Yellow.ai Rilis LLM Pertama dengan Bahasa Daerah di Indonesia


Artificial Intelligence

Ilustrasi Artificial Intelligence

Yellow.ai, penyedia automasi layanan pelanggan berbasis kecerdasan buatan (AI) generatif, mengumumkan peluncuran model bahasa besar (Large Language Model/LLM) Komodo-7B. Peluncuran ini, yang terjadi dalam acara Conversate 2024 di Jakarta, menandai langkah revolusioner dalam pelayanan pelanggan di Indonesia.

Menurut pernyataan resmi yang dikutip dari InfoKomputer, Komodo-7B merupakan LLM pertama di industri yang mampu mengakomodasi keberagaman bahasa daerah di Indonesia. Dengan dukungan untuk 11 bahasa daerah, LLM ini menjanjikan pelayanan pelanggan yang lebih otonom, meningkatkan skalabilitas dan aksesibilitas layanan.

Komodo-7B, yang memiliki 7 miliar parameter, telah dilatih dengan dataset yang mencakup lebih dari 8,5 miliar token bahasa Indonesia dan bahasa daerah. Bahasa-bahasa yang didukung antara lain adalah bahasa Aceh, Bali, Jawa, Minangkabau, dan Sunda. Yellow.ai menekankan bahwa model ini dirancang untuk memberikan hasil yang relevan secara kontekstual, tingkat akurasi tinggi, serta mampu menangkap nuansa linguistik setiap wilayah.

Rashid Khan, Co-Founder & Chief Product Officer Yellow.ai, menegaskan pentingnya inklusivitas dalam transformasi digital di Indonesia, terutama mengingat keragaman budaya yang dimiliki negara ini. Dia menyatakan, "Di Indonesia, negara yang memiliki keragaman budaya, sangat penting untuk mengakomodasi kemajemukan bahasa ke dalam platform online untuk melestarikannya. Selain itu, mempromosikan inklusivitas yang lebih luas melalui transformasi digital juga sama pentingnya.” 

Rashid menjelaskan, salah satu pendekatan yang efektif adalah memastikan bahwa keragaman bahasa di Indonesia terwakili dengan baik dalam lanskap layanan pelanggan. “Untuk mencapai tujuan ini, kami meluncurkan Komodo-7B, yang selaras dengan visi Indonesia Digital 2045 dan sebagai bagian dari komitmen kami untuk mendukung Visi Indonesia Emas 2045," imbuh Rashid Khan. 

Salah satu aspek yang menonjol dari Komodo-7B adalah kemampuannya untuk memahami kata-kata dalam bahasa Indonesia sehari-hari, serta campuran bahasa Inggris dan dialek daerah. Fitur-fitur seperti kemampuan pencarian yang disempurnakan untuk pertanyaan dalam bahasa daerah, rangkuman dokumen dan pertanyaan, basis pengetahuan bahasa untuk dukungan multibahasa yang komprehensif, dan Agent Assist yang efisien, semuanya tersedia dalam model ini.

Rashid Khan juga menyoroti manfaat ekonomis dari penggunaan Komodo-7B. Dia mengklaim bahwa perusahaan yang menggunakan model ini dapat memberikan respons yang akurat dan lebih cepat, sambil mengurangi biaya operasional hingga 60 persen. Ini merupakan potensi besar bagi perusahaan dalam meningkatkan efisiensi operasional mereka dalam hal layanan pelanggan.

Pengguna LLM Indonesia juga diuntungkan dari sisi operasional. Rashid menjelaskan bahwa LLM ini memungkinkan perusahaan untuk meningkatkan dukungan operasional terhadap berbagai basis pelanggan di seluruh saluran komunikasi teks dan suara. Lebih dari itu, LLM dapat memberikan solusi yang dipersonalisasi dalam bahasa pilihan pelanggan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan skor kepuasan pelanggan hingga 40 persen.

“Kemampuannya untuk memahami maksud, nada, dan sentimen dalam berbagai bahasa daerah dan merespons dengan tanggapan yang sangat kontekstual dan dinamis seperti manusia yang dapat beradaptasi secara dinamis meningkatkan skor kepuasan pelanggan sebesar 40 persen, yang berdampak besar pada nilai seumur hidup pelanggan," Rashid menambahkan.

Pendapat dari Daniel Karwita, VP of Product Operations di Ajaib, menyoroti dampak positif Komodo-7B terutama bagi daerah-daerah terpencil di Indonesia. “Pada akhirnya, teknologi ini akan menjembatani kesenjangan bahasa di seluruh negeri. Sebagai seseorang yang pernah menjadi penerjemah sebelumnya, Komodo-7B melampaui bahasa biasa, mengantarkan era baru layanan pelanggan dan interaksi produk,” ucap Daniel Karwita.

Dengan peluncuran Komodo-7B, Yellow.ai menandai komitmen mereka untuk mendukung transformasi digital di Indonesia yang inklusif, serta memperluas aksesibilitas layanan pelanggan bagi masyarakat Indonesia dengan beragam latar belakang bahasa. Langkah ini juga menegaskan posisi Indonesia sebagai salah satu pemain utama dalam adopsi teknologi kecerdasan buatan di Asia Tenggara.


Bagikan artikel ini