XL Axiata Manfaatkan AI dan IoT untuk Bantu Pantau Banjir


Transformasi Digital

Transformasi Digital

Perusahaan telekomunikasi XL Axiata saat ini telah memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) dan internet of things (IoT) untuk membantu pemerintah memantau banjir. Hal ini pun sejalan dengan transformasi digital yang saat ini tengah gencar dilakukan pemerintah untuk pengembangan ekosistem ekonomi digital di Indonesia.

Direktur & CTO XL Axiata I Gede Darmayusa pun menjelaskan, bahwa dalam transformasi digital pihaknya memiliki beberapa langkah yang telah dipersiapkan. Salah satunya untuk 5G, XL Axiata melihat teknologi ini perlu untuk dirasakan konsumen dan perusahaan.

“5G penting karena interception benar-benar terjadi antara operator dan konsumen. Kombinasi dari enhanced mobile broadband, konektivitas, dan sebagainya bisa dikembangkan,” kata Darmayusa dalam paparannya di webinar ‘Selular Congress 2022’, Kamis (31/3/2022).

XL Axiata pun tidak hanya memanfaatkan 5G, tetapi juga IoT dan AI untuk dapat mendukung pengembangan bisnisnya. AI sendiri dimanfaatkan mulai dari internal, dengan dua hal besar yang diperhatikan yaitu efisiensi bisnis dan peningkatan pengalaman konsumen.

Mengandalkan kolaborasi teknologi tersebut, Darmayusa juga mengakui bahwa XL Axiata telah membantu Pemerintah Jakarta untuk memantau potensi bencana banjir di beberapa titik di Kota Jakarta.

“Kita telah bekerja sama dengan Pemerintah Jakarta untuk memantau banjir, jadi kita tidak hanya fokus di bidang telekomunikasi saja,” tutur Darmayusa.

Sementara dalam kesempatan yang sama, VP Internet of Things Telkomsel Alfian Manullang menyampaikan bahwa pihaknya juga telah berbenah untuk transformasi digital. Alfian juga menilai bahwa IoT dan AI sendiri hanyalah salah satu alat yang bisa diandalkan untuk efisiensi bisnis.

Alfian menuturkan, bahwa perlu diingat jika penggunaan AI dan IoT berujung pada bagaimana penggunanya memproses data serta memanfaatkannya. Selain itu, saat ini kolaborasi teknologi dan berbagai stakeholder pun diperlukan untuk transformasi digital.

“Kita tidak bisa berdiri sendiri, seperti juga IoT yang membutuhkan AI, blockchain, dan sebagainya. Misalnya AI dan IoT, itu bukan berarti 1+1 = 2, bisa saja 11. Jadi hasilnya itu luar biasa,” ungkap Alfian.

Saat ini, Telkomsel pun telah melakukan spesialisasi sesuai dengan industri vertikal untuk dapat mengembangkan teknologi AI, IoT, dan sebagainya. Industri vertikal di antaranya seperti transportasi, logistik, financial center, perbankan, dan lain sebagainya. Alfian juga menekankan bahwa dalam penggunaan AI dan IoT, konektivitas hanya pintu.

“Hal yang sebenarnya harus dipahami, adalah bahwa kita harus melihat inti dari permasalahan konsumen dan memberikan solusinya seperti device software, cyber security, dan public and private network,” pungkas Alfian. 


Bagikan artikel ini