BRI Manfaatkan AI untuk Transformasi Digital dan Keberlanjutan


Bank BRI Logo

Ilustrasi Logo Bank BRI

Bank Rakyat Indonesia (BRI) telah menjadikan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence) sebagai katalisator utama dalam transformasi digital mereka, membawa dampak signifikan dalam berbagai aspek bisnis dan operasional perusahaan. Melalui produk unggulan hasil transformasi digital, BRIBRAIN, BRI berhasil mengkonsolidasikan kapabilitas AI dan analitik untuk meningkatkan interaksi dengan nasabah, menganalisis potensi risiko penipuan, penilaian kredit, hingga otomatisasi layanan dan operasional cerdas.

Direktur Utama BRI, Sunarso, menjelaskan bahwa AI Recommendation System telah memainkan peran kunci dalam memilih calon nasabah potensial. Dengan memanfaatkan data seperti jumlah simpanan, portofolio pinjaman, demografi, dan lokasi, BRI berhasil meningkatkan conversion rate sebesar 60% dan kualitas akuisisi debitur sebesar 49%. Hal ini memberikan gambaran bahwa pemanfaatan AI tidak hanya membantu meningkatkan efisiensi operasional, tetapi juga meningkatkan akurasi dalam pengambilan keputusan.

Contoh sukses lainnya adalah implementasi AI pada BRImo, di mana AI digunakan untuk memberikan rekomendasi transaksi dan penawaran produk yang disesuaikan dengan profil nasabah. BRImo telah berkembang menjadi super aplikasi serba bisa dengan 31,6 juta pengguna dan volume transaksi mencapai Rp 4.158 triliun, tumbuh 55,8% year-on-year per Desember 2023. Ini menunjukkan bahwa pemanfaatan AI tidak hanya memberikan efisiensi internal, tetapi juga meningkatkan pengalaman nasabah melalui personalisasi layanan.

BRI juga memperlihatkan komitmennya terhadap keberlanjutan, khususnya dalam isu Environmental, Social, and Governance (ESG). Sunarso menekankan bahwa aspek ESG memiliki peran penting dalam mendukung keberlanjutan kehidupan manusia dan kemakmuran. Hingga Kuartal III tahun 2023, BRI telah menyalurkan kredit sebesar Rp 750,9 triliun ke sektor Kategori Kegiatan Usaha Berkelanjutan (KKUB), meningkat 11,9% year-on-year. Ini mencakup sektor UMKM dan Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL).

Di sisi lingkungan, BRI juga meluncurkan program BRI Menanam, yang memberikan bibit tanaman produktif saat nasabah mencairkan kreditnya. Program ini telah berhasil menanam 1,9 juta bibit di seluruh Indonesia, dengan estimasi penyerapan CO2e sebesar 875.013 kgCO2e. BRI juga mengadopsi standar global SBTi untuk mengelola emisi dari operasional perusahaan.

"BRI berkomitmen untuk terus mendorong ekonomi kerakyatan melalui pemberdayaan UMKM dengan ditopang oleh kapabilitas teknologi yang handal, serta berlandaskan asas-asas keberlanjutan baik dalam aspek bisnis maupun operasionalnya untuk memberikan kontribusi value beyond profit", ungkap Sunarso.

Dengan komitmen pada ekonomi kerakyatan, pemberdayaan UMKM, dan keberlanjutan, BRI tidak hanya menjadi pelopor dalam transformasi digital perbankan tetapi juga memberikan kontribusi positif terhadap masyarakat dan lingkungan. Langkah-langkah ini sejalan dengan agenda prioritas yang diakui secara internasional dalam World Economic Forum, menjadikan BRI sebagai contoh keberhasilan dalam menggabungkan teknologi dan nilai-nilai berkelanjutan.


Bagikan artikel ini