Transformasi Digital di Industri 4.0 Bawa Banyak Dampak


Transformasi Digital

Ilustrasi Transformasi Digital

Transformasi digital yang berlangsung bersama dengan era industri 4.0 membawa banyak dampak bagi perekonomian Indonesia. Meskipun industri 4.0 bisa menghilangkan banyak jenis pekerjaan, namun di saat yang bersamaan juga menghadirkan banyak pekerjaan baru seperti social media specialist, SEO specialist, content creator, web developer, data scientist, hingga app developer.

Maka untuk bisa beradaptasi dengan revolusi industri 4.0, seorang pekerja harus memiliki kemampuan yang tidak dapat ditiru mesin. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian Maritim Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Septriana Tangkary pun menyampaikan, bahwa kemampuan yang harus dimiliki untuk adaptasi tersebut adalah problem solving, berpikir kritis, dan kreativitas.

Pada kesempatan yang sama dalam Forum DigiTalk bertema ‘Menangkap Peluang Kerja di Industri 4.0’, Direktur Continuing Education Program-Center for Computing and Information Technology Fakultas Teknik Universitas Indonesia (CEP-CCIT FTUI) Muhammad Suryanegara menyampaikan bahwa Generasi Z adalah kelompok yang akan mendominasi Indonesia pada 10 hingga 20 tahun mendatang.

“Jika generasi ini kompeten, maka Indonesia akan maju dan survive, sebaliknya jika tidak dipastikan kita hanya akan menjadi objek kemajuan teknologi tanpa bisa menjadi subjek. Dunia sedang berada dalam transformasi penguasaan teknologi, siapa yang menguasai teknologi dialah yang menjadi pemenang,” kata Surya dalam sesi sambutannya, Sabtu (20/11/2021).

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) sendiri sudah menyiapkan sisnaker SIAPkerja, yang merupakan ekosistem digital berupa platform untuk berbagai jenis layanan publik di bidang ketenagakerjaan, baik di pusat maupun daerah. Sisnaker ini pun memiliki beberapa layanan, salah satunya adalah Karirhub yang dapat memberikan informasi mengenai lowongan pekerjaan dari seluruh Indonesia.

Platform ini pun dapat memberikan banyak manfaat bagi mereka yang mencari lowongan pekerjaan, seperti dijelaskan oleh Pengantar Kerja Ahli Madya Direktorat Pembinaan dan Penempatan Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja (PTKDN) Kemenaker Anna Kurnianingsih.

Berbagai manfaat yang ada berupa digitalisasi kartu pencari kerja (AK-1), informasi lowongan pekerjaan dalam dan luar negeri, serta lowongan pekerjaan yang dapat dicocokkan dengan profil dan masih banyak lagi.

Sementara menurut dosen CEP-CCIT FTUI Fachran Nazrullah, esensi dari revolusi industri 4.0 sendiri menyatukan tiga aspek utama, yaitu fisik, digital, dan biologi dalam satu kesatuan atau ekosistem. Revolusi industri 4.0 pun akan disangga oleh tiga ekosistem utama, yaitu big data, cloud computing, dan internet of things (IoT).

Sementara Pakar Teknologi Informasi Daniel Oscar Baskoro menyampaikan bahwa teknologi informasi merupakan suatu hal yang penting, namun bukanlah segalanya. Hal ini bisa dibuktikan dengan Daniel yang menceritakan kisah seseorang bernama Anggoro yang tidak memiliki background TI namun dapat terus menjaga koneksi dan diskusi.

“Pada dunia digital ini, yang penting itu bukan apa background-nya tetapi bagaimana bisa berkolaborasi dengan pihak lain untuk menciptakan sebuah karya,” kata Daniel.


Bagikan artikel ini