Jepang dan Nvidia Ciptakan Superkomputer Komputasi Kuantum


Ilustrasi Super Komputer

Ilustrasi Super Komputer

Jepang telah mengambil langkah besar dalam dunia teknologi dengan menggandeng perusahaan teknologi multinasional asal Amerika, Nvidia, untuk menciptakan superkomputer hybrid yang memiliki kemampuan komputasi kuantum. Kolaborasi ini dipandang sebagai langkah strategis yang akan memberikan dampak signifikan dalam bidang penelitian dan pengembangan teknologi di masa depan.

Menurut laporan dari Nikkei yang dirilis pada Minggu lalu, National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST) Jepang telah memulai kerja sama dengan Nvidia dalam proyek pembuatan sistem cloud quantum-AI hybrid yang diberi nama ABCI-Q. Proyek ini menjadi bagian dari inisiatif komputasi kuantum yang tengah digalakkan oleh Jepang.

ABCI-Q direncanakan akan menjadi salah satu terobosan besar dalam dunia komputasi kuantum. Superkomputer ini akan dilengkapi dengan kemampuan komputasi kuantum yang mampu memecahkan masalah-masalah kompleks yang sulit dipecahkan oleh komputer konvensional. Dengan dukungan GPU yang disediakan oleh Nvidia, ABCI-Q akan menjadi salah satu superkomputer paling canggih di dunia.

Saat ini, Nvidia, sebagai produsen chip kecerdasan buatan, telah memberikan kontribusi penting dengan memasok Graphics Processing Unit (GPU) kepada ABCI-Q. Selain itu, perusahaan yang berbasis di Silicon Valley ini juga memperkuat dukungannya dengan menyediakan perangkat lunak komputasi kuantum melalui layanan cloud. Hal ini memungkinkan pengguna ABCI-Q untuk mengakses teknologi komputasi kuantum tanpa harus memiliki infrastruktur fisik yang rumit.

ABCI-Q direncanakan akan menjadi tersedia secara berbayar pada awal tahun fiskal 2025. Superkomputer ini nantinya dapat dimanfaatkan oleh berbagai lembaga riset, universitas, perusahaan, dan entitas lainnya untuk keperluan seperti penelitian obat-obatan, optimisasi logistik, analisis data kompleks, dan banyak lagi.

Nvidia telah menjalin kerjasama yang kuat dengan laboratorium penelitian di Jerman dan Inggris dalam pengembangan komputasi kuantum. Namun, kolaborasi yang melibatkan tidak hanya pengembangan perangkat keras, tetapi juga perangkat lunak, jarang terjadi dalam skala yang sama, menunjukkan tingginya kompleksitas dan tantangan dalam menggabungkan berbagai aspek teknologi kuantum.

Salah satu keunggulan ABCI-Q adalah kemampuannya untuk memadukan komputasi kuantum dengan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) melalui sistem hybrid yang canggih. Hal ini akan membuka peluang baru dalam pengembangan teknologi dan inovasi di berbagai bidang.

Meskipun komputer kuantum memiliki kemampuan luar biasa dalam memecahkan masalah-masalah kompleks, namun rentan terhadap kesalahan yang dapat terjadi akibat perubahan lingkungan sekitarnya. Dengan memadukan komputasi kuantum dengan superkomputer konvensional, seperti yang dilakukan dalam ABCI-Q, dapat mengatasi masalah ini dan membuat sistem lebih stabil dan handal.

Kerja sama antara Jepang dan Nvidia juga menunjukkan bahwa kolaborasi lintas batas dan sektor dapat membawa dampak positif yang besar dalam kemajuan teknologi. Diharapkan bahwa ABCI-Q akan menjadi salah satu tonggak penting dalam perkembangan komputasi kuantum global dan akan membuka era baru dalam penggunaan teknologi untuk solusi-solusi kompleks di masa depan.

National Institute of Advanced Industrial Science and Technology (AIST) Jepang berharap bahwa dengan membuka ketersediaan ABCI-Q kepada sektor swasta, akan membantu mempercepat pengembangan teknologi komputasi kuantum dan memajukan inovasi di berbagai sektor industri. Hal ini sejalan dengan visi Jepang untuk menjadi salah satu pusat teknologi terkemuka di dunia.

Perkembangan proyek ABCI-Q ini juga menjadi sorotan dunia, mengingat pentingnya teknologi komputasi kuantum dalam mengatasi tantangan kompleks yang dihadapi manusia di era digital ini. Diharapkan, kolaborasi antara Jepang dan Nvidia dalam menciptakan superkomputer komputasi kuantum menjadi sorotan utama dalam dunia teknologi saat ini. Ini tidak hanya menggambarkan potensi besar dalam pengembangan teknologi, tetapi juga membuka peluang baru untuk aplikasi praktis yang dapat memberikan dampak positif dalam berbagai sektor industri.


Bagikan artikel ini