Dosen UGM Kembangkan Big Data dan Cloud untuk Mitigasi COVID-19


Big Data New

Big Data

Dosen dan Peneliti Departemen Ilmu Komputer dan Elektronika, Fakultas MIPA Universitas Gadjah Mada (UGM) Mardhani Setiawan mengembangkan inovasi teknologi big data dan cloud computing sebagai upaya untuk mitigasi pandemi COVID-19 dan kebencanaan.

Analisis big data yang dihasilkan pada inovasi ini pun berhasil memprediksi dan memonitor gelombang pertambahan kasus COVID-19 yang disebabkan oleh mobilitas warga. Inovasi ini juga membantu daerah-daerah yang mengalami lonjakan kasus.

“Mitigasi penyebaran COVID-19 di Indonesia telah dijalankan selama pandemi berlangsung dengan mengumpulkan data-data pertambahan kasus harian yang melibatkan lebih dari 200 orang relawan data di seluruh Indonesia,” kata Mardhani dalam keterangan resminya, melansir dari IDN Times Jogja, Kamis (17/3/2022).

Mardhani menjelaskan bahwa para sukarelawan data ini sendiri mengumpulkan data secara harian dari fasilitas kesehatan, lokasi pemakaman, serta sumber data internet secara harian untuk analisis big data.

Mardhani pun menuturkan, bahwa pengembangan analisis big data untuk mitigasi penyebaran kasus COVID-19 di Indonesia ini telah dimulai sejak tahun lalu. Saat itu, inovasi ini belum memiliki peta dan pola persebaran pandemi. Namun Mardhani bersama timnya telah memulai analisis dengan memanfaatkan big data melalui Respons COVID-19 Indonesia (covid19.gamabox.id).

“Saat itu, analisis big data untuk COVID-19 telah dikembangkan untuk diimplementasikan di Myanmar,” ungkap Mardhani.

Selain melakukan pengembangan analisis big data serta cloud computing untuk mendukung mitigasi COVID-19, Mardhani dan tim juga melakukan pengembangan inovasi konvergensi teknologi big data dan cloud computing untuk menyediakan informasi terkini dan peringatan dini bencana tanah longsor.

Konvergensi teknologi untuk kebencanaan ini pun diwujudkan melalui pengembangan G-Connect (Gamabox Connect) yang berlangsung sejak 2016 hingga 2021. G-Connect sendiri mengembangkan tools yang dapat mendeteksi pergerakan tanah longsor dan kondisi lingkungan dengan sensor.

Data tersebut terkumpul secara real-time dan dikirimkan melalui jaringan internet kualitas rendah ke server big data di UGM secara berkala dan terjadwal. Tidak hanya itu, peralatan ini juga dapat bekerja secara mandiri karena didukung oleh solar power, dan kemudahan mobilisasi peralatan pun menyesuaikan perkembangan retakan longsor.

“G-Connect saat ini telah tersebar di 37 titik [sebelum terkena longsor] di jalur retakan Gunung Gandul di Kabupaten Wonogiri,” jelas Mardhani.

Tidak hanya untuk mitigasi COVID-19 dan bencana longsor, Mardhani bersama tim juga telah mengembangkan platform big data management untuk sektor energi di Indonesia sejak tahun 2020 lalu. Platform bernama Gamabox Explorer ini merupakan produk riset sistem big data manajemen energi yang digunakan dan sesuai dengan standar internasional pengelolaan data minyak dan gas (PPDM Standard).

Gamabox Explorer menyediakan hasil analisis dari produksi serta prediksi minyak dan gas dengan menggunakan pendekatan big data serta kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). kemampuan ini kemudian memudahkan industri untuk merencanakan eksplorasi dan eksploitasi.

“Pada tahun 2021 ini, Gamabox Explorer juga telah dikembangkan untuk menjadi platform analisis di area batu bara dan telah menghadirkan analisis klasifikasi kualitas batu bara dan Underground Coal Gasification UCG),” papar Mardhani.


Bagikan artikel ini