Daya Tarik Hong Kong bagi Investor Data Center


Data Center Ilustrasi

Ilustrasi Data Center

Investasi pusat data (data center) di Kawasan Asia Pasifik bertumbuh cukup signifikan. Selama 2 tahun terakhir, jumlah transaksi keseluruhan telah mencapai 5.7M USD. Jumlah tersebut mengalami kenaikan hingga 7,2 kali lipat dari periode sebelumnya 2015 sampai 2017. Akibat adanya pandemi COVID-19, investasi di pasar data center relative kuat. Total volume transaksi di kawasan Asia Pasifik dalam delapan bulan pertama tahun ini mencapai 1,43M USD, atau meningkat sebesar 56 persen dari total tahun 2019.

Dari negara-negar yang ada di Asia Pasifik, Hong Kong menjadi daya tarik terbesar para investor dan operator pusat data. Dari awal tahun 2020, total investasi Hong Kong telah mencapai 54 persen dari seluruh pasar Asia Pasifik.  Dari keseluruhan transaksi yang ada yang paling menonjol adalah akuisisi China Mobile sebesar 5,6 miliar HKD dari pemerintah untuk pengembangan pusat data pada bulan Juli. Harga lantai-kaki-persegi mencapai 5,967 HKD, lebih tinggi 56 persen dari tawaran terdekat. Hal ini menunjukkan keinginan pembeli untuk mengamankan situs pusat data di tengah pasokan yang terbatas.

Hong Kong merupakan lokasi yang ideal untuk pembangunan pusat data. Menurut penelitian terbaru dari Cushman & Wakefield, Hong Kong menempati urutan keempat di antara Singapura, Sydney dan Tokyo yang menjadi lokasi pusat data paling menarik di kawasan Asia Pasifik. Salah satu keunggulan dari Hong Kong adalah biaya pajak yang rendah di pasar pusat data global. Negara ini juga memiliki faktor bencana yang rendah sehingga meningkatkan jaminan keamanan pusat data tersebut. Namun kekurangannya adalah biaya real estate-nya yang terlalu tinggi.

Pada kuartal kedua tahun 2020, total pusat data di Hong Kong telah mencapai 7,9 juta kaki persegi. Dari jumlah tersebut 80 persen di antaranya ditempati oleh 10 operator pusat data non-lokal dan dua operator pusat data lokal Sunevision dan PCCW menyumbang 31 persen dari luas wilayah. Dari 10 operator pusat data non-lokal tersebut 30 persen diantaranta ditempati oleh Operator internasiona. Cushman & Wakefield berharap pangsa pasar operator non-lokal akan meningkat dalam beberapa tahun ke depan. Dalam 4 tahun kedepan, pasar akan merilis sekitar 4,2 juta kaki persegi pasokan pusat data.

"Bahkan jika total stok pasar pusat data Hong Kong akan meningkat hampir 50 persen dalam empat tahun ke depan, sekitar 82 persen dari ruang lantai pasokan baru telah diserap oleh operator penyewa atau dipesan oleh operator pemilik untuk digunakan sendiri," ujar Eric Chong, Asisten Direktur Departemen Riset Cushman & Wakefield Hong Kong, pada Senin (31/08/2020).

"Permintaan pusat data yang ada didukung oleh perbankan & keuangan, asuransi, dan operator telekomunikasi. Kami berharap permintaan di masa depan sebagian besar didorong oleh penyedia layanan cloud global terkemuka seperti AWS, Microsoft Azure, Google Cloud, Tencent Cloud, dan Alibaba Cloud," tambah Eric.

Semakin meningkatnya tingkat adopsi cloud computing pada masa new normal membuat pusat data saat ini kekurangan daya. Jaringan power supply 11.000 volt yang ada tidak dapat lagi memenuhi kebutuhan daya pusat data yang semakin meningkat, dan umumnya membutuhkan minimal 2 kali 20 megavolt ampere. Perusahaan pembangkit listrik biasanya perlu meningkatkan pasokan listrik setidaknya selama 3 hingga 4 tahun kedepan. Hal tersebut untuk memperlancar perluasan pusat data tersebut.

John juga mengatakan bahwa pemerintah dan perusahaan listrik harus belajar dan berkoordinasi secara aktif untuk meningkatkan pasokan listrik dan mempersingkat waktu konstruksi. Hal tersebut untuk memastikan adanya infrastruktur yang memadai untuk pengembangan pusat data di masa depan.

"Untuk mempertahankan daya saing Hong Kong di pasar pusat data, pemerintah perlu mempertimbangkan untuk melepaskan lebih banyak lahan yang didedikasikan untuk pusat data untuk memenuhi permintaan yang meningkat pesat. Di sisi lain, harus menstandarisasi tarif premium tanah. Besarnya dana tersebut akan memudahkan investor dan operator untuk memperkirakan biaya dan waktu pembangunan kembali proyek data center. Pemerintah juga harus mempertimbangkan untuk memberdayakan unit pemerintah terpusat dalam memfasilitasi dan merampingkan aplikasi dan proses persetujuan pekerjaan yang diperlukan untuk pengembangan pusat data yang saat ini ditangani oleh berbagai departemen pemerintah," tutup John Siu, Direktur Pelaksana Cushman & Wakefield Hong Kong.


Bagikan artikel ini