Google Satukan Divisi Android, Chrome, Pixel untuk Masa Depan AI


Google

Google

Google, perusahaan teknologi raksasa asal Amerika Serikat, mengumumkan restrukturisasi besar-besaran dalam organisasinya. Hal ini diumumkan langsung oleh CEO Google, Sundar Pichai, melalui sebuah posting blog berjudul "Building for our AI future". Pengumuman tersebut mencakup pembentukan divisi baru yang disebut "Platforms And Devices" untuk menggabungkan segala macam produk, mulai dari Google Pixel, Android, hingga Chrome yang sebelumnya berdiri terpisah.

"Memiliki divisi terpadu di seluruh Platform dan Perangkat akan membantu kami menghadirkan produk dan pengalaman yang lebih berkualitas bagi para pengguna dan mitra kami," tulis Pichai. "Ini akan membantu kami mempercepat ekosistem Android dan Chrome, serta menghadirkan inovasi terbaik kepada para mitra dengan lebih cepat - seperti yang kami lakukan pada Circle to Search dengan Samsung. Secara internal, ini juga akan mempercepat pengambilan keputusan," tambahnya.

Penataan Baru untuk Mendukung AI

Penggabungan divisi ini dilakukan dengan tujuan utama untuk memperkuat fokus Google dalam mengembangkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). Pichai menyatakan bahwa memiliki divisi terpadu di seluruh platform dan perangkat akan membantu Google menghadirkan produk dan pengalaman yang lebih berkualitas bagi pengguna dan mitra mereka. Langkah ini juga diharapkan dapat mempercepat ekosistem Android dan Chrome, serta meningkatkan inovasi yang dapat disampaikan kepada para mitra dengan lebih cepat. 

Posisi Rick Osterloh dan Hiroshi Lockheimer

Dalam perubahan besar ini, Rick Osterloh, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Presiden Senior (SVP) perangkat dan layanan Google, akan menjadi ketua divisi "Platforms And Devices". Osterloh telah fokus pada pengembangan ekosistem perangkat keras untuk Google Assistant sejak tahun 2016, dan percaya bahwa integrasi AI dan perangkat keras akan menjadi kunci penting bagi masa depan Google. Sementara itu, Hiroshi Lockheimer, yang telah memimpin Android sejak 2015 dan terlibat dalam pengembangan sistem operasi mobile Google, akan dipindahkan ke proyek lain di Google dan Alphabet.

Fokus pada Pengembangan AI

Osterloh mengatakan bahwa dengan adanya penggabungan divisi ini, Google dapat bergerak lebih cepat dalam mengintegrasikan AI di semua produk mereka. “Kami memiliki cara yang sangat cepat untuk mendapatkan penelitian terbaru, model terbaru, dari DeepMind,” katanya. Hal ini terutama penting mengingat peran AI dalam mengubah pengalaman pengguna secara menyeluruh. Dia juga berencana untuk mempercepat pembaruan perangkat dan peluncuran produk baru dengan fokus pada peningkatan dalam model AI. Jay Yagnik, seorang peneliti dan insinyur AI Google yang telah lama berkontribusi dalam divisi AI, juga turut dilibatkan dalam proyek ini.

Mempertahankan Pemisahan antara Android dan Pixel

Meskipun divisi ini digabungkan, Osterloh menegaskan bahwa Pixel dan Android tetap akan dipisahkan. Hal ini dilakukan untuk menjaga hubungan yang baik dengan mitra pabrikan perangkat Android, seperti Qualcomm dan Samsung. CEO Qualcomm, Cristiano Amon, menyatakan harapannya untuk bekerja sama dengan Rick dalam menghadirkan pengalaman Android terdepan yang didukung oleh Snapdragon.  “Saya berharap dapat bekerja sama dengan Rick untuk menghadirkan pengalaman Android terdepan yang didukung oleh Snapdragon, tidak hanya di perangkat seluler, tetapi juga di Auto, XR, dan Compute," sebagaimana dihimpun dari TheVerge, Jumat (19/4/2024).

Langkah Strategis Google untuk Masa Depan AI

Restrukturisasi besar-besaran ini menunjukkan langkah strategis Google dalam menghadapi masa depan AI. Dengan menggabungkan divisi-divisi utama dan mempertahankan kolaborasi dengan mitra, Google bertujuan untuk menghadirkan produk dan pengalaman yang lebih baik bagi pengguna di seluruh dunia. Langkah ini juga menggambarkan komitmen Google dalam terus berinovasi dan menjadi pemimpin dalam teknologi AI.


Bagikan artikel ini