Pembangunan Infrastruktur Menjadi Pendukung Penerapan Smart City


Infrastruktur Digital

Ilustrasi Infrastruktur Digital

Pandemi Covid-19 memaksa pemerintah kota untuk mengoptimalkan implementasi teknologi kota pintar (smart city) yang mengintegrasikan teknologi informasi dan komunikasi serta berbagai perangkat IoT. Upaya ini untuk mengoptimalkan efisiensi dan layanan kota.  

Penerapan kota pintar membuat pemerintah lebih mudah terhubung dengan masyarakat memantau infrastruktur, fasilitas kota dan peristiwa yang terjadi di wilayahnya secara real time. Direktur Utama Lintasarta Arya Damar menyampaikan pada dasarnya, pembangunan infrastruktur merupakan kunci suksesnya implementasi kota pintar di seluruh Indonesia. 

"Selama ini, pemerintah dan sejumlah operator telekomunikasi telah menyediakan infrastruktur teknologi dasar. Hal ini mencakup kabel optik, data center, maupun komputasi awan (cloud computing)," ujar Arya Damar dalam acara Webinar yang membahas topik mengenai Smart and Sustainable Cities.

Menurut Arya, solusi smart city harus dapat diimplementasi dengan biaya yang efektif, efisien dan juga murah untuk mengatasi permasalahan urbanisasi. Pemerintah dapat fokus menggunakan anggaran untuk implementasi solusi, bukan membangun infrastruktur. 

Pemerintah dapat menggunakan infrastruktur berbagi pakai sehingga implementasi smart city dapat dilakukan dengan lebih cepat, biaya yang terukur, dan mendapatkan fasilitas lengkap (security, back up, disaster recovery, network, dan lainnya). "Solusi smart city yang dibangun pemerintah harus dibarengi transformasi digital ke seluruh aktivitas pelayanan masyarakat sehingga akan meningkatkan produktivitas, menciptakan inovasi, dan inklusivitas," ujar dia. 

Dengan transformasi digital, diharapkan terjadinya digital government (keakuratan data, dengan terimplementasinya data integration). Pun digital business (pertumbuhan bisnis, dengan terimplementasinya Revolusi Industri 4.0), dan digital society (kemudahan pelayanan di bidang pendidikan, kesehatan, dan lainya).

"Pemerintah sebagai penyedia pelayanan juga harus berbenah untuk melakukan transformasi digital, terutama untuk menghasilkan digital government, digital business, dan digital society. Dengan menggunakan aplikasi terpusat, maka masyarakat, bisnis dan pemerintah dapat berkomunikasi dengan lebih baik di semua lini pelayanan," ujarnya.


Bagikan artikel ini