Cek Keaslian Gambar AI dengan Teknologi SynthID
- Mutiara Aisyah
- •
- -52 detik yang lalu

Ilustrasi SynthID
Pernahkah anda melihat sebuah gambar di media sosial yang tampak nyata, tetapi ternyata dibuat oleh kecerdasan buatan? Di zaman sekarang, hal seperti ini sudah menjadi hal yang umum. Teknologi AI generatif mampu menciptakan visual yang sangat realistis, sehingga sulit dibedakan dengan hasil kamera. Karena itu, kita mulai membutuhkan alat untuk mengenali gambar-gambar yang sebenarnya bukan hasil dunia nyata.
Sebagai jawaban atas tantangan ini, tim DeepMind dari Google mengembangkan sebuah teknologi bernama SynthID. Teknologi ini dirancang untuk memberi tanda pada gambar yang dibuat oleh AI, tapi dengan cara yang sangat canggih. Tandanya tidak tampak oleh mata manusia. Informasi lebih lengkap mengenai teknologi ini dapat ditemukan di situs resminya: https://deepmind.google/technologies/synthid/.
Apa Itu SynthID?
SynthID adalah teknologi watermarking atau penandaan digital yang bekerja dengan cara menyisipkan informasi tersembunyi ke dalam gambar yang dihasilkan oleh AI. Tanda ini tidak tampak seperti cap atau tulisan, melainkan berada di dalam struktur piksel gambar tersebut. Hasilnya, gambar tetap terlihat normal dan tidak terganggu secara visual.
Meski tidak terlihat, tanda ini bisa dideteksi dengan alat khusus. Artinya, jika suatu saat kita perlu memverifikasi apakah sebuah gambar merupakan hasil buatan AI, maka kita cukup melakukan pemeriksaan menggunakan sistem pendeteksi SynthID. Cara ini tidak mengandalkan metadata atau catatan eksternal, tetapi benar-benar melekat pada gambar itu sendiri.
Mengapa Ini Penting?
Di era digital yang begitu cepat, kita menerima ratusan bahkan ribuan gambar setiap hari. Sayangnya, tidak semua gambar yang kita lihat itu berasal dari dunia nyata. Banyak di antaranya adalah hasil AI, dan tidak semua dibuat dengan niat baik. Gambar palsu bisa digunakan untuk menyebar hoaks, propaganda, atau penipuan.
Dengan teknologi seperti SynthID, kita bisa mengenali gambar mana yang dibuat oleh manusia dan mana yang dihasilkan oleh mesin. Ini penting untuk menjaga kepercayaan publik, terutama dalam konteks berita, media sosial, hingga dokumentasi sejarah. Tanpa alat seperti ini, kita berisiko tertipu oleh gambar-gambar palsu yang tampak sangat meyakinkan.
Cara Kerja SynthID
SynthID bekerja melalui dua proses utama yaitu penyematan dan pendeteksian. Pertama, ketika sebuah gambar dibuat oleh model AI seperti Imagen, sistem SynthID menyisipkan tanda tersembunyi ke dalam piksel gambar. Proses ini tidak mengubah tampilan gambar, sehingga gambar tetap dapat digunakan secara normal oleh siapa pun.
Kedua, jika seseorang ingin memverifikasi keaslian gambar tersebut, alat pendeteksi dapat menganalisisnya untuk mencari tanda tadi. Bahkan jika gambar sudah mengalami sedikit perubahan seperti dikompres, dipotong, atau diberi filter, tanda itu masih bisa dikenali. Inilah yang membuat SynthID unggul dibanding sistem tanda digital biasa.
Apa Bedanya dengan Tanda Lain?
Selama ini, beberapa metode lain digunakan untuk menandai gambar digital, misalnya dengan menyematkan metadata atau mencatat informasi dalam sistem blockchain. Namun, metadata sangat mudah dihapus ketika gambar dibagikan ulang, dan blockchain belum praktis digunakan secara luas di dunia visual.
