6 Cara Menggunakan AR & VR untuk Meningkatkan Operasi Bisnis
- Nikita Dewi Kurnia Salwa
- •
- 27 Sep 2024 17.08 WIB
Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) merupakan dua inovasi teknologi yang semakin banyak diadopsi oleh berbagai industri, terutama di era industri 4.0 ini untuk meningkatkan pengalaman dan efisiensi operasional. Dengan menggabungkan elemen dunia fisik dan digital, AR dan VR memungkinkan perusahaan untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik bagi karyawan dan pelanggan. Dari sektor perawatan kesehatan hingga manajemen rantai pasokan, teknologi ini telah menjangkau berbagai domain dan menunjukkan potensi luar biasa dalam mengoptimalkan berbagai proses bisnis.
Dengan berkembangnya teknologi, biaya untuk menerapkan Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) saat ini semakin terjangkau, membuat kedua alat ini lebih mudah diakses oleh perusahaan dari berbagai ukuran. Kini, banyak organisasi yang menganggap AR dan VR sebagai elemen krusial dalam strategi mereka untuk meningkatkan keterlibatan karyawan serta memperbaiki proses internal.
Teknologi ini memberikan kesempatan bagi perusahaan untuk menciptakan pengalaman yang lebih interaktif dan menarik, yang pada akhirnya dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas di lingkungan kerja. Seiring dengan peningkatan aksesibilitas dan kemudahan penggunaan, semakin banyak bisnis yang berinvestasi dalam teknologi ini untuk menghadapi tantangan dan memanfaatkan peluang dalam dunia yang terus berubah.
AR dan VR dalam Dunia Organisasi
Transformasi dalam lingkungan kerja seringkali membawa berbagai tantangan yang kompleks, termasuk perubahan teknologi, proses kerja, dan struktur organisasi. Dalam konteks ini, manajemen perubahan menjadi sangat penting. Manajemen perubahan adalah suatu pendekatan yang dirancang untuk mempersiapkan, mendukung, dan membimbing karyawan agar dapat beradaptasi dengan perubahan yang terjadi. Keterlibatan aktif karyawan merupakan faktor kunci yang dapat memastikan keberhasilan program manajemen perubahan, karena hal ini membantu menciptakan rasa memiliki dan mengurangi resistensi terhadap perubahan.
Seiring dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya manajemen perubahan, banyak perusahaan kini beralih ke teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR) sebagai alat untuk mendukung proses ini. Dengan memanfaatkan AR dan VR, perusahaan dapat membangun citra merek yang lebih baik dan meningkatkan proses internal mereka secara signifikan. Proyeksi pasar menunjukkan bahwa nilai pasar untuk teknologi AR dan VR diperkirakan akan mencapai sekitar $77 miliar pada tahun 2025, dengan tingkat pertumbuhan tahunan yang mengesankan sebesar 38,1% dari tahun 2020 hingga 2025.
Berikut adalah enam cara yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memanfaatkan teknologi AR dan VR dalam meningkatkan operasi sehari-hari mereka:
- Orientasi dan Tur Tempat Kerja untuk Karyawan Baru
Ketika merekrut karyawan baru, terutama dalam skenario jarak jauh atau yang lebih dikenal dengan istilah work from home (WFH), VR memberikan pengalaman unik yang tidak bisa ditawarkan melalui video call atau online meeting biasa. Dengan menggunakan teknologi VR, karyawan baru dapat melakukan tur virtual ke lingkungan kerja, mengenal budaya perusahaan, dan memahami layout kantor sebelum mereka mulai bekerja secara fisik. Hal ini tidak hanya membantu mereka merasa lebih nyaman, tetapi juga mempercepat proses adaptasi.
Contohnya, Walmart telah menggunakan VR dalam proses perekrutan untuk memberikan kandidat pengalaman mendalam tentang budaya perusahaan dan suasana ruang kerja. Selain itu, WeWork menciptakan tur VR 360 derajat untuk calon penyewa agar mereka dapat merasakan atmosfer kantor sebelum memutuskan untuk menyewa ruang. Dengan demikian, karyawan baru dapat mengenali area penting seperti ruang rapat dan meja kerja mereka, sehingga hari pertama kerja mereka menjadi lebih lancar dan nyaman.
