Google Rilis Magika, Inisiatif Pertahanan Siber Berbasis AI


Google

Google

Perusahaan teknologi raksasa, Google, baru-baru ini mengumumkan inisiatif besar dalam upaya untuk memperkuat pertahanan siber menggunakan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Dalam langkah ini, Google bertekad membuat internet menjadi tempat yang lebih aman bagi semua pengguna, dengan menggunakan pendekatan yang canggih untuk menghadapi peretasan dan serangan siber.

Salah satu poin utama dari inisiatif ini adalah pelatihan AI oleh Google untuk dapat mengidentifikasi tanda-tanda serangan siber sebelum serangan tersebut benar-benar terjadi. Dengan memahami bahwa kelemahan satu titik dapat menyebabkan masalah besar, Google ingin menjadi lebih proaktif dalam mengatasi potensi ancaman siber.

Masalah keamanan digital saat ini mempertanyakan kesempurnaan dalam melindungi ruang siber. Google melihat ke AI sebagai solusi yang dapat membantu mengatasi tantangan ini. Dengan menggunakan kecerdasan buatan, perusahaan ini bertujuan memberdayakan pakar keamanan untuk mendeteksi dan menghentikan ancaman sebelum berkembang menjadi masalah serius.

Google merinci rencananya yang mencakup penggunaan AI untuk memprediksi kapan dan dimana serangan siber kemungkinan akan terjadi. Dengan melatih sistem AI menggunakan data dari seluruh dunia, Google berharap dapat menghentikan peretas sebelum mereka menciptakan kerusakan yang signifikan.

Magika: Produk Unggulan Google dalam Pertahanan Siber

Google telah mengumumkan langkah terbaru dalam upaya meningkatkan keamanan pengguna dengan memperkenalkan Magika, sebuah solusi canggih yang menggunakan kecerdasan buatan untuk melindungi pengguna dari ancaman digital.

Magika yang dirancang khusus untuk mengenali malware, dapat dengan cepat membedakan jenis file mana yang aman dan mana yang berpotensi membahayakan. Program ini telah melalui proses pelatihan yang cermat dan kini telah sangat terampil dalam mengidentifikasi perangkat lunak berbahaya sebelum dapat menimbulkan masalah bagi pengguna.

Secara internal, Magika telah diimplementasikan dalam skala besar untuk membantu meningkatkan keamanan pengguna Google dengan mengarahkan file-file dari Gmail, Drive, dan Safe Browsing File ke pemindai keamanan dan konten yang tepat. Data menunjukkan bahwa Magika berhasil meningkatkan akurasi identifikasi jenis file sebesar 50% dibandingkan dengan sistem sebelumnya. Ini berarti Magika mampu memindai 11% lebih banyak file dengan pemindai dokumen AI berbahaya dan mengurangi jumlah file tak dikenal hingga 3%.

Salah satu fitur unggulan Magika adalah integrasinya dengan VirusTotal, yang akan segera dilakukan. Integrasi ini akan melengkapi fungsionalitas Code Insight yang sudah ada pada platform, yang menggunakan kecerdasan buatan generatif Google untuk menganalisa dan mendeteksi kode berbahaya. Dengan Magika bertindak sebagai pre-filter sebelum file dianalisis oleh Code Insight, efisiensi dan akurasi platform ditingkatkan secara signifikan. Lebih dari itu, integrasi ini juga berkontribusi langsung pada ekosistem keamanan siber global, memperkuat lingkungan digital yang lebih aman bagi semua pengguna.

Google meyakini bahwa memerangi ancaman dunia maya membutuhkan kolaborasi tim yang solid. Dengan keyakinan ini, mereka mengajak perusahaan dan pemerintah untuk bekerja bersama, berbagi informasi, dan memanfaatkan kecerdasan buatan sebagai alat untuk meningkatkan keamanan internet bagi semua pengguna. Langkah ini mencerminkan komitmen Google untuk menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan terlindungi, di mana kerjasama antara pihak menjadi kunci dalam mengatasi tantangan keamanan siber yang semakin kompleks, demikian informasi yang dilansir dari Gizmochina, Jumat (16/02/2024).

Dengan mengumumkan inisiatif pertahanan siber berbasis AI dan memperkenalkan produk Magika, Google menegaskan komitmen mereka untuk menjadikan internet lebih aman. Langkah proaktif ini tidak hanya berfokus pada respons terhadap ancaman, tetapi juga pada pencegahan. Melalui integrasi kecerdasan buatan dalam keamanan siber, Google berharap dapat menciptakan lingkungan digital yang lebih aman dan mengajak semua pihak untuk bergabung dalam upaya ini.


Bagikan artikel ini