SynthID hadir sebagai solusi yang langsung menyatu dengan gambar tanpa tergantung pada file tambahan atau catatan luar. Karena tandanya tersimpan dalam struktur gambar itu sendiri, maka dia tetap ada meski gambarnya dipindahkan, disimpan ulang, atau diedit ringan. Ini membuatnya jauh lebih andal dan praktis untuk jangka panjang.
Relevansi dalam Dunia Medis dan Pendidikan
Dalam bidang medis dan ilmiah, ketepatan informasi visual sangatlah krusial. Misalnya, gambar hasil pemindaian medis atau ilustrasi penyakit sering digunakan dalam pelatihan dokter atau publikasi ilmiah. Jika gambar-gambar tersebut dibuat oleh AI, maka perlu diberi tanda yang jelas agar tidak disalahartikan sebagai data pasien asli.
SynthID bisa membantu memastikan gambar-gambar sintetis diidentifikasi dengan benar tanpa mengganggu tampilan aslinya. Ini juga bermanfaat untuk riset yang menggunakan data buatan untuk melatih AI dalam mendeteksi penyakit, karena peneliti dapat melacak sumber gambar dan membedakan antara data asli dan data sintetis dengan mudah dan aman.
Tantangan dan Masa Depan
Meski sangat menjanjikan, SynthID masih berada pada tahap awal penggunaan. Saat ini, teknologi ini digunakan secara eksperimental pada platform Google Cloud Vertex AI dan hanya untuk pengguna terbatas. Untuk benar-benar efektif, teknologi ini perlu diadopsi secara luas oleh perusahaan AI lainnya seperti OpenAI atau Stability AI.
Tantangan lainnya adalah bagaimana memastikan bahwa tanda SynthID tetap bertahan dalam kondisi ekstrem. Misalnya, jika seseorang dengan niat buruk mencoba merusak tanda tersebut dengan mengedit gambar secara berlebihan. Tim DeepMind terus menyempurnakan teknologi ini agar lebih tangguh sekaligus tetap ramah pengguna dan efisien secara teknis.
Bisa Digunakan untuk Video Suara dan Teks?
Ke depan, DeepMind berencana mengembangkan teknologi seperti SynthID tidak hanya untuk gambar, tetapi juga untuk jenis konten lain seperti video, suara, bahkan teks. Hal ini sangat relevan karena AI generatif saat ini sudah bisa membuat video yang menyerupai dokumenter, suara yang mirip tokoh publik, dan artikel yang tampak ditulis oleh jurnalis profesional.
Jika kita bisa menanamkan tanda digital yang tak kasat mata ke dalam semua jenis konten ini, maka kita bisa menciptakan internet yang lebih aman dan transparan. Ini akan menjadi langkah besar dalam menjaga kualitas informasi di dunia yang semakin digital dan otomatis.
Menuju Dunia Digital yang Lebih Jujur
SynthID adalah langkah penting menuju dunia digital yang lebih jujur. Dengan menyematkan tanda yang tidak terlihat oleh mata tetapi bisa dikenali secara teknis, kita bisa menjaga keaslian dan transparansi informasi visual. Teknologi ini mengingatkan kita bahwa dalam dunia yang serba cepat dan canggih, etika tetap harus diutamakan.
Untuk anda yang ingin mengetahui lebih lanjut atau mencoba teknologi ini, anda bisa mengunjungi situs resmi DeepMind di https://deepmind.google/technologies/synthid/. Di sana tersedia penjelasan lebih teknis, demo penggunaannya, serta panduan bagi pengembang yang tertarik mengadopsinya.
Mungkin suatu hari nanti, kita akan melihat tulisan kecil di sudut gambar: “Dibuat oleh AI dan ditandai dengan SynthID.” Bukan sebagai peringatan, tetapi sebagai pengingat bahwa kita semua berhak tahu siapa pencipta sebenarnya, manusia atau mesin.