OJK Dorong Penggunaan AI dan Big Data di Industri Asuransi


Transformasi Digital

Ilustrasi Transformasi Digital

Teknologi Artificial Intelligence (AI) dan Big Data semakin mendapat sorotan di dunia asuransi. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memberikan titahnya mengenai potensi besar yang dapat dimanfaatkan oleh industri asuransi. Dalam Indonesia Financial Sector Outlook 2024, Jumat, (24/11/2023), Deputi Komisioner Bidang Pengawasan Perasuransian, penjaminan, dan Dana Pensiun OJK, Iwan Pasila, menggarisbawahi empat poin peluang pengembangan asuransi.

Iwan menyatakan bahwa AI dan Big Data, selama ini hanya digunakan untuk mendukung operasional perusahaan, sebenarnya memiliki potensi lebih besar. Teknologi tersebut dapat diaplikasikan dalam proses underwriting hingga penyelesaian klaim nasabah, membuka peluang untuk transformasi digital dalam industri ini.

"Sesuai peluncuran road map perasuransian, ini jadi momentum untuk mengembangkan ekosistem digital. Ke depannya, AI dan big data bisa dikembangkan untuk industri," ungkap Iwan. Pernyataan ini mencerminkan pandangan bahwa penggunaan AI dan Big Data tidak hanya sebatas efisiensi operasional, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas layanan kepada nasabah.

Selain itu, Iwan menyoroti pentingnya inovasi produk sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Salah satu contoh yang dia sebutkan adalah dampak perubahan iklim yang saat ini menjadi topik pembicaraan hangat. "Ini bisa dilihat dari sisi climate change, semakin banyak preferensi, asuransi harus pikirkan produk yang sesuai perjalanan hidup masyarakat. Kalau selama ini push factor dominant, mungkin kita harus mulai lihat kebutuhan nasabah," ujar Iwan.

Dua faktor tambahan yang ditekankan oleh Iwan adalah pendekatan layanan pelanggan (customer service approach) dan perluasan akses serta layanan. Keduanya dianggap krusial untuk membangun kepercayaan masyarakat, menciptakan lingkungan di mana masyarakat merasa nyaman untuk membeli produk asuransi.

Dengan pandangan ini, OJK memberikan sinyal positif bahwa industri asuransi di Indonesia memiliki peluang besar untuk mengadopsi teknologi canggih guna meningkatkan efisiensi, inovasi produk, dan kepercayaan masyarakat. Transformasi menuju ekosistem digital menjadi kunci untuk menjawab dinamika yang terus berkembang dalam dunia asuransi.


Bagikan artikel ini