Luncurkan Sistem Peringatan Tsunami, BPPT Pasang Buoy Berbasis AI


Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi

Kepala Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi, Dr. Hammam Riza, M.Sc.

Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) meluncurkan sistem peringatan tsunami yang disebut Indonesia Tsunami Early Warning System (InaTews). Hal ini dilakukan dengan platform surface buoy serta ocean bottom unit (buoy) yang dipasang di perairan Gunung Anak Krakatau pada Rabu (28/7/2021) siang.

Hammam Riza, Kepala BPPT menyampaikan bahwa InaTews Buoy terdiri dari kabel optik bawah laut, coastal acoustic tomography serta pemodelan dengan memanfaatkan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI) yang diterapkan oleh Indonesia Tsunami Observation Center (Ina Toc).

“Secara khusus, teknologi InaTews yang berusaha dikuasai BPPT bersama seluruh stakeholder meliputi Ina Buoy yaitu berupa kabel optik bawah laut, coastal acoustic tomography dan pemodelan dengan menggunakan sistem AI yang diterapkan Ina Toc,” tutur Hammam secara virtual, Rabu (28/7/2021).

InaTews sendiri telah dikembangkan sejak 2019 dan akan bekerja dengan menggunakan sensor pendeteksi tsunami yang dapat mengirim data secara berkesinambungan kepada BMKG serta BNPB. Informasi ini kemudian akan disebarkan kepada masyarakat untuk upaya mitigasi bencana tsunami.

Hammam lebih lanjut menilai bahwa luas perairan Indonesia yang berpotensi gempa dan tsunami sangat besar menjadi landasan ilmiah untuk pengembangan teknologi yang membantu upaya mitigasi bencana.

Hammam pun menjelaskan bahwa Ina Buoy yang diluncurkan pada 28 Juli 2021 ini merupakan perangkat kelima yang sudah disebar ke beberapa wilayah perairan Indonesia. Ia berharap, peluncuran ini dapat membangun ketangguhan Indonesia dalam menanggapi bencana.

Pada peluncuran buoy ini, Hammam terhubung pula dengan tim peluncuran yang ada di perairan Gunung Anak Krakatau. Kepala Peluncuran InaTews Gunung Anak Krakatau (GAK), Adam menyatakan bahwa timnya yang terdiri atas 45 orang telah melakukan peluncuran Ina Buoy ke perairan Gunung Anak Krakatau.

“Alhamdulillah pada tanggal 28 Juli 2021, kami telah berhasil melakukan deployment Buoy GAK. Deployment kondisi cuaca baik, kegiatan kami alhamdulillah lancar,” tutur Adam melalui video conference.


Bagikan artikel ini