- Latihan Tanggap Darurat yang Menarik
Latihan tanggap darurat sangat penting bagi setiap perusahaan, tetapi sering kali dianggap sebagai aktivitas yang membosankan oleh karyawan. Namun, dengan adanya teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), perusahaan dapat mengubah cara latihan ini dilakukan. Teknologi ini memungkinkan pembuatan simulasi yang sangat realistis, yang dapat membantu mempersiapkan karyawan untuk menghadapi berbagai situasi darurat secara efektif, tanpa adanya risiko yang nyata. Dengan metode ini, karyawan dapat berlatih dalam lingkungan yang aman, sehingga mereka lebih siap untuk merespons ketika situasi darurat sebenarnya terjadi. Penggunaan AR dan VR tidak hanya meningkatkan keterlibatan karyawan selama latihan, tetapi juga memperkuat pemahaman mereka terhadap prosedur keselamatan perusahaan yang perlu diikuti.
Misalnya, teknologi AR dapat digunakan untuk mengajarkan protokol keamanan dengan cara yang lebih menarik. Karyawan dapat berlatih dalam skenario berisiko, mempelajari cara bereaksi dengan cepat dan efektif. Klinik Cleveland, yang berkolaborasi dengan Case Western Reserve University, menggunakan headset AR untuk mendalami anatomi manusia. Melalui pengalaman ini, mahasiswa kedokteran dan profesional medis dapat mengasah keterampilan mereka dalam lingkungan yang lebih aman dan terkontrol.
- Panduan Tugas untuk Pemahaman yang Lebih Dalam
Dengan memanfaatkan teknologi Augmented Reality (AR) dan Virtual Reality (VR), perusahaan dapat mengembangkan simulasi pelatihan yang efektif untuk membantu karyawan memahami tugas sehari-hari mereka dengan lebih baik. Hal ini sangat berguna terutama di sektor-sektor yang membutuhkan keterampilan teknis dan fisik yang rumit. Simulasi ini memberikan lingkungan yang lebih interaktif, di mana karyawan dapat belajar dan berlatih tanpa risiko atau gangguan. hal ini tentu saja akan meningkatkan kepercayaan diri mereka saat melaksanakan pekerjaan secara nyata, dibandingkan apabila karyawan hanya diberikan panduan tugas berupa materi lisan atau tertulis. Dengan cara ini, AR dan VR tidak hanya mempercepat proses pembelajaran, tetapi juga memastikan bahwa karyawan memiliki pemahaman yang lebih mendalam mengenai tugas yang harus mereka lakukan, memungkinkan mereka untuk beradaptasi dengan lebih cepat dan efisien.
Contohnya, perusahaan konsultan infrastruktur AECOM menggunakan Microsoft HoloLens untuk memproyeksikan model rekayasa 3D di lokasi proyek. Karyawan yang tersebar di berbagai lokasi dapat berkolaborasi lebih baik, mengidentifikasi potensi masalah, dan menemukan solusi dengan lebih efisien. Teknologi ini memungkinkan karyawan untuk belajar dalam lingkungan yang bebas dari gangguan, sehingga meningkatkan fokus dan pemahaman mereka tentang tugas yang harus dilaksanakan.
- Sesi Pelatihan Kepatuhan yang Interaktif
Kepatuhan terhadap peraturan dan standar merupakan aspek krusial bagi perusahaan untuk menghindari berbagai masalah yang mungkin muncul di kemudian hari. Namun, metode tradisional untuk mendidik karyawan tentang kepatuhan, seperti hanya memberikan dokumen atau presentasi formal, sering kali terbukti tidak efektif dalam mengkomunikasikan informasi secara mendalam. Dengan memanfaatkan teknologi Virtual Reality (VR), perusahaan dapat menciptakan simulasi interaktif yang memungkinkan karyawan untuk belajar melalui pengalaman langsung. Simulasi ini tidak hanya membuat proses pembelajaran lebih menarik dan menyenangkan, tetapi juga memberikan kesempatan bagi karyawan untuk menghadapi situasi nyata dalam lingkungan yang aman. Dengan cara ini, mereka dapat memahami pentingnya kepatuhan dan merespons situasi dengan lebih tepat, meningkatkan kemampuan mereka untuk menerapkan peraturan dalam konteks nyata. Pendekatan ini membantu menciptakan kesadaran yang lebih besar dan memfasilitasi pemahaman yang lebih baik tentang praktik terbaik, sehingga meningkatkan kemungkinan penerapan kepatuhan yang efektif di seluruh organisasi.
