Itera Hadirkan Inovasi Sistem Smart Farming Berbasis IoT dan AI


Drone Pertanian

Drone Pertanian

Tim dosen Institut Teknologi Sumatera (Itera) meluncurkan inovasi sistem pertanian cerdas berbasis internet of things dan kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI), untuk melakukan efisiensi pemupukan hingga pengendalian lingkungan secara otomatis.

"Inovasi di bidang pertanian tersebut hasil kolaborasi Itera bersama mitra industri yakni PT Kharisma Agri Inovasi dan PT East West Seed Indonesia (Ewindo), melalui program matching fund Kedaireka Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemedikbudristek)," kata Ketua Tim Inovasi Smart farming System yang dibuat oleh tim Zunanik Mufidah, S.TP., M.Si., dalam keterangannya di Bandarlampung, Rabu.

Dia mengatakan sistem pertanian cerdas berbasis internet of things dan kecerdasan buatan atau artificial  intelligence (AI) tersebut telah diterapkan pada green house seluas 20×30 meter persegi yang dibangun di kawasan Kebun Raya dan  berisi 400 bibit melon varietas Golden Alisha.

Green house di kawasan Kebun Raya Itera tersebut dilengkapi dengan seperangkat teknologi mulai dari kamera, pompa nutrisi, kipas angin dan kipas pendingin, hingga sistem penyiraman otomatis melalui irigasi tetes. 

"Semua sistem tersebut dikendalikan secara otomatis menggunakan sensor controlling dan monitoring yang terhubung ke internet. Sehingga petani cukup memantau hingga memberikan perlakukan, seperti pemupukan, dengan mengoperasikan sistem melalui komputer," kata dia.

Ia mengatakan sistem pertanian cerdas ini juga dapat dimonitoring secara jarak jauh, untuk melihat kelembapan udara, suhu lingkungan hingga nutrisi tanaman. 

"Jadi kalau saya sedang ke luar kota, saya tetap bisa memantau kondisi pertanian hanya lewat handphone,” ujarnya.

Menurutnya, dengan sistem yang sudah terintegrasi, seperti saat kamera menangkap gambar tanaman atau foto daun yang tampak menguning, maka sistem akan menginstruksikan untuk dilakukan penambahan nutrisi tanaman secara otomatis. 

"Pemanfaatan teknologi dinilai dapat menjadi solusi permasalahan minimnya SDM pertanian," kata dia.

Wakil Rektor Bidang Akademik dan Kemahasiswaan Itera Prof. Dr. Eng. Khairurrijal, M.Si., mengapresiasi terciptanya sistem pertanian cerdas tersebut sebagai bagian inovasi yang dilakukan para dosen perguruan tinggi ini.

"Dengan pemanfaatan internet of things, seluruh aktivitas pertanian dapat dijalankan secara otomatis, dan saling terhubung satu sama lain melalui satu kendali yang pasti," kata dia.

Dia berharap, dengan smart farming system yang dikembangkan tim dosen Itera, pengukuran perlakuan terhadap sebuah tanaman pertanian, termasuk pemupukan dan perawatan lain, dapat diukur secara presisi. 

Selain itu, inovasi di bidang pertanian cerdas juga mendukung program Tridarma Perguruan Tinggi yang dilakukan oleh para dosen Itera, yakni pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.

“Inovasi ini sangat positif dan saya berharap semua akan banyak dosen dan jurusan yang ikut terlibat untuk saling mendukung. Apresiasi juga kami sampaikan kepada para mitra industri yang  terlibat dan berperan dalam menyukseskan inovasi ini,” ujarnya.


Bagikan artikel ini