BSSN : SPBE Harus Didukung Keamanan Siber yang Kuat


Badan Siber dan Sandi Negara

Ilustrasi Logo Badan Siber dan Sandi Negara

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) atau e-government yang saat ini sudah mulai diterapkan di Indonesia harus didukung dengan keamanan siber yang kuat. Hal ini untuk membangun sebuah sistem pemerintahan yang demokratis, transparan, serta akuntabel dengan mendayagunakan TIK yang terintegrasi, efektif, dan efisien.

Pernyataan ini disampaikan oleh Akhmad Toha, Deputi Bidang Proteksi Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) dalam webinar TechDay 2021 seri kedua yang mengangkat isu tentang tata kelola teknologi informasi dan audit dalam SPBE, serta pentingnya keamanan siber dalam mendukung transformasi digital di Indonesia.

“Kami sangat menyambut baik penyelanggaraan webinar TechDay ini, sebagai langkah awal dalam mewujudkan kesadaran dan pengetahuan tentang teknologi dan keamanan siber di lingkungan instansi Pendidikan serta masyarakat umum,” kata Akhmad dalam pernyataan pers, Rabu (14/4/2021).

TechDay 2021 sendiri diselenggarakan bersama Huawei Indonesia dan Politeknik Siber dan Sandi Negara (Poltek SSN) untuk mendukung keberhasilan transformasi digital serta literasi mengenai tata kelola SPBE.

Direktur Poltek SSN Nunil Pantjawati mengatakan bahwa literasi mengenai SPBE, teknologi digital mutakhir sebagai infrastruktur fundamental, serta keamanan siber yang memperkuat sangat penting bagi public terutama kalangan pemerintahan.

Tingkat pemahaman yang tinggi terkait topik-topik tersebut pun dikatakan Nunil penting pula bagi mahasiswa Poltek SSN sebagai garda SPBE dan keamanan siber Indonesia di masa depan yang berkompetensi baik.

“Sinergi kami dengan Huawei melalui TechDay 2021 kami harapkan mampu meningkatkan pemahaman public terhadap manfaat SPBE dalam mewujudkan tata kelola pemerintahan yang bersih, efektif, transparan, dan akuntabel, serta menghadirkan pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya,” jelas Nunil.

Sedangkan menurut Chief Compliance Officer Huawei Indonesia, Li Jingcheng, gelaran TechDay 2021 ini merupakan wujud dari konsistensi Huawei untuk terus mengembangkan kapasitas sumber daya manusia (SDM) Indonesia di bidang teknologi digital, termasuk literasi keamanan siber.

“SDM dengan tingkat pemahaman mendalam akan mampu melihat potensi, peluang, dan juga tantangan transformasi digital yang harus diantisipasi sejak dini,” tutur Li.

Li juga menyampaikan, melalui TechDay 2021 bersama Poltek SSN, pihaknya membagikan pengetahuan mengenai kekuatan teknologi digital yang mutakhir seperti cloud, big data, AI, machine learning, Internet of Things (IoT), serta keamanan siber untuk mendukung keberhasilan penyelenggaraan e-government secara aman dan penuh dengan berbagai layanan inovatif.


Bagikan artikel ini