Simulasi ini dapat menghadirkan situasi di mana peraturan tertentu dilanggar, dan karyawan harus menemukan solusi yang tepat. Dengan cara ini, mereka tidak hanya memahami peraturan, tetapi juga belajar bagaimana menerapkannya dalam situasi nyata. Penelitian menunjukkan bahwa pelatihan menggunakan AR dan VR dapat meningkatkan daya ingat hingga 80% setelah satu tahun.
Salah satu contoh inovatif adalah penggunaan platform Immerse yang menawarkan pelatihan VR berbasis prosedur operasi standar, memungkinkan karyawan dari berbagai lokasi untuk berlatih bersama dalam suasana virtual yang menarik.
- Proses Perekrutan yang Lebih Efisien dan Menarik
Dalam era digital saat ini, proses perekrutan harus lebih inovatif untuk menarik kandidat terbaik. AR dan VR memungkinkan perusahaan untuk memberikan pengalaman mendalam kepada calon karyawan. Dengan VR, kandidat dapat melihat langsung lingkungan kerja dan mendapatkan gambaran tentang budaya perusahaan, yang membantu mereka memutuskan apakah perusahaan tersebut sesuai dengan harapan mereka.
Misalnya, Deutsche Bahn, perusahaan kereta api Jerman, menggunakan VR untuk menunjukkan kepada generasi muda tentang peran kondektur kereta. Dengan memberikan pemahaman yang lebih baik tentang tanggung jawab dan tantangan yang dihadapi, perusahaan ini berhasil menarik lebih banyak pelamar dengan keterampilan yang dibutuhkan. Selain itu, VR juga memungkinkan perekrut untuk menguji kemampuan kandidat dalam membuat keputusan di bawah tekanan, memberikan gambaran lebih jelas tentang kemampuan mereka.
- Membangun Branding Awareness melalui Konten Interaktif
Teknologi AR dan VR dapat digunakan untuk meningkatkan branding dengan menciptakan konten yang menarik dan interaktif. Kampanye pemasaran yang menggabungkan AR dan VR cenderung lebih sukses karena dapat menciptakan pengalaman yang mendalam bagi audiens. Dengan menggunakan teknologi ini, perusahaan dapat menawarkan pengalaman produk dalam format 360 derajat, memungkinkan pelanggan untuk memahami lebih baik bagaimana produk mereka dapat memenuhi kebutuhan mereka.
Misalnya, banyak museum, seperti British Museum dan Musee d'Orsay, telah menawarkan tur virtual untuk pengunjung yang tidak dapat datang langsung. Dengan cara ini, mereka memperluas jangkauan audiens dan menciptakan pengalaman yang menarik meski secara virtual. Selain itu, pengalaman interaktif seperti ini juga dapat meningkatkan konversi penjualan dengan memberikan pelanggan kesempatan untuk berinteraksi dengan produk sebelum memutuskan untuk membeli.
Kesimpulan
Dengan semakin banyak perusahaan yang mengadopsi teknologi AR dan VR, jelas bahwa keduanya telah menjadi bagian integral dari strategi bisnis masa depan. Mereka tidak hanya membantu meningkatkan keterlibatan karyawan, tetapi juga memfasilitasi pembelajaran, meningkatkan keamanan, dan membangun branding awareness. Dalam lingkungan bisnis yang semakin kompetitif dan cepat berubah, perusahaan yang mampu memanfaatkan teknologi ini akan lebih siap untuk menghadapi tantangan di masa depan.
Keberhasilan implementasi AR dan VR bergantung pada pemahaman mendalam tentang bagaimana teknologi ini dapat diintegrasikan ke dalam proses yang ada. Dengan pendekatan yang tepat, perusahaan dapat memanfaatkan potensi luar biasa dari AR dan VR untuk mencapai tujuan mereka, meningkatkan produktivitas, dan menciptakan pengalaman yang lebih baik bagi karyawan dan pelanggan.
Saat kita melangkah ke era digital yang lebih maju, penting bagi perusahaan untuk terus mengeksplorasi dan mengadopsi inovasi teknologi. Dengan AR dan VR, perusahaan tidak hanya dapat meningkatkan proses internal tetapi juga menciptakan nilai yang lebih besar bagi pelanggan dan masyarakat secara keseluruhan. Keberhasilan masa depan akan menjadi milik mereka yang berani berinovasi dan beradaptasi dengan perubahan.