Microsoft Azure Beri Dukungan untuk Adopsi Cloud Computing


Cloud Provider

Ilustrasi Cloud Provider

Microsoft Azure merupakan teknologi perangkat lunak milik Microsoft yang mendapatkan respons bagus di Indonesia sejak diperkenalkan pada 2010. Hal ini dapat dilihat mulai dari serangkaian kerja sama bisnis dengan perusahaan teknologi informasi dan pengelola penjualan platform digital.

Diluncurkan pada Februari 2010, bernama Windows Azure yang saat ini beradaptasi dengan nama Microsoft Azure memiliki 25 layanan gratis yang dapat digunakan untuk eksperimen, termasuk kecerdasan buatan, machine learning, dan semua teknologi yang bisa dilakukan tanpa server.

Komputasi awan (cloud computing) yang dibawakan oleh microsoft Azure meliputi: Infrastructure as a Service (IaaS), Platform as a Service (PaaS), dan Software as a Service (SaaS).

Sebagai PaaS, teknologi ini diyakini untuk membangun aplikasi di Cloud sebagai web application maupun aplikasi yang berjalan diatas virtual machine dan API application.

Microsoft membuat momentum yang baik dengan  mendayagunakan infrastruktur cloud yang kompeten namun fleksibel untuk melayani kinerja perusahaan dan pelanggan dalam skala prioritas dan ekspansi.

Sebagai open cloud computing, pengembangan yang dilakukan diatas Microsoft Azure bisa kompatibel dengan solusi open source pihak ketiga seperti Docker, Linux, GitHub, Node.js, Wordpress dan Cloudera.

“Mengingat teknologi cloud itu luas dan beragam, ada baiknya perusahaan atau bisnis UKM bekerja sama dengan vendor TI lokal untuk konsultasi teknis dalam perencanaan transformasi digital ke dalam sistem kerja perusahaan dan ada kesempatan untuk mencoba dengan pendaftaran gratis”, kata Direktur Sales PT Sistech Kharisma, Authorized Distributor dan Cloud Solution Provider Indirect Microsoft Indonesia, Suriafi yang dikutip dari Tribunnews, Rabu (23/12).

Dengan berbasis cloud, Microsoft Azure membantu organisasi atau perusahaan mengatasi tantangan dalam bisnis. Salah satu tantangannya adalah pengelolaan data dalam jumlah yang besar dan berlangsung, untuk penyimpanan, manajemen, proses dan analisa untuk keputusan bisnis dalam hitungan jam.

Dengan menggunakan Microsoft Azure, perusahaan mendapat keuntungan dalam penghematan anggaran pada perangkat TI dengan spesifikasi yang dibutuhkan dan proyek kapasitas ke depan. Selain itu, untuk pengadaan perangkat ini juga menghabiskan waktu untuk delivery dan deployment.

Di sisi lain, bagi perusahaan yang menggunakan Windows Server di data center sendiri, utilitasi fasilitas yang tersedia di Micorosft Azure merupakan daya tarik tersendiri untuk integrasi Azure Hybrid Cloud Solutions dan transisi ke cloud.

Apabila rencana Microsoft dalam membangun data center bisa segera terwujud dalam beberapa tahun ke depan, pengembang aplikasi cloud di Indonesia mempunyai opsi data center terdekat untuk tingkat konektivitas yang tinggi.


Bagikan artikel ini