Menhub Dukung Penerapan Teknologi untuk Pembangunan Berkelanjutan


Infrastruktur Digital

Ilustrasi Infrastruktur Digital

Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengatakan penggunaan teknologi di sektor transportasi menjadi penunjang bagi terwujudnya pembangunan yang berkelanjutan (sustainable).

Hal tersebut disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat menjadi pembicara kunci dalam Webinar “Civil In Action” bertema “Penggunaan Teknologi Transportasi guna Menunjang Pembangunan Berkelanjutan pada Masa Pandemi yang Cepat, Optimal, dan Efektif” yang diselenggarakan Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta, Sabtu.

“Berdasarkan Sustainable Development Goal (SDG) 2045 dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJMN) 2020-2024, arah kebijakan terkait mobilitas kita ke depan dirancang dengan konsep Smart City, Green City dan Sustainable City. Kami wajib mengikuti instruksi tersebut dan menjadikannya sebagai dasar dalam membangun sistem transportasi,” kata Budi Karya dalam siaran pers di Jakarta, yang dikutip pada Rabu.

Menhub mengungkapkan transportasi yang berkelanjutan mencakup aspek keselamatan, tarif terjangkau, aksesibilitas tinggi, terpadu, kapasitas mencukupi, teratur, tertib, dan rendah polusi.

“Penerapan teknologi dalam transportasi akan meningkatkan keselamatan, mobilitas, mengurangi biaya dan mengurangi kerusakan lingkungan, yang dapat mendukung terwujudnya transportasi berkelanjutan tersebut,” ujar Menhub.

Menhub menjelaskan penerapan teknologi di sektor transportasi dapat dilakukan, di antaranya melalui kendaraan otomatis, internet of things, machine learning dan big data.

“Penerapan teknologi bermanfaat untuk menganalisis perilaku mobilitas masyarakat. Sehingga dapat digunakan untuk kebijakan mengurangi kemacetan dan emisi bahan bakar, peningkatan akses ke pekerjaan dan layanan, mengurangi biaya transportasi, dan meningkatkan aksesibilitas dan mobilitas,” katanya.

Ia menyebut contoh penerapan teknologi yang dilakukan di sektor transportasi yaitu pengembangan Green Port, dimana Terminal Teluk Lamong, Surabaya menjadi Green Port pertama di Indonesia dan akan menyusul Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta. Kemudian infrastruktur terpadu dan terintegrasi seperti Transit Oriented Development (TOD) di Poris Plawad, Tangerang, dan aksesibilitas pariwisata di 5 Bali baru.

Selain itu, pengembangan sarana transportasi berbasis listrik juga menjadi inovasi yang dikembangkan, seperti KRL (Kereta Listrik) dan Mobil Listrik.


Bagikan artikel ini