industri Jababeka, Rudy Subrata menuturkan bahwa pihaknya juga terbuka bagi perusahaan startup yang ingin melakukan relokasi usaha ke Jababeka. Menurutnya, hal ini bisa dilakukan dengan adanya fenomena cross border market yang menunjukkan perpindahan startup di pulau Jawa.

“Januari lalu kami baru saja meluncurkan Fablab, sebuah pusat inovasi, pengembangan kompetensi dan purwarupa berbagai produk terkait implementasi industri 4.0. Nantinya, para perusahaan startup bisa memakai Fablab untuk riset dan pengembangan produk mereka,” ujar Rudy dalam keterangan resmi, Minggu (28/2/2021).

Keberadaan Fablab, lanjut Rudy, menjadi bukti keseriusan Kawasan Industri Jababeka untuk memenuhi kebutuhan startup di Jababeka guna membangun ekosistem industri 4.0 terbesar dan terbaik di Indonesia.

Jababeka sendiri sebelumnya telah dikenal sebagai kawasan industri yang memiliki industri lengkap dan handal, terutama dengan teknologi industri 4.0. Infrastruktur yang hadir pun mulai dari pembangkit listrik mandiri, pusat solusi logistik, hingga jaringan fiber optik dengan kecepatan tinggi untuk akses informasi yang cepat.

“Kawasan Industri Jababeka yang sudah dikenal sebagai rumah bagi berbagai industri, dari skala UKM hingga besar seperti Unilever, Nissan, dan Samsung kini siap melayani perusahaan lainnya yang juga ingin menerapkan industri 4.0,” kata Muhammad Ayub Arwin, Direktur PT Infrastruktur Cakrawala Telekomunikasi (ICTel) yang merupakan salah satu unit usaha Jababeka Group.

Ayub melanjutkan, hingga saat ini jaringan telekomunikasi fiber optik yang menjadi infrastruktur industri 4.0 Kawasan Industri Jababeka telah tersebar di hampir seluruh kawasan Jababeka, sehingga di mana pun pabrik dibangun akses internet bisa segera didapat.

“Selain itu, kami juga telah menyediakan end-to-end IoT solution,, mulai dari absen, payroll, HR, serta proses produksi,” tutur Ayub.

ICTel juga memiliki produk aplikasi canggih bernama J-Smart yang bisa membantu para penyewa dan masyarakat setempat di Jababeka untuk memberikan aduan dan keluhan, serta memperoleh layanan untuk berkomunikasi langsung antara penyewa dengan pengelola atau pihak lain. Aplikasi ini pun juga disebut mampy memantai perkembangan serta evaluasi kerja.

Maka dengan adanya teknologi dan infrastruktur industri 4.0 seperti IoT, Ayub mengatakan pihaknya optimis Jababeka mampu menampung perusahaan berbasis IoT. Hal ini didukung dengan ICTel dan solusi teknologi canggih yang dihadirkan untuk mendukung bisnis berjalan.

“Kawasan industri lain belum ada yang memiliki infrastruktur selengkap yang dimiliki Kawasan Industri Jababeka,” tandas Ayub.


Bagikan artikel ini