Bank Mandiri Tingkatkan Manajemen Data dengan Big Data


Ilustrasi Bank Mandiri

Bank Mandiri

Pandemi yang tak kunjung berakhir ini, membuat semua pihak untuk tetap mempertahankan usahanya, salah satunya sektor perbankan. Hery Gunardi, Wakil Direktur Utama PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk., menyatakan bahwa pihaknya berupaya untuk terus memperkuat manajemen datanya dalam menghadapi krisis dikala pandemi ini. Sebelumnya, Bank Mandiri telah bermitra dengan Cloudera untuk memperkuat data analytics dengan memperkuat agility dan resilience (ketahanan) supaya bisnisnya tetap berlanjut.

“Manajemen data akan memampukan Bank Mandiri beradaptasi secara cepat dan tepat menghadapi perubahan situasi yang sangat cepat,” ujar Hery pada Kamis (10/9). Hery juga mengatakan bahwa, transformasi digital yang dikembangkan oleh Bank Mandiri yaitu dengan memperkuat manajemen data, sebab dengan ini Bank Mandiri dapat menganalisis lebih dari 100 juta record data setiap harinya. “Pendekatan berbasis data saat ini menjadi sangat krusial dalam mengatasi dampak pandemi Covid-19 terhadap bisnis kami maupun nasabah,” tambah Hery.

Saat ini, Bank mandiri dapat menyesuaikan proses data yang kompleks, menganalisis secara multifungsi, melakukan tata kelola data tanpa mengorbankan tata kelola, keamanan data
serta ketentuan yang berlaku. Bank Mandiri pun akhirnya membangun platform Big Data sebagai Enterprise Information Seven Decision Platform dengan tiga fokus utama; yang pertama pada pemantauan likuiditas dan transasksi harian pada 1.748 jaringan mikro dan 2.564 kantor cabang secara real time.

Hal tersebut diterapkan untuk menjaga transaksi dan pelayanan pada nasabah dengan baik. Selain itu, big data juga dapat digunakan untuk mengetahui perubahan data mengenai zona paparan covid-19. “Dengan demikian, keputusan tentang operasional cabang, penyampaian informasi kepada para nasabah, serta laporan ke para pemangku kepentingan, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) bisa semakin cepat,” kata Hery.

Kedua, big data dapat digunakan untuk memantau kesehatan pegawai Bank Mandiri setiap harinya di 12 kantor regional, 90 kantor wilayah, serta 2.564 kantor cabang. Canggihnya, dalam hitungan jam, platform tersebut dapat menentukan pegawai tersebut terpapar covid-19 atau tidak dengan mempertimbangkan pola pergerakan, jenis transportasi yang digunakan, serta pengelolaan data lokasi kerja. Sehingga, hal ini dapat meminimalisir risiko karyawan yang terdampak covid-19. Ketiga, Bank Mandiri fokus terhadap mempercepat proses restrukturisasi pinjaman sehingga dapat membangun analisis data yang cepat serta mempertahankan service level agreement pada nasabah.


Bagikan artikel ini