Pemerintah Perlu Lakukan Kerja Sama dengan Developer Lokal


Ilustrasi Cyber Security

Ilustrasi Cyber Security

Direktur Eksekutif Segara Research Institute Piter Abdullah mengatakan developer lokal memiliki peranan penting dalam mempercepat transformasi digital di Indonesia. Salah satu cara untuk mengatasi ancaman siber yang semakin marak adalah dengan menggandeng developer lokal.

"Kita perlu lebih serius dalam menangani ancaman digital, di Indonesia kita memiliki lebih dari 1,5 juta developer lokal, mereka semua aktif dalam penciptaan teknologi baru yang penting dalam digital ekonomi,” kata Abdullah.

Sebelumnya, teknologi terus berkembang dengan pesat di era industri 4.0, yang ditandai oleh adopsi digitalisasi dan automasi. Namun, bersamaan dengan perkembangan tersebut, tantangan keamanan siber juga semakin meningkat.

Pada Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Kadin Indonesia bidang Kominfo, Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Arsjad Rasjid, menyoroti tantangan yang dihadapi dalam mewujudkan industri 4.0, termasuk keamanan siber yang semakin kompleks.

Arsjad Rasjid mengungkapkan bahwa tantangan keamanan siber di Indonesia terus meningkat. “Selama periode 2020-2021, tercatat peningkatan ancaman siber sebesar +231 persen. Hal ini menunjukkan bahwa perlindungan terhadap sistem dan data digital merupakan isu yang sangat penting dan perlu mendapatkan perhatian serius,” kata Arsjad dalam keterangan pers yang dikutip dari Tempo, Selasa.

Dalam suatu studi yang baru dirilis oleh Access Partnership, pada tahun 2022, Developer lokal Indonesia melalui Google Play, menghasilkan pendapatan lebih dari Rp 1,5 triliun dan dengan memperkenalkan lebih dari 42.000 aplikasi baru.

Abdullah menjelaskan bahwa pentingnya memiliki platform yang bisa menangani ancaman siber itu. “Kita perlu platform yang robust dan serius dalam menangani ancaman siber seperti Google Play,” katanya mencontohkan salah satu platform. 

Menurut Abdullah, dalam studi yang ditulis Access Partnership, platform ini memastikan keamanan dengan memindai 125 miliar aplikasi setiap hari, melindungi pengguna dari malware dan ancaman berbahaya. "Selain itu, Google Play telah memblokir lebih dari 173 ribu akun berbahaya dan mencegah fraud senilai Rp 29 miliar di tahun lalu,” katanya. 

Namun ia mengungkapkan keamanan siber tidak bisa hanya berfokus pada Google Play semata. Pentingnya kolaborasi antara pemerintah, sektor swasta, dan developer lokal sangat penting dalam membangun ekosistem yang aman.

Pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap perlindungan keamanan siber dengan mengembangkan kebijakan dan regulasi yang tepat. Pada saat yang sama, developer lokal perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan dalam menghadapi ancaman siber yang semakin kompleks.

Dalam upaya mewujudkan industri 4.0 yang aman, pemberdayaan developer lokal dan kolaborasi antar pemangku kepentingan akan menjadi faktor kunci. Developer lokal perlu didukung dalam mengembangkan solusi inovatif dan keamanan yang tangguh.

Sementara itu, pemerintah dan sektor swasta perlu memberikan dukungan dalam bentuk pendidikan, pelatihan, dan sumber daya yang diperlukan.


Bagikan artikel ini